Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi dan Cara Tukar Botol Bekas Jadi E-money

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Twitter @Askrlfess
Salah seorang pengguna Twitter mengunggah foto mesin penukar botol plastik menjadi e-money.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Salah satu pengguna Twitter mengunggah foto sebuah mesin yang dapat menukar botol bekas menjadi e-money.  

Foto tersebut diunggah oleh akun ini dan sudah ditayangkan hingga 1,1 juta kali hingga Selasa (10/1/2023).

"Norak bgt aku baru tau ada mesin nuker bolot plastik jadi saldo emoney gini wkakwka," tulis pengunggah dalam keterangan foto.

Dalam unggahannya, terlihat mesin berwarna biru aquamarine bertuliskan "Tukar Botol Bekasmu & Dapatkan Point".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat juga tulisan "BSI Bank Syariah Indonesia", "BSI MASLAHAT" dan "plasticpay" pada bagian bawah mesin.

Baca juga: Batu hingga Botol, Isi Tas yang Eny Bawa Setiap Keluar Rumah Mewahnya di Cakung

Respons warganet

Sejumlah pengguna Twitter memberikan tanggapan terkait unggahan tersebut. Sebagian dari mereka berharap mesin seperti itu disediakan di lebih banyak kota lainnya. 

"min, di Jogja udah ada belum? kalo belum, soon ya min ditunggu xixi," tulis akun ini.

"tolong dong programnya di perluas sampe ke sulsel. klo bisa setiap kantor cabang BSI ada giniannya. plissslah ini keren bgtt loh," timpal akun ini.

"ditunggu mesinnya di kota madiun, ntar aku bikin rekening bsi deh," balas akun ini.

"punten min, daerah cikarang barat sudah ada belum ya??? kalau belum, boleh ya min disediakan hihi, karena botolnya cukup berserakan di daerah ini," cuit akun ini.

Lantas, bagaimana tanggapan BSI soal beredarnya foto mesin yang bisa menukar botol bekas menjadi e-money.

Penjelasan BSI

Corporate Secretary PT. Bank Syariah Indonesia (BSI) Gunawan Arif Hartoyo membenarkan bahwa mesin tersebut adalah program dari BSI. 

Ia mengatakan, mesin yang diunggah pengguna Twitter adalah Reverse Vending Machine (RVM) atau mesin daur ulang botol plastik yang disediakan di fasilitas umum.

Menurut Gunawan, BSI mempunyai komitmen untuk mendukung ekonomi keberlanjutan. Salah satu caranya aadalah dengan green activity dalam hal transisi energi berkelanjutan.

Komitmen itu diwujudkan salah satunya dengan mengurangi sampah plastik melalui penyediaan RVM.

Baca juga: Mobil Warga Probolinggo Dibakar Orang Tak Dikenal, Polisi Temukan Botol Bensin

 

Di mana saja lokasi RVM?

Gunawan menuturkan bahwa RVM sudah ada di berbagai tempat, khususnya di Jabodetabek dan Bali.

BSI sudah menempatkan 25 RVM di dua wilayah tersebut dari rencana 50 RVM yang akan ditempatkan sampai tahun 2023.

Ia menjelaskan, telah terkumpul 2.376 kilogram sampah botol plastik atau setara dengan 134.166 botol plastik dari hasil pengelolaan sampah botol itu.

"Melalui RVM ini pula BSI telah membantu mengurangi emisi karbon sebanyak 9.257.446 gram," ujar Gunawan.

Selain itu, ia mengatakan penempatan RVM ini memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM. Bahkan hingga Desember 2022 tercatat lebih dari 600 barang telah diproduksi oleh UMKM.

Baca juga: Ramai soal Botol Minum Corkcicle, Ini Harga dan Kelebihannya

Cara kerja RVM

Masyarakat dapat membuang botol plastik ke mesin-mesin RVM yang sudah disediakan oleh BSI.

Mereka akan mendapatkan 56 point,- per satu botol plastik dan dapat di konversi menjadi saldo tabungan BSI senilai Rp56 per botol.

"Dari sampah botol plastik yang dikumpulkan, selanjutnya akan diolah dan dijadikan berbagai suvenir menarik," tutur Gunawan.

Ia menyampaikan, tujuan dari program Green Economy BSI-Plasticpay ini adalah meningkatkan awareness masyarakat dalam penerapan green economy melalui prinsip 3P, yaitu People, Planet, dan Profit.

BSI mengajak masyarakat untuk dapat menjaga kelestarian alam, sekaligus melakukan pemberdayaan UMKM Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi