Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis BMKG soal Penyebab Gempa Pacitan: Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Gempa M 5,6 mengguncang Pacitan dan sekitarnya. Tidak berpotensi tsunami
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 5,6 mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur pada Senin (9/1/2023) pukul 19.26 WIB.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, pusat gempa terletak di Samudera Hindia selatan Jawa, tepatnya 70 kilometer dari Pacitan.

Menurutnya, gempa malam ini berada di kedalaman 59 kilometer.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,4," kata Daryono kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Gempa Terkini M 5,6 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis dan mekanisme gempa bumi

Daryono menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Daerah yang merasakan gempa

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pacitan, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI.

Sementara daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan aktivitas gempa susulan (aftershock).

Baca juga: BMKG Rilis Peta Bahaya Gempa Cianjur akibat Sesar Cugenang, Ini Daftarnya

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi