Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Keluhkan Kursi Kereta dan Harga Tiket, PT KAI: Pelanggan Dapat Memilih

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Twitter @shofiabatuttah
Unggahan salah satu pengguna Twitter yang mengeluhkan mahalnya harga tiket kereta ekonomi rute jakarta-Yogyakarta dan model kursi 90 derajat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Unggahan warganet soal harga tiket kereta yang dinilai mahal dan model kursi 90 derajat di kelas ekonomi, beredar di Twitter.

Keluhan tersebut diungkapkan oleh akun ini dan sudah mendapat penayangan 109.300 kali hingga Jumat (6/1/2023).

"Gilaseh @KAI121 Jaka Tingkir 00:30 Jogja-JKT 335rb hahaha. The real harga bintang lima fasilitas kaki lima nih," cuit akun tersebut.

"Tp gpp lah mngkin emng lagi naik2nya harga KAI. Tp agak envy jga nih temen gw dpt 270rb Bogowonto, dpt kursi satu2dan bisa di kblkangin wkwk. Naseeebb," lanjut pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam unggahannya, ia mengeluhkan model kursi kereta yang 90 derajat selama perjalanan Jakarta-Yogyakarta. 

Hal tersebut diungkapkan pengunggah ketika membalas komentar dari pengguna Twitter lainnya.

"Punten mbak, kenapa keretanya sm plek kaya KA ekonomi Bengawan yang 74rb begini :') saya 3 tahun jadi pengabdi KA Bengawan Purwosari-Bekasi pengen puk-puk mbaknya rasanya :') duduk di kursi 90 derajat selama 9 jam itu nyiksa bgt emang :')," cuit akun ini.

"Huhuhu makasih mba. Kadang sya jga merasa ingin menangis, akhirnya sepanjang malam sy gegeletekan bingung posisi tidur kek mana nih, untung kosong. Pokoknya gtu ajalah mana g ada tmpt solat d restorasinya. Sy mah klo mw d ganti ama KAI skiranya d ganti uang lg ogah," balas pengunggah.

Kompas.com mengkonfirmasi pengunggah melalui direct message (DM) Twitter pada Jumat (6/1/2023). 

Baca juga: PT KAI Sediakan Pembalut Gratis di Kereta, Berikut Cara Mendapatkannya

Lantas, bagaimana respons PT. KAI mengenai keluhan tersebut?

Penjelasan PT KAI

Terkait keluhan tarif dan fasilitas kereta, VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan bahwa tarif kereta komersial bersifat fluktuatif menyesuaikan permintaan dari pelanggan.

"Tarifnya juga kami pastikan selalu berada dalam Tarif Batas Bawah (TBB)-Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditetapkan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa kereta yang sifatnya public service obligation (PSO) tarifnya selalu tetap sesuai dengan yang telah ditentukan pemerintah.

Sebagai alternatif kepada konsumen, KAI juga menjual tiket ke berbagai tujuan dalam berbagai kelas dan subkelas.

Tujuannya agar pelanggan dapat memilih tarif yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya.

"KAI juga menyediakan Tarif Khusus di mana pelanggan dapat membeli tiket dengan tarif lebih murah khusus untuk rute dan KA-KA tertentu," jelas Joni.

Lebih lanjut, Joni menambahkan bahwa KAI rutin menyediakan event promo diskon tiket serta Tarif Reduksi bagi lansia, infant, wartawan, dan berbagai instansi lainnya.

Baca juga: Marak Situs Phishing Mengatasnamakan KAI, Jangan Sampai Tertipu

 

Perubahan model kursi 90 derajat

Terkait keluhan model kursi 90 derajat, Joni menerangkan bahwa KAI sudah melakukan pergantian kursi pada 96 kereta ekonomi.

Kursi sebelumnya diganti menjadi kursi yang ada pada kereta kelas ekonomi premium supaya lebih nyaman.

Baca juga: Ramai Unggahan Anak Terhantam Tongkat Besi Usai Temannya Pukul Pelat Merah Kereta, Ini Kata KAI

"Pada tahun 2020 dilakukan penggantian pada 4 kereta, 2021 sebanyak 14 kereta, dan di tahun 2022 sebanyak 78 kereta," katanya.

Ia menyampaikan, KAI akan terus berupaya melakukan penggantian kereta ekonomi sehingga kenyamanan pelanggan meningkat.

"Secara berkesinambungan dan bertahap di tahun depan akan terus dilakukan pergantian," pungkas Joni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi