KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Thai Ly Hao Nam jatuh ke dalam lubang beton sedalam 35 meter di lokasi konstruksi, Sabtu (31/12/2022).
Tim penyelamat di provinsi Dong Thap, delta Sungai Mekong, sudah berusaha keras mengangkat pilar dari lubang sedalam 35 meter itu untuk mengangkat Thai Ly Hao Nam.
Namun setelah upaya penyelamatan selama 4 hari, bocah malang tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Bocah Vietnam yang Terjebak 4 Hari di Lubang Pilar Beton Dinyatakan Meninggal
Terjatuh saat mencari besi tua
Bocah itu awalnya jatuh ke lubang pilar selebar 25 yang digunakan untuk membangun jembatan baru, diduga saat mencari besi tua.
Bocah yang dipanggil Nam itu terdengar menangis tak lama setelah dia jatuh. Dia meminta tolong sambil terus menangis.
Ia jatuh ke tumpukan beton berlubang yang memiliki diameter 25 sentimeter. Tangisan Nam sempat berhenti setelah berinteraksi dengan tim penyelamat.
Pihak berwenang pun terus memompa oksigen ke dalam lubang tempat Nam terjatuh.
Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh sempat memerintahkan tim penyelamat dan otoritas lokal untuk memobilisasi semua peralatan dan pasukan yang dibutuhkan.
Tim penyelamat mencoba mengebor di samping lubang serta melunakkan tanah untuk menarik pilar yang menghalangi jalan keluar Nam.
Baca juga: Tertimbun Longsor Dinding Talud di Sleman, Mandor Proyek Asal Klaten Ditemukan Tewas
Upaya penyelamatan 100 jam
Dilansir dari The Guardian, Rabu (4/1/2023), Tim penyelamat menghabiskan hampir 100 jam untuk mencoba membebaskan Nam dari pilar penyangga sepanjang 35 meter yang didorong ke tanah, tetapi tidak berhasil.
Namun setelah berbagai upaya selama 4 hari, Wakil Kepala Provinsi Dong Thap, Doan Tan Buu, pada Rabu (4/1/2023) mengatakan bahwa Thai Ly Hao Nam tewas.
"Pihak berwenang telah menetapkan bahwa korban telah meninggal dan berusaha mengembalikan jenazahnya untuk pemakaman," kata Doan Tan Buu dikutip VnExpress.
Korban terjebak dalam lubang pilar yang sangat dalam dengan banyak luka dan kekurangan oksigen dalam waktu yang sangat lama.
"Kami memprioritaskan penyelamatan bocah itu. Namun, kondisinya tidak memungkinkan bocah itu selamat," tambahnya.
Buu melanjutkan, pengumuman kematian bocah itu dilakukan setelah berkonsultasi dengan para ahli medis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.