KOMPAS.com - Suhu di kota terdingin di dunia telah turun hingga minus 50 derajat celsius atau minus 58 fahrenheit.
Dilansir dari CNN Travel, Yakutsk yang berada di Siberia Timur, dikenal luas sebagai salah satu tempat terdingin di dunia.
Kota ini mengalami cuaca dingin yang sangat panjang.
Baca juga: Kenapa Kita Mudah Lapar Saat Cuaca Dingin? Ini Alasannya
Januari adalah bulan terdingin dan meskipun terbiasa dengan suhu beku, penduduk di wilayah terpencil ini melakukan tindakan pencegahan ekstra agar tetap hangat.
"Anda tidak bisa melawannya (suhu dingin)," kata seorang warga yang mengenakan dua syal dan beberapa lapis sarung tangan, topi dan penutup kepala.
"Kamu (harus) menyesuaikan diri dan berpakaian sesuai atau kamu menderita," tambahnya.
Baca juga: Ramai soal Hujan Es di Depok, Jawa Barat, Apa yang Terjadi?
Baca juga: Benarkah Es Batu Bisa Mengecilkan Pori-pori Wajah? Ini Kata Dokter
Warga lain yang menjual ikan beku di pasar lokal mengatakan, pakaian berlapis-lapis adalah kuncinya untuk tetap hangat.
"Berpakaian hangat saja. Berlapis-lapis, seperti kol," ucapnya.
Pada 2018, cuaca sempat menjadi sangat dingin sehingga beberapa warga mengatakan bahwa bulu mata mereka membeku.
Rumah bagi kurang dari satu juta penduduk tersebut bisa sangat ekstrem dalam melewati musim dingin, bahkan melebihi standar Rusia dalam menghadapi musim dingin.
Namun, Kota Yakutsk menarik perhatian dunia internasional pada Juli 2022, saat kabut asap dari kebakaran hutan di dekat wilayah itu, menyelimuti kota tersebut dengan asap tebal.
Para ilmuwan telah menyatakan keprihatinan serius tentang meningkatnya frekuensi kebakaran yang disebabkan oleh perubahan iklim di Arktik Siberia.
Baca juga: Suhu Dingin Dapat Menurunkan Berat Badan, Ini Penjelasan Ilmuwan
Penduduk dan kekayaan alam Kota Yakutsk
Menurut laporan, Yakutsk dihuni oleh lebih dari 280.000 orang, di mana masing-masing warganya tinggal di rumah yang dibangun di atas panggung.
Bentuk rumah sengaja dibuat panggung agar bentuk bangunan tak merusak kondisi tanah di bawahnya yang membeku permanen jika tiba di musim dingin.
Jika tidak dibentuk panggung, panas dari bangunan akan mencairkan lapisan es di bawahnya dan menyebabkan struktur rumah tenggelam.
Dikutip dari Mentalfloss (29/1/2018), penduduk Yakutsk selalu bermantel bulu tebal sepanjang hari.
Baca juga: Beredar Pesan Berantai Aphelion Sebabkan Cuaca Dingin hingga Agustus, Ini Kata BMKG
Di sana, setiap orang tak berani memakai kacamata, karena alat bantu penglihatan bisa membeku dan menempel di wajah mereka.
Meski menjadi kota terdingin di dunia, namun Yakutsk memiliki semua fitur kota menengah lainnya seperti akses ke bioskop, restoran, dan sistem transportasi umum yang berfungsi sepanjang tahun.
Menariknya, Yakutsk kaya akan hasil alam bawah tanah, meski cuaca yang ada di sini menjadi tantangannya. Tambang lokal menyumbang sekitar seperlima dari produksi berlian dunia.
Sementara situs lain mengungkapkan bahwa Yakutsk menyimpan gas alam, minyak, emas, perak, dan mineral lain yang dicari.
Baca juga: Bukan Horor, Ini Alasan Rumah Era Kolonial Belanda Terasa Lebih Dingin