Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Utas soal Mahasiswi UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor UNY: Sedih Saya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Sunhaji
Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah utas mengenai mahasiswi UNY dari keluarga miskin yang meninggal saat berjuang meminta keringanan UKT, viral di media sosial.

UKT adalah uang kuliah tunggal atau SPP yang harus dibayarkan mahasiswa tiap semesternya.

Utas tersebut diunggah oleh akun Twitter Ganta Semendawai (@rgantas) pada Rabu (11/1/2023).

Hingga Jumat (13/1/2023) unggahan tersebut telah mencapai 2,9 juta penayangan, di-retweet 14.700 kali dan disukai hampir 50.000 warganet.

Disebutkan dalam unggahan itu, mahasiswi dari keluarga miskin berinisial RNF asal Purbalingga, Jawa Tengah itu harus menanggung biaya UKT Rp 3,14 juta tiap semesternya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKT RNF tersebut termasuk dalam UKT Kategori VI. Sebagai mahasiswi dari keluarga miskin, RNF seharusnya masuk kategori UKT II (Rp 1.000.000) atau UKT I (Rp 500.000).

Baca juga: Mahasiswi UNY dari Keluarga Miskin di Purbalingga Ini Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT

Menurut utas Ganta, RNF harus menanggung UKT hingga Rp 3,14 juta karena tidak lengkap saat menyertakan berkas-berkas pendaftaran.

Saat diminta mengunggah beberapa berkas, ia tidak punya laptop, sehingga ia meminjam ponsel tetangganya. Karena melalui ponsel yang seadannya, tidak semua berkas terunggah.

"Akhirnya ia tidak bisa mengupload berkas-berkas yang diminta. Ia mengira inilah alasan mengapa nominal UKTnya melonjak," tulis Ganta.

Berjuang untuk bisa berkuliah

RNF berusaha keras mencapai cita-citanya meskipun lahir dari keluarga miskin.

Orangtua RNF sehari-hari berjualan sayur menggunakan gerobak untuk menghidupi RNF dan keempat adiknya.

Sejak masih sekolah RNF turut membantu ekonomi keluarga dengan berjualan susu jeli, teh tarik, bakso, dan sosis.

Dia menyadari dengan kuliah di perguruan tinggi bisa menjadi jalan mengubah nasibnya.

Selama kuliah dia tak meminta uang pada orangtuanya. Dia bekerja paruh waktu untuk mencukupi hidup sehari-hari selama perkuliahan.

Dia juga tak menggunakan kendaraan selama di Jogja. Dia rela berjalan dari kosnya di Pogung hingga Jalan Colombo, tempat dia berkuliah.

Baca juga: Soal Mahasiswa UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor: Kalau Tidak Bisa Bayar, Kirim Surat ke Rektor


 

Berjuang meminta keringanan UKT

RNF menyadari bahwa UKT yang harus ditanggungnya sangat berat.

Oleh karena itu dia berusaha dengan berkali-kali mengurus keringanan UKT.

Setelah merasa berkali-kali dipingpong saat mengurus keringanan UKT, akhirnya hanya bisa turun Rp 600.000 dari Rp 3,14 juta.

Di saat-saat waktu pembayaran UKT itu dia bahkan harus menerima bantuan dari teman-teman, DPA, dan kajur untuk patungan membantu membayar UKT-nya.

Karena biaya kuliah yang dinilai masih berat itu, RNF disebutkan mengambil cuti dan bekerja untuk membayar UKT semester berikutnya.

Namun pada 9 Maret 2021, Ganta menyebutkan RNF meninggal dunia, salah satunya dipicu karena penyakit hipertensi.

Respons Rektor UNY

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto menanggapi kisah mahasiswinya berinisial RNF yang meninggal dunia dan kisahnya viral di media sosial.

Menurut Surmaryanto, pihaknya sedih atas kasus ini. Apalagi RNF disebut sempat depresi karena tak mampu bayar kuliah.

Sumaryanto pun mengaku, kalau ia tahu ada mahasiswa gagal bayar UKT seperti kasus RNF, maka ia pun bisa mengangkat mahasiswa itu sebagai anak asuh dan menolongnya.

"Kalau kesulitan saya angkat anak asuh itu, kalau kesulitan kos bisa di rumah saya. Saya minta datanya yang itu tadi (RNF), akan saya follow up, akan saya cari datanya," tuturnya, Kamis (12/1/2023) dilansir kompas.com.

"Sedih saya mendapat kabar seperti itu," tambah dia.

Ia lantas menyebut, jika seseorang mahasiswa tidak mampu bayar atau kesulitan, ia bisa mengajukan ke rektorat agar dapat pengurangan biaya kuliah UNY.

"Kalau tidak bisa membayar kirim surat ke rektor, Insya Allah mesti saya bantu itu komitmennya," paparnya.

Baca juga: Berkaca Kejadian di UNY, Kemendikbud Harap Tidak Terjadi Lagi

Rektor UNY: Tak ingin mahasiswa gagal karena biaya

Ia juga menyebut, pihaknya tidak ingin mahasiswi gagal lantaran karena biaya kuliah di UNY.

"Jadi kami tidak ingin, keluarga besar kami tidak selesai studi hanya masalah uang, maka ajukan surat ke rektor. Kalau bukan UNY yang membantu, Sumaryanto secara pribadi," sambungnya.

Terkait biaya UKT, menurut Rektor UNY, ada mekanisme untuk pengajuan penurunan nominal.

"Diketahui orangtua, juga pimpinan mengajukan ke rektor, bisa penundaan, bisa penurunan, bisa pembebasan. Pasti surat itu saya disposisi mohon untuk dipelajari, nanti jajaran biasanya Pak WR II," bebernya.

Ia juga menyebut, jika seorang mahasiswa kekurangan, bisa langsung ke rektor untuk dicari solusinya.

"Silahkan komplain kepada rektor, Pak Kami itu nggak kuat kalau diturunkan sekian. Itu pasti saya temui, kuatnya berapa tho Mas? Soalnya kenapa tho Mas? Kenapa tho Mba?" tuturnya.

(Sumber: Kompas.com/Wijaya Kusuma | Editor : Khairina)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi