Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Obat Statin Meningkatkan Risiko Diabetes?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi simvastatin
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Statin, obat penurun kadar kolesterol jahat dalam tubuh kerap dikaitkan dengan efek peningkatan risiko diabetes, terutama diabetes tipe 2.

Anggapan ini bukan tanpa dasar, Food and Drug Administration (FDA) pernah memberikan peringatan pada label statin bahwa obat ini mampu meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Dilansir dari Endocrine News, para ahli menyampaikan bahwa penggunaan obat statin bisa menggandakan diabetes.

Lantas, apakah obat kolesterol bisa menaikkan gula darah? Seberapa besar risikonya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apakah Bawang Putih Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?


 

Efek samping obat statin

Sejak 1980, statin kerap digunakan untuk mencegah penyakit jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Beberapa dokter bahkan merekomendasikan obat ini bagi paseinnya yang pernah mengalami serangan jantung, stroke, hingga kolesterol tinggi.

Namun, keraguan konsumsi obat statin kerap muncul lantaran obat ini memiliki sederet efek samping.

Dilansir dari The New York Times, konsumsi statin bisa menyebabkan efek samping, seperti:

Baca juga: Olahan Sayuran Ini Baiknya Dihindari Penderita Kolesterol, Apa Saja?

Dosis statin yang picu risiko diabetes

Masih dari sumber yang sama, ahli endokrin di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di Seattle Dr. Savitha Subramanian mengatakan bahwa semua statin memiliki efek meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan pengunaan obat statin berkontribusi dalam memicu diabetes.

Namun, penelitian pada hewan dan uji klinis pada manusia menunjukkan bahwa statin mungkin membuat sel lebih resisten terhadap insulin, hormon yang membantu mengatur kadar glukosa dalam darah.

Ketika ini terjadi, kadar gula darah bisa meningkat sangat tinggi sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Risiko peningkatan diabetes paling sering terjadi ketika statin digunakan dalam dosis sedang hingga tinggi.

Baca juga: Kenali 5 Gejala Diabetes yang Tidak Biasa, Muncul di Kulit hingga Mata

Risiko statin picu diabetes

Meskipun pada beberapa kasus konsumsi statin bisa meningkatkan risiko diabetes, ahli endokrinologi di Stanford University School of Medicine di California Dr. Marilyn Tan menuturkan bahwa tidak semua orang yang mengonsumsi statin akan mengalami diabetes.

"Tapi itu tidak berlaku untuk semua orang," ujarnya.

Menurutnya, orang yang sehat dan lebih muda berisiko jauh lebih rendah terkena diabetes saat mengonsumsi statin.

Sementara orang yang lebih tua dan memiliki faktor risiko lain berpotensi lebih besar terkena diabetes ketika mengonsumsi statin.

Risiko juga bakal meningkat jika Anda merupakan penderita pradiabetes. Pradiabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah meningkat namun belum terlalu tinggi untuk masuk ke dalam kelompok diabetes.

Statin mungkin saja bisa meningkatkan kadar gula darah yang mengakibatkan penderita pradiabetes menjadi diabetes.

Baca juga: Peneliti Amerika Serikat Temukan Obat Baru untuk Turunkan Kolesterol, Apa Itu?

Namun hal itu tidak serta merta terjadi begitu saja.

Pasalnya, konsumsi statin yang diimbangi dengan pilihan gaya hidup sehat dapat mengurangi kemungkinan terkena diabetes.

Meskipun statin memiliki risiko meningkatkan diabetes bagi sebagian orang, obat satu ini tetap menjadi obat mujarab yang mampu mencegah penyakit jantung.

Bahkan manfaat statin disebut lebih besar ketimbang risikonya.

Jika Anda masih merasa ragu untuk mengonsumsi statin, sangat disarankan agar berkonsultasi lebih lanjut kepada layanan kesehatan.

"Diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan yang dapat membantu menemukan statin dan dosis yang tepat untuk Anda," ujar Tan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi