Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PJ Gubernur Banten Minta Warga Tenang tapi Tetap Waspada, Ini Update Status Gunung Anak Krakatau

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi Magma Indonesia
Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak dua kali pada hari ini Kamis (15/12/2022). Aktifitasnya sempat menurun selama 1 bulan atau terkahir erupsi pada 14 November 2022 lalu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar meminta masyarakat untuk tetap tenang terkait peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau belakangan ini.

"Tentu masyarakat harus tetap tenang, jangan panik, beraktivitas seperti biasa. Masyarakat sudah punya intuisi sendiri atas penyikapan keadaan ini, dan kita juga cukup baik sikap masyarakat atas berbagai hal yang akan terjadi terkait kebencanaan," ujar Al Muktabar sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Meskipun meminta masyarakat tetap tenang, dirinya juga meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kenaikan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Kita mengimbau kepada masyarakat tetap waspada, kemudian prosedur-prosedur keselamatan dalam rangka menghadapi berbagai bencana pada dasarnya sudah disampaikan," kata Al Muktabar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Pj Gubernur Banten Minta Warga Tenang tapi Tetap Waspada


Status Gunung Anak Krakatau

Koordinator Gunung Api di Unit Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Oktory Prambada menyampaikan, saat ini Gunung Anak Krakatau masih dalam status Level III (siaga).

"Untuk update aktivitas Anak Krakatau pasca erupsi hari Rabu tanggal 4 Januari 2023, Anak Krakatau masih berada pada Level III (Siaga)," ujar Oktory saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Sebagai informasi, Gunung Anak Krakatau erupsi pada Rabu (4/1/2023) sore dengan lontaran material abu vulkanik dengan ketinggian 3.000 meter.

Adapun pada Kamis (5/1/2023) pukul 00.35 WIB Anak Krakatau juga mengalami erupsi dengan lontaran abu vulkanik mencapai ketinggian 750 meter.

Oktory menyampaikan, potensi bahaya dari Gunung Anak Krakatau saat ini adalah jatuhan piroklastik, erupsi-erupsi kecil (vulcanian) serta aliran lava pada tubuh Gunung Anak Krakatau.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Krakatau Meletus, Menggelapkan Langit dan Menurunkan Suhu Dunia

Potensi bahaya aliran lava tersebut berada pada radius 5 km dari titik erupsi.

Ia menjelaskan, Anak Krakatau saat ini memasuki fase pertumbuhan kembali tubuhnya.

"Pada saat ini yang terjadi adalah pertumbuhan kembali tubuh Anak Krakatau di bagian Barat daya-Barat yang prosesnya bisa dilihat adalah erupsi-erupsi kecil, aliran lava dan jatuhan material pijar di sekitar titik erupsi," ujarnya.

Ia menjelaskan, fenomena ini akan terus berlangsung hingga tercipta kembali tubuh Gunung Anak Krakatau.

"Fenomena yang akan terus berlangsung hingga tercipta kembali tubuh Gunung Anak Krakatau," jelasnya.

Ia menambahkan, terkait dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau, masyarakat bisa terus memantau aktivitasnya melalui laman https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi