Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering 'Kretek-kretek' Jari, Apa Saja Dampaknya bagi Kesehatan?

Baca di App
Lihat Foto
siam.pukkato
Membunyikan atau meretakkan jari
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin memiliki kebiasaan melemaskan jari-jari hingga berbunyi 'kretek-kretek'.

Biasanya hal itu dilakukan sebelum atau setelah bekerja, mengetik, atau membersihkan rumah.

Aktivitas 'kretek-kretek' jari ini dinilai bisa memberikan sensasi nyaman dan tidak kaku pada jari-jari tangan. 

Hal yang sama juga dapat dilakukan pada jari kaki, pergelangan kaki, leher, termasuk punggung dan pinggang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetapi, apakah me-kretek jari adalah kebiasaan yang baik untuk kesehatan? Berikut penjelasan ahli.

Baca juga: Takut Jarum Suntik, Korban Patah Tulang Tragedi Kanjuruhan Ini Baru Bersedia ke RS 3 Bulan Setelah Kejadian

Ini yang terjadi saat 'kretek-kretek' jari

Ahli bedah ortopedi asal Cleveland Clinic, Kim L. Stearns, MD mengatakan, suara yang dikeluarkan ketika kita 'kretek-kretek' jari berasal dari gas berbentuk gelembung nitrogen disekitar persendian.

Suara kretek-kretek atau tak-tik terdengar lantaran gelembung yang dikompresi.

"Para peneliti tidak yakin apakah suara yang dipancarkan dari jari Anda yang retak adalah gelembung gas yang terbentuk atau dilepaskan. Tapi bagaimanapun juga, itu hanya gas," jelas Stearns.

Sementara itu, untuk risikonya bagi kesehatan tulang dan sendi, membunyikan jari tidak akan meningkatkan peluang terkena radang sendi.

Namun, orang yang ingin membunyikan jarinya disarankan untuk tidak menekan atau menarik dengan cara yang kuat.

Sebab cara 'kretek' jari yang salah dapat terasa menyakitkan.

Apabila terjadi pembengkakan atau bengkok pada jari, orang yang mengalaminya disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Jari mereka kemungkinan terkilir atau mengalami cedera pada ligamen, menurut Stearns.

Baca juga: Soal Kepopuleran Video Kretek Abal-abal, Ini Kata Dokter Ortopedi

 

Catatan penelitian

Terdapat beberapa penelitian yang mempelajari dampak 'kretek' jari bagi kesehatan tulang dan sendi.

Salah satunya studi yang diterbitkan di National Library of Medicine tahun 1990 silam.

Penelitian mencatat terjadi pelemahan pada genggaman tangan dan pembengkakan tangan.

Akan tetapi, temuan yang berbeda ditemukan dalam penelitian Hand Surgery and Rehabilitation pada tahun 2017.

Penelitian mendapati temuan bahwa tidak ada pelemahan pada genggaman tangan pada orang yang terbiasa membunyikan jari dan yang tidak.

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Meredakan Radang Sendi yang Bisa Dicoba di Rumah

Di sisi lain, penelitian yang sama menemukan perbedaan ketebalan tulang rawan kepala metacarpal.

Hal tersebut dapat mengindikasikan osteoarthritis (radang kronis karena tulang rawan rusak).

Namun belum bisa dipastikan apakah membunyikan jari adalah penyebab dari perubahan ini.

Selain itu, sebuah penelitian tahun 2011 tidak menemukan peningkatan atau penurunan osteoarthritis.

Cara melemaskan tangan

Walau membunyikan jari tidak begitu berisiko bagi kesehatan tulang dan sendi, tak ada salahnya untuk mencoba cara lain.

Anda dapat melemaskan tangan yang kaku dengan beberapa cara, seperti yang disarankan RS Hermina berikut ini:

  • Kedua telapak tangan dapat disatukan dan seluruh jari dikaitkan. Tarik telapak tangan menjauh dan arahkan tangan ke depan
  • Memutar telapak tangan ke arah atas sembari diregangkan di atas tubuh
  • Tangan dibuka secara lebar-lebar dan regangkan jari ke arah yang berjauhan
  • Kaitkan seluruh jari pada dua tangan dan arahkan ke atas kepala sambil merasakan peregangan pada tubuh bagian atas, bahu, sampai ke tangan
  • Menarik tangan ke arah depan dengan posisi siku lurus. Kemudian, arahkan telap tangan ke bawah sembari mengaitkan jari-jari dan bungkukkan tangan ke arah lantai.

Itulah beberapa cara melemaskan tangan yang kaku dengan cara mudah dan cepat, serta bisa dilakukan di rumah. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi