Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Penumpang Disebut Berbuat Asusila di KRL, KAI Commuter Lakukan Penyelidikan

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@Midjan_La_2
Viral video penumpang KRL disebut melakukan tindakan asusila
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan dua penumpang KRL disebut sedang berbuat asusila viral di media sosial.

Dalam video itu, tampak seorang pria bertopi duduk di sebelah wanita dengan bagian depan tertutup jaket.

Salah satu tangan pria itu terlihat dimasukkan ke dalam jaket yang menutupi bagian depan wanita.

Padahal, kedua penumpang tersebut duduk di sebelah seorang pria berbaju hitam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini: Viral video penumpang KRL disebut berbuat asusila.

Hingga saat ini, unggahan tersebut telah ditonton sebanyak 613,7 ribu kali, dibagikan 943 kali, dan disukai oleh 3.662 warganet.

Baca juga: Viral, Video Sebut Bocah SD Duel Lawan Jambret yang Rampas HP-nya di Mojokerto, Ini Kata Polisi


Penjelasan KAI Commuter

Saat dikonfirmasi, External Relations & Corporate Image Care Manager KAI Commuter Leza Arlan menyayangkan tindakan asusila tersebut.

Ia menegaskan, tindakan itu tidak dibenarkan dan bertentangan dengan hukum.

"Apalagi dilakukan di transportasi publik yang merupakan mobilisasi banyak orang," kata Leza kepada Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Menurutnya, petugas di KAI Commuter masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui waktu dan lokasi kejadian.

Apabila melihat hal-hal yang tidak pantas dan melanggar norma, KAI Commuter mengingatkan pengguna agar langsung melaporkan ke petugas keamanan atau menegur langsung.

Baca juga: Kereta Panoramic Pertama di Indonesia Beroperasi Hari Ini, Berikut Cara Pesan dan Harganya

Ia juga mengimbau agar pengguna tidak merekam dan menyebarluaskannya.

Hal ini berdasarkan atas Undang-Undang ITE Nomor 19 Tahun 2016 pada Pasal 27 ayat (1) yang berbunyi:

Dari hasil video rekaman tersebut, Leza menyebut KAI Commuter akan memasukkan pelaku ke dalam database system CCTV.

"Sehingga bilamana pelaku akan menggunakan commuter kembali, akan terdeteksi oleh sistem dan pelaku akan dilarang naik," jelas dia.

Ia meminta kepada seluruh pengguna untuk tetap memperhatikan kondisi sekitar.

Baca juga: Mulai 16 Januari LinkAja Tidak Bisa Dipakai untuk Bayar KRL, Apa Solusinya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi