KOMPAS.com - Biduran atau yang disebut juga urtikaria adalah timbulnya bentol dan gatal yang disertai ruam kemerahan menurut pengertian dari Kementerian Kesehatan.
Biduran biasanya muncul setelah tubuh terpapar oleh faktor pemicu alergi (alergen).
Saat hal itu terjadi, tubuh akan melepaskan senyawa kimia bernama histamin ke dalam darah, yang kemudian menyebabkan reaksi pada kulit berupa rasa gatal dan ruam kulit.
Biduran bisa dialami siapa saja, termasuk juga anak-anak.
Lantas, apa saja gejala biduran pada anak yang perlu diketahui orangtua dan cara mengatasinya?
Baca juga: Daftar Makanan yang Wajib Dihindari Saat Terkena Biduran
Biduran pada anak
Menurut Cleveland Clinic, anak menjadi salah satu kategori usia yang sering terkena biduran dan penyebabnya biasanya sulit diketahui.
Munculnya gatal dan bentol pada anak bisa terjadi pada punggung, dada, wajah, leher, bahkan perut.
Pada umumnya, biduran menyebabkan beberapa gejala sebagai berikut:
- Bentol berukuran besar atau kecil
- Bisa kambuh dan sembuh dalam waktu tertentu
- Bentol berbentuk cincin
- Titik tengah dari bentol berwarna pucat
- Bentol berkelompok
- Terlihat seperti gigitan nyamuk
- Berwarna kemerahan.
Tetapi, ketika si buah hati terkena biduran, gejala yang dapat berkembang seperti:
- Rasa gatal
- Sensasi menyengat pada kulit
- Anak menjadi rewel
- Terjadi pembengkakan pada bibir, kaki, termasuk tangan.
Selain empat gejala tersebut, ada gejala lainnya yang dapat mengancam jiwa atau anafilaksis. Di antaranya:
- Muntah
- Nyeri sendi
- Ngiler
- Hilang kesadaran atau pusing
- Lidah atau tenggorokan menjadi bengkak
- Demam tinggi
- Sulit bernapas atau menelan (disfagia).
Penyebab biduran pada anak
Anak dapat merasakan biduran akut yang terjadi selama beberapa jam, hari, bahkan berlangsung hingga enam minggu.
Mereka juga berisiko mengalami biduran kronis yang jangka waktunya bertahan lebih dari enam minggu.
Biduran dapat terjadi lantaran sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat asing sehingga terjadi pelepasan histamin.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Biduran agar Gatal-gatal Tidak Kambuh Lagi
Zat tersebut memiliki fungsi untuk melindungi tubuh dari kuman namun akibatnya jaringan halus menjadi teriritasi.
Biasanya, anak mengalami biduran karena beberapa faktor seperti yang berikut ini:
- Serbuk sari
- Bulu hewan
- Terkena getah
- Alergi debu
- Makanan.
Selain itu, apa faktor-faktor khusus yang membuat anak terkena biduran, yakni:
- Covid-19
- Menggunakan pakaian ketat
- Digigit serangga
- Terapi radiasi
- Sinar matahari
- Radang tenggorokan atau flu
- Olahraga
- Suhu panas atau dingin
- Tekanan padan kulit.
Cara mengatasi biduran pada anak
Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua saat anaknya mengalami biduran, seperti:
Baca juga: Wajib Tahu, 5 Penyebab Biduran yang Jarang Disadari
Menghindari suhu panas atau dingin
Mengoleskan pelembap bebas pewangi
Kompres air dingin
Mandi air dingin
Mengenakan pakaian yang tidak ketat
Membawa anak ke dokter.Dokter dapat meresepkan krim mentol, obat antihistamin, termasuk obat steroid supaya biduran pada anak segera reda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+