KOMPAS.com - Saat tengah berpikir, sebagian orang kerap terlihat sedikit mendongak ke atas atau sambil melihat ke atas.
Meski tidak selalu melihat langit-langit atau pandangannya selalu tertuju pada langit, beberapa orang kerap terlihat menatap dinding kosong, tempat yang tidak berbahaya di kejauhan bahkan hanya sekumpulan bintik di lantai saat berpikir.
Idealnya, ketika berpikir atau melakukan proses kognitif apa pun, kita secara bersamaan bertujuan untuk mengurangi gangguan dengan menghilangkan segala bentuk rangsangan eksternal.
Baca juga: Sisihkan 15-20 Menit, Pikiran Anda Akan Segar Kembali, Ini Caranya...
Penelitian tentang ini dimulai sejak 1890, seperti dikutip dari Science ABC.
William James yang secara luas dianggap sebagai bapak psikologi Amerika, memperhatikan kemungkinan hubungan antara gerakan mata dan aktivitas kognitif yang dirasakan.
Ketika berada dalam pemikiran atau refleksi yang mendalam, ia sering menemukan dirinya terlepas dari dunia luar.
Baca juga: 7 Manfaat Jalan Kaki Rutin Setiap Hari, Tenangkan Pikiran hingga Cegah Diabetes
Hubungan proses berpikir dengan gerakan kepala
James juga mengamati bahwa ia sering menemukan dirinya dengan mata berputar ke atas dan ke luar.
Karena itu, ia percaya bahwa tindakan ini merupakan upaya yang disengaja untuk menghilangkan fokus dari semua rangsangan eksternal.
Ia kemudian menyamakan jenis gerakan mata ini dengan jenis yang diyakininya juga terjadi saat kita tidur.
Baca juga: Mengenal 7 Jenis Meditasi dan Manfaatnya
Dalam kedua contoh ini, seseorang cenderung mencoba menghilangkan gangguan duniawi.
"Sejauh yang dapat saya deteksi, perasaan ini disebabkan oleh bola mata yang bergulir ke luar dan ke atas, seperti yang saya yakini terjadi dalam diri saya saat tidur, dan merupakan kebalikan dari tindakan mereka dalam memperbaiki hal fisik," kata James dalam bukunya The Principles of Psychology.
Dengan demikian, proses berpikir dan kognitif tidak selalu berkorelasi dengan gerakan kepala. Sebaliknya, itu semua ada pada gerakan mata.
Baca juga: Mengenal Meditasi dan Cara Terbaik Melakukannya...
Gerakan mata berkaitan dengan ingatan
Sebuah studi psikologis pada 2012 menunjukkan sesuatu yang menarik.
Para peneliti menemukan bahwa jaringan saraf yang terlibat dalam pemrosesan informasi non-visual (dalam memori jangka panjang) berevolusi dari jaringan saraf yang sudah ada sebelumnya.
Jaringan saraf yang sudah ada sebelumnya ini terutama memproses informasi visual.
Baca juga: Tiba-tiba Muncul Pikiran Negatif yang Bisa Membahayakan Diri, Apa yang Terjadi?
Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa cara kita memandang masukan atau rangsangan non-visual telah berevolusi dari cara kita menangani informasi visual dari lingkungan kita.
Ini menjelaskan cara kita menggerakkan mata mirip dengan gerakan yang akan terjadi saat memproses input visual yang sebenarnya.
Sebaliknya, ketika kita menemukan informasi yang kita butuhkan dan fokus padanya, gerakan mata kita berkurang drastis dan cenderung menatap.
Ini seolah-olah kita benar-benar fokus pada obyek yang jauh di kejauhan.
Baca juga: Mengenal Paus Biru Antartika, Hewan Terbesar di Bumi