KOMPAS.com - Memiliki rambut yang halus, tidak rontok, dan berkilau merupakan impian setiap orang.
Namun, hal itu sulit dicapai jika Anda memiliki rambut kusut, rusak, dan bercabang.
Kondisi itu merupakan salah satu tanda rambut kekurangan keratin.
Dilansir dari My Cleveland Clinic, (9/6/2022), keratin adalah protein yang membantu pembentukan rambut, kuku, dan lapisan luar kulit (epidermis).
Zat ini membantu mendukung fungsi kulit, menyembuhkan luka dan menjaga kesehatan kuku dan rambut.
Berikut 3 hal penting yang perlu diperhatikan terkait keratin treatment:
Baca juga: 5 Tips Rumahan untuk Mengatasi Rambut Kusut, Apa Saja?
1. Apakah saya perlu keratin untuk rambut?
Keratin adalah komponen utama rambut, sehingga banyak orang percaya bahwa mengonsumsi suplemen keratin membuat rambut menjadi lebih kuat.
Namun, belum ada penelitian yang menyimpulkan bahwa suplemen keratin membuat rambut Anda lebih kuat.
Soal apakah rambut membutuhkan keratin atau tidak, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan jika hendak mengonsumsi keratin untuk mendiskusikan risiko dan manfaatnya.
Banyak orang juga percaya bahwa sampo dan kondisioner yang mengandung minyak keratin membuat rambut mereka lebih sehat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sampo dan kondisioner yang mengandung hidrolisat keratin dapat membuat rambut menjadi lebih kuat, cerah, dan lembut.
Perawatan keratin memang bisa membuat rambut berkilau, halus, dan tidak kusut.
Namun, perawatan ini biasanya mahal dan mungkin saja memiliki efek negatif.
Baca juga: Atasi Kerontokan, Ini 5 Ramuan Herbal Penumbuh Rambut
2. Apa saja proses "keratin treatment"?
Selama perawatan keratin, penata rambut mungkin akan memberikan tindakan sebagai berikut:
- Mencuci rambut dengan sampo khusus lalu mengeringkannya dengan handuk.
- Mengoleskan larutan keratin cair ke rambut dalam bagian-bagian kecil.
- Menerapkan blow untuk mengeringkan rambut.
- Petugas akan melakukan catokan datar ke suhu tinggi melalui rambut. Ini dilakukan untuk menyegel larutan keratin pada rambut.
Setelah perawatan, rambut tidak boleh dibasahi selama beberapa hari maupun ditarik ke belakang dengan jepit, scrunchies (elastis), topi, atau kacamata hitam.
Sampo khusus dan produk rambut lain mungkin diperlukan untuk mempertahankan perawatan.
Setelah dilakukan perawatan oleh ahli perawatan rambut, rambut akan halus dan tebal hingga enam bulan.
Baca juga: Komposisi Sampo yang Bermanfaat dan Merugikan Rambut, Apa Saja?
3. Apakah keratin bikin rambut rontok?
Perawatan rambut keratin terkadang bisa menyebabkan kerusakan dan kerontokan rambut.
Banyak perawatan rambut keratin mengandung formaldehida, yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai pembasmi kuman, fungisida, dan disinfektan.
Sementara, paparan formaldehida dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker.
Selain kerusakan rambut atau rambut rontok, perawatan rambut keratin dapat menyebabkan:
- Nyeri dada
- Batuk
- Iritasi mata
- Mual dan muntah
- Ruam
- Masalah sistem pernapasan