KOMPAS.com - Guiness World Records menempatkan Annapurna I sebagai gunung paling mematikan di dunia.
Annapurna I merupakan gunung tertinggi kesepuluh di dunia dengan ketinggian mencapai 8.091 meter di atas permukaan laut.
Annapurna I adalah bagian dari pegunungan Annapurna di Nepal.
Gunung ini terletak di perbatasan distrik Myagdi dan Kaski di provinsi Gandaki Nepal dan berjarak 6,1 kilometer barat laut Singu Chuli.
Dikutip dari Much Better Adventures Magazine, gunung ini merupakan puncak tertinggi dari kumpulan enam puncak.
Baca juga: Melihat Ekstremnya Jalan Yungas, Jalan Paling Berbahaya di Dunia
Status sebagai gunung paling mematikan di dunia bukan tanpa alasan.
Pasalnya, rasio kematian terhadap keberhasilan bertahan di puncak adalah yang tertinggi di dunia.
Untuk setiap tiga orang yang berhasil naik dan turun gunung, satu orang meninggal. Sebagian besar kematian pendaki terjadi ketika turun.
Rata-rata, pendaki yang meninggal disebabkan oleh cuaca buruk, kelelahan, kehabisan oksigen, pendakian yang terlambat, dan tidak kembali pada waktu cut off.
Kendati demikian, ada beberapa orang yang sukses menaklukkan puncak Annapurna I.
Disebutkan bahwa pendakian pertama Annapurna I pada musim panas 1950 justru tidak memakan korban.
Baca juga: Jalur Kereta Api Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Mana Saja?
Adalah Maurice Herzog, pendaki asal Perancis yang sukses menjadi penakluk pertama puncak Annapurna I.
Saat itu, Herzog juga menjadi orang pertama yang mencoba mencapai puncaknya.
Saat mencapai puncak pada musim panas 1950 bersama Louis Lachenal, tangan dan kaki Herzog telah membeku, dikutip dari The Guardian.
Dokter kemudian mengamputasi semua jari tangan dan kakinya.
Herzog menghabiskan waktu berbulan-bulan di rumah sakit untuk pulih dari luka-lukanya hingga ia mengalami depresi berat.
Kisah pendakian bersejarah itu dibukukan dalam buku terlarisnya berjudul Annapurna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.