KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut bahwa kertas koreografi suporter Timnas Indonesia dibuang oleh anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), viral di media sosial.
Informasi tersebut salah satunya diunggah oleh akun #LaGrandeIndonesia pada Jumat (6/1/2023).
"TIDAK ADA KOREOGRAFI SORE INI
Kertas-kertas koreografi yang sudah kami letakkan di bangku-bangku Tribun Utara dibuang & dihancurkan oleh PASPAMPRES
Sebegitu mengancamkah kami dan koreografi ini di matamu Bapak Presiden @jokowi?" tulis akun tersebut.
Baca juga: Trending Doan Van Hau, Tekel Keras dan Selalu Lolos Hukuman
Hingga Sabtu (7/1/2023), twit tersebut telah dikomentari oleh 1.631 warganet, dibagikan kepada 5.705 akun, dan disukai hingga 14.300 pengguna Twitter.
Sejumlah warganet menyayangkan tindakan Paspampres tersebut. Bahkan tanda pagar (tagar) Paspampres menjadi trending topik di Indonesia dengan total 8.920 twit hingga Sabtu (7/1/2023) siang hari.
Seperti diketahui pada hari yang sama Timnas Indonesia melawan Vietnam di babak leg pertama semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (6/1/2023) sore.
Baca juga: Meninggal Dunia, Ini Profil Pele Sang Legenda Sepak Bola
Kronologi kertas koreografi diamankan Paspampres
Presiden La Grande Indonesia, Unggul Indra menjelaskan kronologi kertas koreografi milik suporter Indonesia yang diamankan oleh Paspampres.
Menurut Unggul, pihaknya sudah melayangkan surat ke bagian Security Office PSSI soal koreo dan peralatan yang akan digunakan pada pertandingan Indonesia vs Vietnam.
Namun perlengkapan kertas koreografi yang sudah dipersiapkan itu mendadak hilang.
Tak lama, Unggul mengaku mendapatkan kabar bahwa kertas-kertas tersebut diamankan oleh petugas Paspampres.
"Langsung dari teman-teman La Grande Indonesia kaget dong, konsep yang udah kami buat, rencanakan, kok tiba-tiba dirapikan tanpa ada konfirmasi sebelumnya," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Daftar Lengkap Juara Piala AFF dari Masa ke Masa, Indonesia Belum Pernah Juara
Miskomunikasi, surat tak sampai ke PSSI
Terkait hal tersebut, Unggul kemudian bertemu dengan pihak Paspampres untuk melakukan klarifikasi. Menurutnya, ada miskomunikasi di antaranya keduanya.
"Tadi sudah bertemu dengan bapak-bapak dari Paspampres, dari Direktur Intel Polda Metro Jaya, klarifikasi bahwa ternyata ada miskomunikasi," kata Unggul.
Dalam pertemuan itu, Unggul mengatakan bahwa surat yang dikirimkan ke PSSI ternyata tidak sampai ke Sekjen PSSI dan petinggi-petinggi PSSI lainnya.
Baca juga: Globalisasi Laskar Pelangi Lewat Sepak Bola
Penyebab kertas koreografi diamankan Paspampres
Di sisi lain, Komandan Paspampres (Danpaspampres), Wahyu Hidayat Sudjatmiko menjelaskan penyebab kertas koreografi diamankan.
Menurutnya, permasalahan bermula ketika para supoter Indonesia masuk ke stadion di malam hari tanpa mengantongi izin pengelola untuk memasang spanduk.
"Pada saat kami sterilisasi tadi pagi baru kami temukan itu (spanduk) sudah terpasang, dibandulin batu dan segala macam, kami khawatir itu jadi bahaya, kami amankan," jelas dia.
Pihaknya mengaku sudah menanyakan kepemilikan kertas koreografi tersebut. Namun, karena tidak ada izin yang dikantongi, maka atribut itu diamankan.
"Jadi kami temukan pada saat kami sterilisasi, mereka malam-malam itu masuk stadion tanpa izin pasang itu. Pihak pengelola tidak tahu, PSSI juga tidak tahu. Nah, maka itulah kami turunkan,” tutur Wahyu.
Namun, setelah diketahui pemiliknya, pihaknya segera menyerahkan kertas koreografi itu. Wahyu juga memastikan bahwa pihaknya tidak merusak kertas koreografi.
"Kami amankan, tidak kami rusak, kami amankan. Setelah kami clear masalahnya kami kembalikan," tandas dia.
(Sumber: Kompas.com/Ahmad Zilky | Edito Sem Bagaskara)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.