Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Mengemis Online di TikTok, dari Berendam hingga Mandi Lumpur

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Viral tren mengemis online di TikTok
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Fenomena 'mengemis online' dengan cara live di TikTok sedang ramai menjadi pembahasan warganet. 

Hal itu karena sejumlah orang yang mengaku kreator melakukan siaran langsung atau live di TikTok dengan melakukan kegiatan ekstrem atau tak wajar.

Mereka memanfaatkan fitur 'gift' yang ada di TikTok dan berharap bisa mendapatkan gift dengan jumlah banyak dari penonton dan kemudian menukarnya dengan uang. 

Baca juga: Apa Arti Kata Purel, Istilah yang Sedang Viral di TikTok?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berendam di air hingga mandi lumpur

Beberapa konten yang banyak disoroti warganet adalah live di TikTok dengan cara berendam di air hingga mandi lumpur. 

Fenomena 'mengemis online' dengan cara-cara tersebut tidak hanya dilakukan satu orang, namun juga sejumlah orang. Bahkan juga orang tua atau lansia. 

Fenomena ini menjadi pembicaraan warganet di media sosial Twitter juga, di mana sejumlah warganet menyoroti adanya orang tua yang dimanfaatkan untuk melakukan aksi meminta-minta tersebut.

Lantas, mengapa fenomena munculnya orang-orang ngemis online ini bisa terjadi?

Baca juga: Twit Viral Lokasi Gerai Mixue Membentuk Tanda Bintang, Apakah Sengaja?

 

Sosiolog: memanfaatkan simpati hingga kebutuhan

Terkait fenomena 'mengemis online' di TikTok, Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menyebut pemicunya bisa dua hal. 

Salah satunya karena kesadaran pelaku yang mengetahui bahwa ada ruang baginya via TikTok untuk mendapatkan simpati, perhatian, dan uang.

Ramainya fenomena ini menurut Drajat karena pelaku mengetahui bahwa orang Indonesia memiliki kedermawanan sosial yang tinggi.

"Kedermawanan orang Indonesia nomor satu di dunia. Artinya orang Indonesia bisa dipengaruhi untuk berbelaskasihan, memberi ini-itu," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Profil Putri Leonor yang Ramai di TikTok, Siapa Dia?

Kebutuhan hingga jadi peluang 

Selanjutnya, faktor yang memicu munculnya fenomena live TikTok dengan cara yang aneh untuk mendapat 'gift' dalah karena seseorang tersebut memang membutuhkan. 

Kedermawanan yang tinggi dan juga adanya kebutuhan seseorang inilah yang menurut Drajat menjadi peluang para 'pengemis online' tersebut muncul.

Namun hal itu juga bisa dipengaruhi karena adanya pola konsumsi seseorang.

"Pola konsumsi ingin ini-itu nggak punya uang, jadi dia memanfaatkan kesempatan itu," kata dia.

Revolusi industri 4.0 hingga memanfaatkan rasa iba

Menurut Drajat tren 'ngemis online' adalah dampak revolusi industri 4.0 di mana inovasi yang muncul menyebar di banyak dimensi salah satunya dimensi filantropis.

Ia mengatakan, pola meminta-minta baik di dunia nyata maupun dunia virtual menurutnya sama, yakni memanfaatkan menajemen kesan atau impression management.

"Orang melakukan pengelolaan di penampilannya entah pada pakaian, pada tindakan dan sebagainya dalam rangka menimbulkan rasa iba dan peduli orang lain sehingga orang lain memberikan bantuannya," kata dia.

Sayangnya ia mengatakan, untuk melihat apakah seseorang pura-pura miskin atau benar-benar butuh di dunia nyata lebih mudah dilakukan.

Kondisi tersebut berbeda halnya ketika dilakukan di dunia maya atau digital.

"Di dunia virtual, sulit untuk mengukur kesan apakah orang benar-benar miskin atau tidak, atau hanya penampilannya saja," kata dia.

Baca juga: Apa Arti Kata Purel, Istilah yang Sedang Viral di TikTok?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi