Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Meninggalnya Mahasiswi UNY di Tengah Perjuangan Mahalnya UKT

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Sunhaji
Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HMPS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kresna Manik mengungkapkan kronologi meninggalnya NRF, mahasiswi yang disebutkan kesulitan membayar UKT. 

UKT adalah uang kuliah tunggal atau SPP yang harus dibayarkan mahasiswa setiap semesternya. 

Kresna ikut takziah ke rumah almarhumah di Desa Toyareka, Purbalingga, Jawa Tengah pada 9 Maret 2022.

Baca juga: Viral, Utas soal Mahasiswi UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor UNY: Sedih Saya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Berawal dari tarung bebas

Kresna mengatakan, NRF merupakan atlet pencak silat di Purbalingga. Pada Minggu (27/2/2022), dia dijemput temannya untuk kegiatan tarung bebas tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Saat mengikuti acara pencak silat, NRF sedang menjalani cuti kuliah selama satu semester. Sebelumnya dia mengalami kesulitan membayar UKT dan harus dibantu oleh teman hingga dosen jurusannya. 

Dari kegiatan tarung bebas pencak silat, pulang pada malam harinya sekitar pukul 22.30 WIB, dan sudah dalam keadaan tidak bisa berbicara dan lemas. Bahkan, Nur Riska sempat pingsan.

Pada Selasa (1/3/2022) pagi, Nur Riska hanya terdiam dan hanya mampu merespons dengan cara mengangguk.

Karena kondisinya tak kunjung membaik selama dua hari, NRF dibawa ke rumah sakit RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga. Ia didiagnosis mengalami benturan di kepala.

Selain itu, pihak keluarga juga menyebutkan bahwa NRF memiliki riwayat penyakit hipertensi atau darah tinggi. 

NRF menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama kurang lebih dua minggu. Namun karena tidak mampu membayar biaya perawatan rumah sakit, keluarga memutuskan untuk pulang rawat jalan. 

"Kondisi almarhumah saat pulang tidak bisa berbicara dan tubuh sebelah kanan tidak bisa bergerak," ujar Kresna saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/1/2023).

Menurut keterangan dokter, urat saraf bicara sebelah kanan Nur Riska mengalami kejepit sehingga membuat anggota tubuhnya tidak bisa bergerak.

Baca juga: Mahasiswi UNY dari Keluarga Miskin di Purbalingga Ini Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT

 

Sempat melakukan zoom 

Pada tanggal 5 Maret 2022, NRF sempat melakukan zoom dengan teman satu kelas. Ia juga sempat menyapa teman-temannya yang menjenguknya di rumah.

Dalam beberapa waktu, kondisi kesehatan Nur Riska mulai membaik. Ia dapat melakukan komunikasi dengan bersuara lirih dan menggerakkan sedikit tubuhnya.

Pada tanggal 8 Maret 2022, ibu Nur Riska mengirimkan update kondisi terkini dari putrinya.

Sang ibu mengatakan bahwa kondisi Nur Riska memburuk karena tubuh yang semula dapat digerakkan menjadi tidak dapat digerakkan lagi.

"Tanggal 9 Maret 2022, pukul 04.00 WIB, ibu almarhumah mengabarkan bahwa Nur Riska sudah berpulang," ujar Kresna.

Berdasarkan keterangan yang diterima dari keluarga, almarhumah meninggal karena sakit stroke dan darah tinggi yang sudah lama diderita. 

Viral di Twitter

Sebelumnya kisah mahasiswi UNY yang meninggal dunia di tengah beban biaya UKT yang harus dibayarnya tiap semester, viral di Twitter. 

Kisah NRF yang berjuang agar tetap bisa berkuliah di tengah beban UKT Rp 3,14 juta tiap semester diunggah akun Twitter @rgantas pada 11 Januari 2023. 

NRF berasal dari keluarga miskin dan orangtuanya hanya berjualan sayur dengan gerobak. NRF hidup bersama keluarganya di Purbalingga bersama empat adiknya. 

Selama berkuliah di Jogja, NRF bekerja untuk membiayai kuliah dan membayar UKT. Dia juga berjuang untuk meminta keringanan UKT dari kampusnya. 

Namun beban UKT tersebut hanya turun Rp 600.000 dari kewajiban Rp 3,14 juta. Sebagai mahasiswi dari keluarga miskin, NRF bisa saja mendapat keringanan UKT I (Rp 500.000) atau UKT II (Rp 1.000.000). 

Tanggapan Rektor UNY

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (13/1/2023), rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto mengaku berbela sungkawa dan sedih atas kasus ini. 

Sumaryanto mengaku, kalau ia tahu ada mahasiswa kesulitan membayar UKT dia bersedia untuk menjadi orangtua asuh. 

"Kalau kesulitan saya angkat anak asuh itu, kalau kesulitan kos bisa di rumah saya. Saya minta datanya yang itu tadi (Nur Riska), akan saya follow up, akan saya cari datanya," tuturnya, Kamis (12/1/2023) dilansir Kompas.com.

"Sedih saya mendapat kabar seperti itu," lanjut dia.

Sumaryanto menyebut, jika ada mahasiswa tidak mampu membayar UKT atau kesulitan, ia bisa mengajukan ke rektorat agar dapat keringanan biaya kuliah UNY.

"Kalau tidak bisa membayar kirim surat ke rektor, Insya Allah mesti saya bantu itu komitmennya," paparnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi