Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Sayuran Dibuat Jus untuk Membuat Kulit Sehat dan Bebas Jerawat?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun twitter @ohmybeautybank
Twit soal jus sayur membuat kulit bersih dan bebas breakout (jerawat). Bolehkah sayuran dibuat jus?
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Lini masa Twitter ramai dengan jus sayur yang disebut bisa membuat kulit bersih dan bebas breakout atau jerawat.

Bermula dari seorang warganet melalui akun @ohmybeautybank, mengunggah foto jus berwarna hijau yang terbuat dari pakcoy, timun, nanas, dan lemon.

"Kunci kulit sehat, sembuh breakout, anti sembelit, mens lancar, yuk ah tambahin green juice selain skincare aja," tulis pengunggah, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Viral, Video Pria di Jambi Minta Jatah Preman ke Pemilik Toko Sambil Berkata Kasar, Apa Kata Polisi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanggapi twit tersebut, warganet lain membenarkan bahwa jus dari sayuran membantu kulit lebih bersih.

"VALID BGT! Aku udh ngerasain sendiri dulu suka breakout walau udh gonta ganti skincare dari yg affordable sampe yg high end. Setelah benerin pola hidup secara keseluruhan baru kulit jdi membaik bgt. My go-to green smoothie juga ingredientsnya mirip nih nder cma aku pke bayem!" komentar salah satu warganet.

"Ini bener bgt! Semenjak nambahin smoothies ke menu sehari2, kulit jadi lembab dan badan berasa enteng. Happy bgt liat isi gelas warna warni gini. Seger plus enak walaupun tanpa gula!" tulis warganet lain.

"Bener bgttt mulai rutin minum jus wortel+tomat+lemon dari bulan desember sampe skrg wkwk muka merasa jd cerahan," kata warganet lain.

Baca juga: 4 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Apa Saja?

Namun, bolehkah mengolah sayuran menjadi jus dengan tujuan membuat kulit bersih dan bebas jerawat?


Baca juga: 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Diabetes

Salah kaprah pengolahan sayur

Dokter dan ahli nutrisi dr Tan Shot Yen mengatakan, jus sayur adalah salah satu pengolahan sayuran yang keliru.

"Hmm, ini salah kaprah orang perlakukan sayur," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/1/2023).

Tan menjelaskan, sayur yang secara normal dan wajar diolah dengan cara dimasak, maka sebaiknya tetap dimasak.

Baca juga: Pestisida pada Sayur dan Buah, Apa Bahayanya?

Sebab, proses memasak akan menghilangkan anti-nutrien dalam sayuran, sehingga penyerapan nutrisi oleh tubuh menjadi lebih baik.

Dia menerangkan, anti-nutrien adalah senyawa ilmiah pada tumbuhan yang digunakan tumbuhan sebagai perlindungan terhadap predator.

"Jadi, kalau mau dibilang semua sumber makanan kita ada anti-nutrien, itu benar banget," kata Tan.

Baca juga: Ramai soal Sayur Kailan, Apa Itu?

Saat dikonsumsi, anti-nutrien bisa menghambat penyerapan zat gizi atau mineral, termasuk zat besi, seng, magnesium, dan kalsium.

Menurut Tan, sayuran seperti pakcoy, kangkung, dan bayam yang biasa diolah dengan cara dimasak mengandung anti-nutrien tinggi.

Sementara itu, timun dan tomat memiliki anti-nutrien kecil, sehingga wajar dikonsumsi sebagai lalap.

"Itu pun bukan jus," tutur Tan.

Baca juga: Ramai soal Wanita Wajib Konsumsi Tablet Tambah Darah Seminggu Sekali untuk Cegah Stunting, Ini Kata Dokter

Makan sayur harus dijadikan kenikmatan dan bukan siksaan

Agar nutrisi dalam sayuran dapat terserap tubuh secara optimal, Tan mengungkapkan beberapa cara salah mengonsumsi sayur yang biasa dilakukan masyarakat.

Pertama, masyarakat sering mengira bahwa sayuran yang dimasak sama dengan sayuran yang biasa dijadikan lalapan.

Padahal, memasak sayuran lalap bisa merusak antioksidan dan mineral yang peka terhadap suhu.

Sebaliknya, tidak memasak sayuran yang biasa dimasak akan membuat anti-nutrien tidak hilang dan menghambat penyerapan nutrisi.

"Sejalan dengan itu, maka ilmu smoothies dan jus (sayur) gugur," kata Tan.

Baca juga: Ramai soal Sayuran yang Berbahaya bagi Ibu Hamil, Ini Penjelasan Dokter...

Kedua, masyarakat kerap menganggap sayur akan memberi keajaiban dan langsung membuat kulit bersih bebas jerawat maupun bentuk tubuh seperti yang diidam-idamkan dalam waktu singkat.

"Alam tidak bekerja dengan cara itu. Ilmu kodrat ada waktunya sendiri," ujar Tan.

Oleh karena itu, menurut Tan, jadikan makan sayur sebagai kenikmatan dan bukan siksaan hingga perlu dibuat cairan agar bisa ditenggak.

"Tak perlu lebay butuh mineral dan antioksidan banyak-banyak. Akhirnya toh dibuang lewat urine dan BAB," terangnya.

"Tren 'bule itu nggak semuanya benar. Ilmu praktis dan gaspol nggak nyambung di ranah kodrat. Izinkan pencernaan manusia bekerja apa adanya," tandas Tan.

Baca juga: Kisah Chanee Kalaweit, Bule Perancis yang Jadi Korban Kabut Asap

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kekenyangan Justru Bikin Ngantuk ?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi