Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Mi Campur Nasi Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes dan Jantung?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/Aris Setya
Ilustrasi mie nyemek dari mi instan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mi merupakan makanan favorit banyak orang baik tua maupun muda.

Salah satu kontroversi yang kerap kali muncul terkait makan mi adalah boleh tidaknya mi dicampur dengan nasi.

Belakangan, sebuah unggahan yang menyebut makan mi dicampur nasi ternyata berbahaya, viral di media sosial Twitter.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun base Twitter @tanyarlfes.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semoga bermanfaat. Ayo kebiasaan makan mie dicampur nasi segera dikurangin, kalau perlu dihentikan. Demi kesehatan kalian juga," tulis akun tersebut.

Baca juga: Negara Pemakan Mi Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Unggahan tersebut juga melampirkan sebuah video yang menyampaikan bahaya makan mi dicampur nasi.

Di mana sejumlah poin yang disampaikan terkait bahaya makan mi dengan nasi yakni sebagai berikut:

Lantas benarkah mengonsumsi mi dengan nasi bisa meningkatkan risiko diabetes?

Baca juga: Makanan yang Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Tengah Musim Dingin


Risiko makan mi campur nasi menurut ahli

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum saat dihubungi membenarkan bahwa makan mi dicampur nasi sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan dampak yang tidak baik.

Ia menjelaskan, mi adalah produk ultra proses yang berisiko menggantikan pangan utuh dengan karbohidrat yang lebih baik.

Sehingga, jika mi dicampur dengan nasi maka akan dobel karbohidrat.

"Keduanya kan sumber karbohidrat ya, bahkan mi terbuat dari tepung rafinasi terigu yang glikemik indeksnya tinggi, mudah membuat lonjakan gula darah," ujar Tan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Mengenal Mas Danang dan Resep Rahasia Membuat Mi Instan Enak Ala Warung Burjo

Ia menjelaskan, karbohidrat rafinasi adalah bukan pangan utuh, di mana konsumsinya bisa membuat lonjakan gula darah sehingga berpotensi meningkatkan risiko diabetes.

Karbohidrat rafinasi menurutnya berbeda dengan beras pecah kulit, beras merah, beras coklat atau beras hitam di mana kulit arinya masih utuh sehingga lamban dicerna menjadi gula.

Adapun terkait informasi yang menyebut mi bisa menyebabkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, ia menyebut seluruh karbohidrat rafinasi berisiko menyebabkan penyakit jantung serta pembuluh darah.

Meski demikian menurutnya, risiko tersebut juga ditunjang dengan gaya hidup yang buruk.

"Tapi kan bukan gara-gara makan mi saja (penyebab gangguan pembuluh darah dan jantung), tapi keseluruhan gaya hidup," terangnya.

Baca juga: 5 Kreasi Resep Mi Instan Antiribet, Apa Saja?

Sementara itu, dihubungi terpisah, Ahli gizi dari FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Harry Freitag Luglio Muhammad mengingatkan, setiap kali makan kita perlu memperhatikan keberadaan sayur dan lauk.

Adapun lauk tak harus daging, namun juga bisa telur, tahu atau tempe.

Menurutnya, mencampur nasi dengan mi akan menyebabkan konsumsi gizi yang tidak seimbang.

"Nasi sumber karbohidrat dan mi sumber karbohidrat. Jadi kurang zat gizi lain seperti protein lemak baik, vitamin dan mineral," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Terkait apakah konsumsi mi bisa menyebabkan gangguan pembuluh darah dan jantung, dirinya menilai tidak semua mi berbahaya.

"Yang bahaya adalah sering mengonsumsi mi instan yang berkadar garam tinggi," terangnya.

Ia menyebut, jika mi dibuat sendiri maka umumnya natrium tak akan banyak.

"Jadi yang buat masalah penyakit jantung dan pembuluh darah bukan karena 'mi' nya tapi karena garam yang ada pada mi instan," kata dia.

Oleh karena itulah dia menyarankan ketika memilih mi sebaiknya pilih mi yang rendah garam.

"Sekarang sudah banyak pilihannya. Di label kemasan biasanya ada panduan berdasarkan nilai natrium pada mi instan," kata dia.

Baca juga: Kumpulan Resep “Mas Danang” yang Viral di Twitter, dari Mi Instan sampai Burjo

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi