Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Bisa Menyerang di Usia Muda, Ini Ciri-ciri dan Gejalanya

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/goffkein
Anak juga bisa terjangkit diabetes.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Diabetes menjadi salah satu penyakit kronis yang diwaspadai banyak orang lantaran cara mengobatinya yang tidak mudah dan berbahaya.

Penyakit tersebut berisiko menimbulkan beberapa komplikasi, seperti penyakit kardiovaskuler, neuropati diabetik, termasuk retinopati diabetik.

Menurut RS Siloam, diabetes adalah penyakit metabolik yang ditandai tingginya kadar gula, tapi tubuh tidak menggunakannya secara maksimal.

Ancaman diabetes tidak boleh disepelekan lantaran dapat menyerang siapa pun, baik pria maupun wanita di segala usia, tua maupun muda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, jika penyakit ini berpotensi menyerang ketika usia masih muda, apa ciri-ciri diabetes di usia muda yang bisa dikenali?

Baca juga: Diare Bisa Menjadi Gejala Diabetes, Ini Penjelasannya

Diabetes bisa menyerang usia muda

Perlu diketahui bahwa jenis diabetes yang dapat menyerang orang berusia muda adalah diabetes tipe 1 (juvenile diabetes) dan 2.

Dilansir dari Medical News Today, diabetes tipe 1 terjadi ketika pankeras tidak dapat memproduksi insulin, yaitu hormon yang dihasilkan pankreas.

Padahal insulin sangat diperlukan mengingat tanpa keberadaan hormon ini, maka sel tidak dapat teraliri gula.

Hal tersebut tentunya berisiko menyebabkan kadar gula dalam tubuh menjadi melonjak.

Adapun diabetes tipe 1 bisa berkembang pada usia berapa pun, entah anak yang usianya masih belia hingga remaja.

Meski begitu, orang yang terdiagnosis mengidap diabetes tipe 1 rata-rata berusia 13 tahun.

Di sisi lain, diabetes tipe 2 terjadi kala insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya yang menyebabkan aliran darah terdapat tumpukan glukosa.

Untungnya diabetes tipe 2 jarang terjadi pada anak, tetapi peluangnya dapat meningkat karena faktor usia.

Orang tua wajib mewaspadai risiko diabetes tipe 2 pada anak mereka, lantaran risikonya dapat meningkat jika terjadi kelebihan berat badan (obesitas).

Tak hanya itu, faktor lain seperti keturunan atau genetik atau kebiasaan hidup berisiko meningkatkan risiko anak terkena diabetes tipe 2.

Baca juga: 7 Ramuan Herbal untuk Penderita Diabetes, dari Jahe hingga Daun Mangga

Gejala diabetes di usia muda

Mengingat ada dua macam diabetes yang dapat menyerang ketika usia muda, tentunya gejala dari penyakit ini berbeda-beda.

Berikut beberapa gejala diabetes tipe 1 yang dapat diwaspadai:

  • Kaburnya penglihatan
  • Mudah marah
  • Sering merasa haus
  • Sering buang air kecil
  • Kelelahan
  • Berat badan menurun
  • Mucul bau buah dari napas
  • Mudah lapar.

Sementara itu, gejala diabetes tipe 2, seperti:

  • Penglihatan kabur karena mata kering
  • Lebih sering buang air kecil di malam hari
  • Gatal di sekitar alat kelamin, kemungkinan karena infeksi jamur
  • Kelelahan
  • Luka sulit sembuh
  • Peningkatan rasa haus
  • Berat badan menurun.

Mereka yang masih anak-anak maupun yang sudah remaja perlu tahu bahwa gejala diabetes tipe 2 mungkin menjadai pesat untuk beberapa minggu.

Namun, perkembangannya lebih lambat bila mereka mengalami diabetes tipe 2. Biasanya, butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk didiagnosis.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Kenikir, Cegah Diabetes dan Hipertensi

Pencegahan diabetes di usia muda

Walau bisa menyerang mereka yang berusia muda, diabetes tipe 1 ternyata tidak dapat dicegah.

Untungnya, diabetes tipe 2 dapat dicegah. Misalnya, melakukan beberapa langkah seperti berikut ini:

  • Membatasi makanan dan minuman manis

Ini penting untuk mencegah masalah pada fungsi insulin dan menurunkan risiko berat badan bertambah.

Orang yang berusia muda disarankan untuk makan makanan yang bernutrisi dan asupannya seimbang, seperti serat, protein tanpa lemak, dan serat.

  • Mempertahankan berat badan

Berat badan penting untuk dijaga supaya ideal karena kegemukan berisiko meningkatkan diabetes tipe 2.

Pasalnya, kelebihan berat badan dapat meningkatkan kemungkinan resistensi insulin.

  • Aktivitas fisik

Berusahalah untuk menggerakkan fisik secara aktif untuk mengelola tekanan darah sekaligus mengurangi resistensi insulin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi