KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum menentukan calon presiden (capres) yang diusung untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Deklarasi calon presiden yang dinilai banyak pihak sebagai kejutan dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P pun tak dilakukan.
Dalam pidatonya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa deklarasi capres adalah hak prerogatifnya.
"Sekarang nungguin, enggak ada, ini urusan gue," kata Megawati.
"Saya ketua umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah kepada ketua umum terpilih hak prerogratif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan," sambungnya.
Megawati pun mengaku heran karena banyaknya media mau meliput acara ini.
Baca juga: Puja-puji Megawati untuk Dirinya Sendiri di HUT Ke-50 PDIP
Baca juga: Ironi Ganjar di HUT PDI-P: Diteriaki Kader Presiden, oleh Megawati Diingat Pun Tidak
Ingin menunjukkan partainya tak mudah diintervensi
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, PDIP ingin menunjukkan kedaulatan partainya yang tak mudah diintervensi.
Intervensi yang dimaksudnya adalah intervensi dari manuver politik partai lain yang dianggap sebagai pendomplang elektabilitas kadernya.
"PDIP punya golden ticket di Pilpres 2024, sehingga Megawati ingin menjukkan kedaulatan partainya," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).
Selain itu, Umam menganggap belum ada deklarasi capres PDIP karena masih dalam tahap kalkulasi politik yang matang.
Pasalnya, dinamika koalisi saat ini masih cair, sehingga PDIP tidak ingin strateginya mudah dibaca oleh kompetitirnya.
Ia menjelaskan, Golkar, PAN dan PPP belakangan terus bermanuver untuk memengaruhi keputusan politik PDI-P.
"Karena itulah Megawati memunculkan istilah partai mendompleng partai lain," jelas dia.
"Statement itu menegaskan, Megawati tidak ingin disetir oleh manuver partai-partai tersebut," sambungnya.
Baca juga: Kenapa Logo PDI-P Banteng, Bukan Kerbau? Ini Sejarah dan Maknanya
Menyandera koalisi KIBMenurutnya, bergemingnya PDIP akan semakin menyandera koalisi KIB yang hingga saat ini terjebak dalam dilema dan kegalauan.
Sebab, mereka berada dalam ketidakpastian dalam menentukan langkah politik selanjutnya, sebelum PDI-P menegaskan keputusannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.