Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Antrean Panjang X-ray Stasiun MRT Jakarta, Apa Tujuannya?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. PT MRT Jakarta
Uji coba mesin X-ray MRT Jakarta di stasiun MRT, Senin (4/7/2022).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan soal antrean panjang di mesin x-ray di Stasiun MRT Jakarta, ramai di media sosial Twitter.

Unggahan foto yang diunggah akun ini pada Kamis (12/1/2023) sore, menunjukkan antrean panjang sejumlah orang untuk melewati x-ray sebelum menaiki MRT.

"Ini antrean x-ray MRT udah mulai sama meresahkannya kayak di Filipina," tulis pengunggah.

X-ray dipertanyakan warganet

Twit ini pun menuai beragam komentar dari warganet. Hingga Jumat (13/1/2023) siang, terpantau twit sudah dilihat lebih dari 124.000 kali dan dikomentari oleh lebih dari 75 pengguna.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian warganet menanyakan alasan pemindaian dengan x-ray. Menurut mereka, cara ini menyebabkan antrean penumpang semakin panjang dan lama.

"Dari pertama beroperasi udah bertanyea-tanyea kenapa harus ada scanning xray ini. Di SG, KL, dan skytrain Bangkok gak ada," komentar salah satu warganet.

"Xray tidak ada guna @mrtjakarta kita mau cepat malah jadi lama gara2 antrian ini," kata warganet lain.

"Kenapa ya mesti ada X-ray di MRT? Padahal di KRL dan Busway aja ga pake. Apa ya pencetusnya hingga harus ada X-ray?" tulis warganet lain.

"serius nanya mas atas dasar apa sih x ray di pake di MRT ini? Apa kesannya MRT ini pub transport utk kelas 'atas' atau keamanan di Indo mash kurang aman? Di negara tetangga MRT kgk ada yg pake x ray2 an gini," kata warganet lainnya.

Lantas, apa sebenarnya fungsi pemindaian x-ray di Stasiun MRT Jakarta?

Baca juga: Jadwal MRT Terbaru, Beroperasi hingga Pukul 24.00 WIB


Penjelasan MRT Jakarta

Corporate Secretary Divison Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo menjelaskan, pemindaian dengan x-ray di Stasiun MRT telah berlangsung sejak Mei 2022.

Menurut dia, penggunaan x-ray merupakan bagian dari prosedur pelayanan moda transportasi angkutan cepat ini.

"Sebagai upaya untuk memberikan keamanan bagi masyarakat yang menggunakan layanan MRT Jakarta," ujar Ahmad, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (13/1/2023).

Ahmad mengakui, pelaksanaan pemindaian dengan x-ray saat momen tertentu terkadang menimbulkan antrean panjang.

Kekurangan itu pun menjadi evaluasi bagi MRT Jakarta dan akan ditindaklanjuti sebagai perbaikan yang patut dilakukan.

Dengan demikian, proses screening x-ray di Stasiun MRT bisa menjadi lebih efisien.

"Kami berterima kasih atas saran dan masukan dari masyarakat kepada kami agar semakin meningkatkan kualitas layanan," ungkapnya.

Baca juga: Kata Pengelola soal Penumpang MRT Kena Penalti karena Masuk dan Keluar di Stasiun yang Sama

 

Panduan menggunakan x-ray

Mesin x-ray adalah peralatan yang mampu mendeteksi barang-barang berbahaya, termasuk senjata api, senjata tajam, dan benda logam berbahaya lainnya.

X-ray akan menampilkan gambar di monitor dengan tujuan mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan keamanan dan keselamatan.

Bagi penumpang MRT Jakarta, diwajibkan melewati pemindaian barang bawaan pada fasilitas x-ray yang terdapat di setap pintu stasiun.

Dikutip dari akun Twitter resmi @mrtjakarta (17/7/2022), barang penumpang akan diletakkan di atas mesin x-ray untuk dilakukan pengecekan.

Namun saat antrean panjang, pengecekan barang terbagi menjadi dua, yakni melalui mesin x-ray dan secara manual oleh petugas.

Barang yang masuk mesin x-ray, antara lain tas besar dan tas laptop. Sedangkan, barang bawaan kecil seperti dompet ponsel, pouch, dan waist bag, akan dicek manual.

Adapun beberapa barang bawaan yang tak boleh masuk ke area MRT Jakarta, antara lain:

  • Barang mudah terbakar
  • Senjata
  • Benda berbau menyengat dan mengganggu kenyamanan.

Bukan hanya itu, pengguna MRT Jakarta juga dilarang untuk makan maupun minum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi