Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal MR DIY dan Sejarahnya, Toko Retail dengan Banyak Cabang di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/AUGUSTINE BIN JUMAT
Ilustrasi gerai Mr DIY.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ramai warganet membicarakan mengenai MR DIY di media sosial Twitter, Rabu (4/1/2023).

Bahkan, topik "MR DIY" sempat trending pada Rabu (4/1/2023) pagi.

Salah satu akun yang mengunggah mengenai MR DIY adalah akun Twitter @tanyakanrl.

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bingung mr diy ini ada di kota gue, tapi mixue sama sekali belum ada," tulis salah satu akun.

"Cabangnya banyak pas ke lombok ada pas ke padang juga nemu Mr diy, meskipun ga tau itu jualan apa krn ga pernah masuk," ujar akun yang lain.

Lantas, apa itu MR DIY?

Baca juga: Apa Itu Bajingan, dan Bagaimana Sejarahnya Jadi Kata Makian?


Baca juga: Ramai soal Cara Baca Mixue yang Benar, Ini Penjelasan Ahli Bahasa Mandarin

Apa itu MR DIY?

MR DIY adalah retail peralatan rumah dan aksesoris yang berbasis di Malaysia.

Perusahaan MR DIY Group juga mengoperasikan toko MR DIY, MR TOY, MR DOLLAR dan DIY Express.

Dikutip dari laman resminya, Retail MR DIY menjual produk setidaknya sepuluh kategori.

Produk tersebut, yakni perangkat keras, peralatan rumah tangga, elektrik, perabotan, aksesori mobil, alat tulis dan olahraga, mainan, kado, aksesori komputer atau ponsel, serta perhiasan dan kosmetik.

MR.DIY menawarkan rata-rata 18.000 variasi produk dengan harga cenderung murah.

Baca juga: Apakah Mixue Sudah Dapat Sertifikat Halal? Ini Kata MUI dan Kemenag

Sejarah MR DIY

Dikutip dari The Star, gerai pertama MR DIY pertama kali buka di Jalan Tuanku Abdul Rahman di Kuala Lumpur pada 2005.

Toko tersebut bahkan masih buka sampai hari ini.

Adapun sosok yang cukup terkenal di balik perusahaan MR DIY Group adalah kakak beradik Tan Yu Yeh dan Yu Wei yang belakangan juga masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

"MR DIY dimulai seperti toko perangkat keras tradisional," ujar Manajer Pemasaran MR DIY Andy Chin.

Perusahaan kemudian mengalami pertumbuhan pesat mulai 2010 dan terus berkembang usai membuka toko di mal.

“Tapi kami selalu memperhatikan untuk mengembangkan bisnis. Karena itu, kami berinvestasi dalam sistem point-of-sale (POS) sejak awal. Ini adalah kunci untuk ekspansi yang efisien dan mudah,” ujarnya.

Chin mengungkapkan bahwa target MR DIY yang utama adalah ibu rumah tangga, tetapi mereka juga tetap menyukai melayani semua orang dari usia 8 hingga 80 tahun.

Dirinya juga mengungkap, pada umumnya gerai suatu bisnis ketika melakukan perluasan, dibuka dengan mengikuti aturan tetap seperti terkait ukuran tertentu dan melayani area dengan radius tertentu. Namun, MR DIY tidak demikian.

MR DIY membuka gerai berdasarkan permintaan pasar aktual yang perusahaan tentukan melalui campur tangan analis internal dan dari data yang dikumpulkan sendiri.

Dari sebuah toko mandiri, mulai 2010, MR DIY berkembang menjadi perusahaan yang menjalin kemitraan dengan pengecer besar seperti Tesco, Giant dan Aeon.

Baca juga: Ramai di Media Sosial, Ini Serba-serbi soal Mixue

Jumlah toko MR DIY

Dikutip dari Financial Times MR DIY saat ini telah mengoperasikan 894 toko di Malaysia dan enam toko di Brunei.

Kini, perusahaan tersebut telah memiliki lebih dari 2.000 toko di seluruh Asia, seperti Singapura, Thailand, Brunei, Indonesia, Filipina, dan Kamboja.

Toko MR DIY biasanya memiliki ukuran toko sekitar 1.000 meter persegi untuk memberikan kenyamanan pengunjung dan menjual sekitar 18.000 jenis produk.

Di Indonesia, sebagaimana dikutip Kontan, sampai 2021 lalu, sudah ada sekitar 300 toko MR DIY di seluruh Indonesia.

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi