Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Manusia Mulai Makan Ikan? Ini Temuan Peneliti di Situs Arkeologi Israel

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/DASHU83
Menurut ilmuwan, manusia purba sudah mulai mengonsumsi ikan sejak 780.000 tahun yang lalu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ikan menjadi lauk favorit di hampir semua rumah, di masa kini.

Namun pernahkah terpikir, kapan manusia mulai menangkap ikan untuk dijadikan pengenyang perut?

Pertanyaan tersebut terbersit di benak para peneliti, sehingga mereka melakukan penelitian hingga mundur ke ratusan ribu tahun yang lalu.

Dilansir dari New Scientist (14/11/2022), sebuah penelitian di situs arkeologi Israel menjawab pertanyaan tentang kapan manusia purba pertama kali memasak dan mengonsumsi ikan.

Di situs arkeologi tersebut, ditemukan sisa-sisa gigi ikan yang sudah mengalami proses pemasakan dengan pemanasan tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pemandian dan Vila Elite Kuno Ditemukan di Yerusalem

Sisa gigi ikan

Sisa gigi ikan itu dipastikan sudah mengalami proses pemanasan.

Perubahan mikroskopis pada enamel gigi ikan purba menunjukkan bahwa manusia kuno mungkin telah memasak ikan tersebut menggunakan oven tanah, setidaknya 780.000 tahun yang lalu.

Temuan ini melegakan. Selain memberikan bukti bahwa manusia mulai makan ikan sejak 780.000 yang lalu, juga memberikan bukti paling awal mengenai kapan manusia mulai memasak dengan metode khusus, bukan sekedar memanggang daging dan tulang di dalam kobaran api.

“Kami telah mengembangkan metodologi yang memungkinkan kami mengidentifikasi apakah suatu benda sudah dimasak dalam suhu yang relatif rendah, bukan dengan membakarnya,” ujar Irit Zohar di Museum Sejarah Alam Steinhardt di Tel Aviv, Israel.

Peneliti pendahulu menyebutkan, bahwa manusia purba sudah mengonsumsi daging setidaknya 1,5 juta tahun yang lalu.

Tapi, dari bukti prasejarah yang ada, tak ada bukti bahwa makanan tersebut melalui proses pemasakan khusus terlebih dahulu.

"Bukti bahan hangus tidak berarti memasak, itu hanya berarti makanan itu dibuang ke dalam api,” ujar Zohar.

Baca juga: Sejarah Roti, Kudapan Purba dari Masa 22 Ribu Tahun yang Lalu

Pemasakan menggunakan oven kuno

Zohar sendiri melakukan penelitian di sebuah sisa permukiman berusia 780.000 tahun di Gesher Benot Ya'aqov di lembah sungai Yordan di utara Israel.

Tidak ada sisa-sisa manusia yang ditemukan di sana, tetapi berdasarkan usia dan kondisi alat-alat batu di situs tersebut, penghuninya kemungkinan besar adalah spesies Homo erectus.

Para peneliti menemukan dua spesies ikan dalam bukti prasejarah tersebut. Ikan tersebut adalah jordan himri (Carasobarbus canis) dan jordan barbel (Luciobarbus longiceps), spesies ikan yang memang terkenal memiliki banyak gizi dan bercitarasa enak.

Dilansir dari Smithsonianmag, peneliti hanya menemukan sisa gumpalan gigi ikan, tapi tidak menemukan tulang ikan di dekatnya.

Baca juga: Mengapa Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum Saat Difoto?

Hal inilah yang membuat peneliti sampai pada kesimpulan, bahwa mungkin manusia purba telah memasak ikan dengan api kecil, sehingga proses itu bisa mengawetkan giginya tetapi menyebabkan tulangnya hancur seiring waktu.

Peneliti menggunakan teknik yang sering digunakan polisi saat melakukan penyelidikan forensik manusia. Metode ini melibatkan penggunaan difraksi sinar-X untuk mengukur ukuran kristal pada enamel gigi, yang berubah ketika gigi terkena api.

Setelah menganalisis, peneliti menyimpulkan bahwa manusia purba memang tidak langsung membuang ikan ke api yang panas.

Sebaliknya, mereka memaparkannya pada suhu antara 390 dan 930 derajat Fahrenheit. Ini menunjukkan bahwa mereka mungkin telah memasak ikan utuh dalam oven tanah.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi