KOMPAS.com - Gondok adalah benjolan di leher akibat kelenjar tiroid yang membesar. Penyakit ini menjadi salah satu yang banyak menyerang penduduk Indonesia.
Bahkan menurut riset Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan pada 2013, Indonesia menjadi negara dengan penyakit gondok tertinggi di Asia Tenggara.
Jika penyakit gondok telah mengakibatkan perubahan pada kadar hormon tiroid, maka kondisi ini akan menimbulkan gejala hipertiroid atau hipotiroid.
Baca juga: 4 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Apa Saja?
Hipertiroid adalah kumpulan gejala akibat kelebihan hormon tiroid. Sebaliknya, hipotiroid disebabkan kurangnya atau berhentinya produksi hormon tiroid.
Bagi penderita gondok, penting untuk memperhatikan asupan makanan yang masuk agar penyakit ini tidak semakin parah.
Beberapa makanan perlu dibatasi, termasuk sayuran yang dapat memperparah gejala gondok.
Baca juga: Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Urat, Apa Saja?
Beda hipertiroid dan hipotiroid
Hipertiroid terjadi karena jumlah hormon tiroid yang diproduksi terlalu banyak.
Seseorang dengan hipertiroid biasanya memiliki gejala seperti jantung berdebar atau tekanan darah tinggi.
Dilansir dari Kompas.com, gejala hipertiroid antara lain:
- Peningkatan denyut nadi istirahat
- Detak jantung cepat
- Diare, mual, muntah
- Berkeringat tanpa olahraga atau peningkatan suhu ruangan
- Gemetar
- Agitasi atau kondisi kejiwaan berupa rasa marah dan gelisah.
Meski sama-sama berupa benjolan pada leher, hipotiroid terjadi karena kekurangan hormon tiroid.
Baca juga: INFOGRAFIK: Kandungan dan Manfaat Jus Pare untuk Kesehatan
Gejala hipotiroid juga berbeda dari hipertiroid, antara lain:
- Kelelahan (merasa lelah)
- Sembelit
- Kulit kering
- Penambahan berat badan
- Penyimpangan menstruasi.
Sementara itu, beberapa gejala gondok yang kemungkinan terjadi pada penderita, termasuk:
- Bengkak di bagian depan leher, tepat di bawah jakun
- Rasa sesak di area tenggorokan
- Suara serak
- Pembengkakan vena leher
- Pusing saat lengan diangkat ke atas kepala
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Batuk mengi, karena gondok meremas batang tenggorokan
- Kesulitan menelan, karena kerongkongan terjepit.
Baca juga: 5 Jenis Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Kista Ovarium
Sayuran pantangan pengidap gondok
Dikutip dari laman Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), penyakit gondok dapat disebabkan makanan bersifat goitrogenic.
Goitrogenic adalah zat yang bersifat menghambat dan menghalangi penyerapan yodium oleh kelenjar tiroid untuk mensintesis hormon.
Akibatnya, kondisi ini memicu gejala serta mengganggu fungsi tiroid.
Beberapa sayuran termasuk dalam kategori makanan goitrogenic dan sebaiknya dihindari pengidap gondok, termasuk:
- Terong
- Kecipir
- Selada air
- Sawi putih
- Sawi hijau
- Gambas/oyong
- Jagung muda
- Daun singkong
- Kangkong
- Bayam
- Kubis
- Rebung
- Daun papaya yang masih muda.
Baca juga: Benarkah Jus Daun Pepaya Mentah Bisa Obati DBD?
Menurut laman Everyday Health, konsumsi sayuran di atas dalam jumlah porsi besar dapat menyebabkan keluhan gondok.
Sebagai alternatif, memasak sayuran tersebut dapat mengurangi efek buruk pada kelenjar tiroid.
Selain itu, batasi pula asupan sayuran hingga 5 ons per hari. Sebab, jumlah tersebut kemungkinan tidak memiliki efek buruk pada fungsi tiroid.
Baca juga: Buah dan Sayuran yang Efektif Menurunkan Gula Darah