Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kebiasaan yang Memicu Disfungsi Ereksi, Pria Wajib Tahu

Baca di App
Lihat Foto
jcomp/ Freepik
Ilustrasi pria mengalami disfungsi ereksi.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Disfungsi atau gangguan ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai sekaligus mempertahankan ereksi.

Ereksi adalah pengerasan penis saat jaringan spons pada bagian ini terisi oleh darah. Penis yang ereksi dapat membesar dan menegang.

Dilansir dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penis dapat mengalami ereksi.

Di antaranya rangsangan atau stimulus dari otak, fungsi saraf yang baik, termasuk aliran darah yang adekuat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja kebiasaan yang dapat memicu disfungsi ereksi? Berikut penjelasannya.

Baca juga: 7 Cara Istri Bisa Membantu Suami yang Alami Disfungsi Ereksi

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan

Meminum alkohol tidak hanya memicu buang air kecil secara berlebihan ketika malam hari, tapi juga berisiko menyebabkan disfungsi ereksi.

Dilansir dari Best Life, alkohol tidak baik untuk kesehatan organ reproduksi pria lantaran dapat mengganggu pembawa pesan di otak.

Padahal, sinyal tersebut dibutuhkan untuk memberi tahu alat kelamin ketika kondisi terisi darah.

Di sisi lain, alkohol bisa menyebabkan penis kesulitan ereksi karena mengurangi produksi testosteron (hormon pada pria).

Untungnya, kondisi tersebut hanya bersifat sementara dan efek yang ditimbulkan olehh alkohol akan memudar seiring waktu.

"Alkohol adalah salah satu hal utama yang kita cerna yang berdampak pada ereksi.," kata ahli urologi dari Cleveland Clinic, James Ulchaker, MD.

Baca juga: Covid-19 Bisa Memicu Disfungsi Ereksi, Berikut Penjelasan Dokter

Bernapas melalui mulut

Disfungsi ereksi ternyata dapat dipicu oleh kebiasaan bernapas melalui mulut dalam jumlah terlalu banyak.

Fakta tersebut terungkap setelah peneliti mempublikasikan studinya di Journal of Oral Health and Dental Science pada 24 Februari 2019.

Peneliti mengatakan, 68 persen peserta berusia 20-50 tahun yang bernapas melalui mulut merasakan masalah seksual, termasuk disfungsi ereksi.

Di sisi lain, peneliti juga menemukan temuan bahwa peserta studi mengalami ejakulasi dini dan penurunan libido saat bernapas melalui mulut.

Baca juga: 3 Langkah Mengatasi Disfungsi Ereksi Tanpa Obat Kuat

Perlu diketahui bahwa proses bernapas ternyata memberikan pengaruh pada beberapa faktor yang memicu disfungsi ereksi.

Pernapasan tertentu, seperti pernapasan mulut, dapat memicu gangguan tidur yang pada akhirnya menurunkan kadar testosteron.

Hal tersebut berisiko menyebabkan disfungsi ereksi, menurut Direktur Medis di Bastion Health, Justin Houman, MD.

Merokok

Sudah banyak studi yang membuktikan bahwa merokok mendatangkan dampak yang buruk bagi kesehatan.

Termasuk pada disfungsi ereksi, kebiasaan ini menyebabkan jantung terganggu kemampuannya ketika memompa darah.

Ketika hal tersebut terjadi, aliran darah akan terhambat dan pembuluh darah mengalami penyempitan. Ini sering kali mengakibatkan disfungsi ereksi.

Untungnya, sebuah studi mendapati temuan bahwa berhenti merokok bisa meningkatkan kemampuan pria mencapai kepuasan di atas ranjang.

Studi yang dimuat di Andrologia pada tahun 2015 menunjukkan bahwa perokok berat yang tidak merokok 24-36 jam merasakan peningkatan kemampuan mereka untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.

Tinjauan analisis yang dimuat di American Journal of Men's Health juga memberi tahu bahwa prevalensi disfungsi ereksi 2 kali lebih tinggi pada pria yang kecanduan ganja.

Baca juga: Efek Kebiri Kimia, dari Hasrat Seksual Berkurang hingga Ketidaksuburan

Gaya hidup sedenter

Gaya hidup sedenter yang disebut juga kebiasaan mager dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Alasannya, jarang beraktivitas fisik dapat memicu kelebihan berat badan dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Kedua kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan lantaran berkontribusi secara signifikan pada terjadinya disfungsi ereksi.

Pria yang ingin mencapai dan mempertahankan ereksi disarankan untuk berolahraga secara ringan menurut saran dokter penyakit dalam Cleveland Clinic, Michael F. Roizen, MD.

"NO adalah bahan kimia berumur pendek yang dibutuhkan tubuh Anda untuk terus diisi ulang," jelasnya.

"Itu membuat arteri Anda tetap terbuka, termasuk yang memungkinkan darah mengalir ke penis Anda saat Anda sedang bersemangat," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi