Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Rian Mahendra, Eks Direktur PO Haryanto yang Dipecat Ayahnya

Baca di App
Lihat Foto
Ig @rianmahendra83
Mantan Direktur Operasional PO Haryanto Rian Mahendra pamit dari PO Haryanto yang dimiliki ayahnya Haji Haryanto
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Rian Mahendra tidak lagi menjabat sebagai Direktur Operasional PO Haryanto.

Kabar hengkangnya Rian dari Perusahaan Otobus (PO) Haryanto ramai diperbincangkan oleh para pecinta bus Indonesia.

Rian mengumumkan bila dirinya pamit usai dipecat oleh perusahaan yang dirintis ayahnya, Haji Haryanto.

Sebelumnya, pria kelahiran tahun 1983 itu telah ikut bergabung mengembangkan PO Haryanto pada tahun 2003. Pemecatan Rian di PO Haryanto secara resmi dilakukan sejak 22 Juni 2022.

Rian tidak menyebutkan penyebab dirinya dipecat dari perusahaan keluarganya itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dipecat dari PO Haryanto, Rian Mahendra Kini Menganggur

Profil Rian Mahendra

Sebelum diberhentikan, Rian dipercaya menjadi Direktur Operasional PO Haryanto.

Dia mengelola usaha ini bersama adik-adiknya dengan tetap di bawah supervisi langsung Haji Harryanto, bos PO Haryanto.

Dikutip dari Tribunnews, pria yang akrab disapa Mas Boy ini ikut merintis bisnis transportasi bus AKAP PO Haryanto membantu sang ayah sejak remaja.

Dia saat itu membantu menjual tiket bus di terminal sejak dia di bangku SD.

Drop out dari bangku SMA

Rian sempat mengenyam pendidikan pesantren pada tahun 1998 sampai 2003 di Pondok Alfalah Mojo, Kediri.

Dia juga pernah dikeluarkan dari bangku SMA yang membuatnya hanya memiliki ijazah SMP.

Di tahun 2003 Haji Haryanto merintisi usaha PO Haryanto dengan 5 unit bus pada awalnya.

Saat itu PO Haryanto sedang merintis trayek bus AKAP dengan armada bus bekas kelas non AC.

Seiring perjalanan, Rian mulai membantu di bagian operasional dengan menangani trayek termasuk trayek trayek anyar yang baru dibuka berikut rute yang dilintasi , jalur agen hingga rekrutmen karyawan.

Baca juga: Profil Haryanto, Pemilik PO Haryanto yang Pecat Anaknya, Rian Mahendra

 

Ikut menawarkan tiket ke penumpang

Pada usia 19 tahun, Rian mulai mengelola operasional perjalanan bus Haryanto di wilayah timur.

Sedangkan sang Ayah mengelola di bagian barat.

Suatu tantangan besar yang ia hadapi saat mulai merintis bisnis tranpostasi ini, saat ia menawarkan sendiri tiket busnya kepada calon penumpang di terminal.

Dia harus bersaing mencari penumpang saat sudah banyak PO bus lain yang lebih besar beroperasi dengan armada yang lebih bagus.

Selain terjun sendiri menjual tiket, ia juga menjalin pendekatan persuasif dengan para penumpang.

“Jadi melalui pendekatan persuasif ini kita jadi paham apa yang sebenernya diinginkan serta dibutuhkan para penumpang bus,” ujarnya dalam obrolan di channel Coach Yudi Candra di YouTube dikutip Kamis (30/12/2021).

Baca juga: Rian Mahendra Dipecat, Tinggalkan 300 Unit Bus PO Haryanto

Kerap bertemu preman

Dalam menjalankan bisnis PO Haryanto, Rian juga kerap bertemu preman.

Kondisi demikian menjadikan mentalnya lebih kuat di kemudian hari dan menjadi modal baik untuk mengelola bisnis transportasi.

Saat usaha transportasi PO Haryanto redup di 2006, Rian tetap gigih membantu sang ayah mengelola bisnis transportasi hingga pelan-pelan membawa bisnis PO Haryanto kembali rebound, bahkan berkembang pesat di kemudian hari.

“Saat ini sudah ada 300 unit dan PO Haryanto sudah men-cover trayek ke Madura, Solo, Wonogiri, Jogja, Kudus, Pati, Jepara sampai Bojonegoro dan di jalur-jalur Pantura seperti Pekalongan, Tegal dan Pemalang,” ujarnya.

Menurut Rian, kualitas pelayanan atau service adalah senjata utama bisnis transportasi agar bisa berkembang.

Karena hal itu akan memberikan kenyamanan bagi para penumpang.

Selama menjadi Direktur Operasional PO Haryanto dia mengaku secara berkala juga melakukan peremajaan armada busnya setiap ada armada yang memasuki usia lima tahun pemakaian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi