Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Berat Badan Naik Tanpa Disadari

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi berat badan
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Masalah berat badan memang seringkali membikin pusing sebagian orang.

Terlebih ketika berat badan naik tiba-tiba, tetapi tanpa tahu apa penyebabnya.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan berat badan naik tanpa disadari, seperti stres hingga kurang tidur.

Berikut penyebab berat badan naik tanpa disadari, dikutip dari Healthline:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Terlalu banyak makan makanan olahan

Makanan olahan seperti sereal manis dan makanan cepat saji mengandung banyak unsur berbahaya, termasuk tambahan gula, pengawet, dan lemak tidak sehat.

Selain itu, beberapa penelitian telah mengaitkan makanan olahan dengan penambahan berat badan, serta tingkat obesitas yang meningkat di Amerika Serikat dan di tempat lain.

Sebuah penelitian pada 2019 terhadap 19.363 orang dewasa di Kanada menemukan bahwa mereka yang makan paling banyak makanan olahan 32 persen lebih mungkin menjadi gemuk daripada mereka yang makan paling sedikit.

Makanan olahan seringkali tinggi kalori, tetapi rendah elemen penting seperti protein dan zat besi.

Baca juga: 5 Makanan yang Wajib Dihindari jika Ingin Turun Berat Badan di 2023

2. Terlalu banyak konsumsi gula

Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti permen, kue, soda, es krim, es teh, dan kopi manis bisa jadi salah satu penyebab berat badan naik tanpa disadari.

Sejumlah penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi gula dan penambahan berat badan serta kemungkinan lebih tinggi terkena penyakit kronis termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Minuman manis merupakan sumber utama gula tambahan di AS dan terkait erat dengan penambahan berat badan.

30 penelitian yang melibatkan 242.352 anak-anak dan orang dewasa menemukan hubungan antara penggunaan minuman manis dan penambahan berat badan.

Kemudian, sebuah penelitian terhadap 11.218 wanita mengungkap, mengonsumsi satu soda manis per hari menghasilkan kenaikan berat badan 2,2 pon atau 1 kg selama dua tahun.

Baca juga: 7 Manfaat Daun Bawang, dari Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker

3. Gaya hidup yang kurang aktif atau "sedentary"

Gaya hidup sedentary atau sedentary lifestyle menjadi penyebab signifikan kenaikan berat badan.

Dikutip dari Kemenkes, sedentary lifestyle sebagai gaya hidup yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur dengan karakteristik keluaran kalori yang sangat sedikit

Aktivitas yang tidak banyak bergerak itu termasuk mengemudi, menonton TV, menggunakan komputer atau telepon, dan mengerjakan pekerjaan meja.

Penyesuaian gaya hidup sederhana seperti berolahraga dan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk duduk dapat berdampak signifikan.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian selama 3 bulan yang melibatkan 317 pekerja menunjukkan bahwa mengganti 1 jam duduk dengan 1 jam berdiri dapat menurunkan lemak.

Baca juga: Ramai soal Jalan Kaki 45 Menit Setiap Hari Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam Dua Bulan, Ini Penjelasannya

4. Kurang tidur atau sering begadang

Penyebab lainnya kenaikan berat badan tanpa disadari adalah kurang tidur.

Sebuah penelitian terhadap 92 wanita menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari 6 jam per hari memiliki indeks massa tubuh (BMI) terbesar dan tingkat visfatin tertinggi. Visfatin adalah protein yang dihasilkan oleh lemak.

Sementara itu, mereka yang tidur 5,5 jam per malam kehilangan lemak tubuh 55 persen lebih sedikit dan massa otot 60 persen lebih besar dalam uji coba 2 minggu terhadap 10 orang kelebihan berat badan yang menjalani diet rendah kalori.

Menurut beberapa penelitian, tidur 7 jam atau lebih setiap malam meningkatkan peluang Anda untuk menurunkan berat badan sebesar 33 persen dibandingkan dengan tidur kurang dari 7 jam.

Dengan demikian, tidur lebih banyak dapat membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: 8 Manfaat Daun Bawang, Berkhasiat Turunkan Kolesterol juga Berat Badan

5. Stres

Tahukah, stres juga bisa berdampak pada berat badan. Apa alasannya?

Nafsu makan yang meningkat dan keinginan untuk makan makanan enak dikaitkan dengan tingginya kadar hormon stres kortisol yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan obesitas memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi daripada yang tidak obesitas.

Uniknya, dengan manajemen stres dapat membantu menurunkan berat badan.

Dalam studi selama 8 minggu terhadap 45 orang yang kelebihan berat badan, mereka yang berlatih pernapasan dalam dan teknik relaksasi lainnya menurunkan berat badan lebih banyak daripada mereka yang hanya mendapat panduan makanan konvensional.

Coba terapkan teknik relaksasi yang terbukti menurunkan stres ini ke dalam rutinitas harian, termasuk melakukan yoga atau berlatih meditasi.

Baca juga: 6 Sayuran Ini Bisa Menaikkan Berat Badan, Batasi Konsumsinya

6. Makan berlebihan

Makan berlebihan masih menjadi faktor utama kenaikan berat badan.

Anda cenderung menambah berat badan jika mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dikeluarkan setiap hari.

Makan berlebihan dan mengonsumsi diet tinggi kalori tetapi rendah nutrisi, semuanya itu mendorong konsumsi kalori berlebihan.

Kontrol pola makan Anda dengan memperkirakan kebutuhan kalori.

Beberapa metode untuk mencegah makan berlebihan, yakni makan dengan hati-hati, memperhatikan isyarat lapar dan kenyang, serta memperbanyak olahraga.

Baca juga: 10 Jus Sayuran yang Ampuh Bakar Lemak Perut dan Turunkan Berat Badan

7. Kondisi medis tertentu

Selain keenam penyebab tersebut, kondisi medis tertentu juga dapat berperan.

Seperti Hypothyroidism yang memengaruhi kelenjar tiroid dan dapat menyebabkan penambahan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.

Kondisi mental yang umum ini terkait dengan penambahan berat badan dan obesitas.

Kondisi lain, seperti diabetes dan sindrom Cushing, juga terkait dengan penambahan berat badan.

Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosis tepat dari dokter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi