Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Twit UNY Disebut Lacak Mahasiswa yang Berkomentar Miring di Medsos soal Kasus Riska

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Twitter @@UNYmfs
Tangakapan layar WhatsApp yang memperlihatkan pihak UNY diduga melakukan pelacakan terhadap mahasiswa yang berkomentar miring kepada kampus atas RNF.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah foto yang memperlihatkan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diduga melakukan pelacakan terhadap mahasiswa yang berkomentar miring terhadap kampus atas kasus Riska, beredar di medsos.

Foto tersebut diunggah oleh akun base @UNYmfs dan sudah ditayangkan sebanyak 334,5 ribu kali hingga Selasa (17/1/2023).

"ngeri banget ya di UNY. Sampe dilacak lacak begini. Panik banget kahh?" tulis pengunggah.

Dalam foto, terlihat tangkapan layar percakapan WhatsApp yang diduga dua orang yang mempertanyakan salah satu akun Instagram yang berkomentar miring kepada kampus soal kasus RNF.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada pun, Riska adalah mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang berjuang membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) demi bisa melanjutkan kuliah di UNY.

Tetapi, ia meninggal dunia pada 9 Maret 2021 karena penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi dan kisahnya menjadi viral di Twitter.

Warganet lantas bersimpati atas perjuangan Riska melanjutkan kuliah walau perjalanannya menggapai gelar S-1 tak pernah terwujud.

Baca juga: Jalur Masuk UNY Apa Saja? Ini Infonya untuk Persiapan SNPMB 2023

Respons warganet

Dalam unggahan di @UNYmfs, terlihat salah seorang pengguna WhatsApp menanyakan salah satu mahasiswa yang berkomentar miring dan ia meminta mahasiswa yang bersangkutan untuk dilacak.

"Kenal mahasiswa kui ra ya..??..tlong lacakke sek dilingkari kui......," tulis salah seorang pengguna WhatsApp.

"Kenal pak. Itu akun scc nya, namanya (disensor). Kenapa njeh pak?" timpal yang lain.

"ki kredibilitas UNY dipertaruhkan lo.....dan saiki nek ngamati seolah2 terjadi pembelokan arah n berbau politis n didramatisir... .. seolah2 meninggale mergo rakuat bayar UKT....padahal asli ne juga ono sebab lain.....," balas pengguna WhatsApp lain.

Pengguna Twitter pun langsung berkomentar atas tangkapan layar percakapan WhatsApp tersebut di kolom komentar.

Baca juga: Viral, Utas soal Mahasiswi UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor UNY: Sedih Saya

Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan pelacakan terhadap mahasiswa yang mengutarakan komentar kepada pihak kampus -terutama atas kasus Riska- di media sosial.

"Bukanya mahasiswa harus dibungkam ya? Kan univ sekarang ga mencetak pemikir lagi ga si? Mereka fokus cetak buruh yg mematuhi atasan wawawa," tulis akun ini.

"Mungkin benar kematiannya ga karena gakuat bayar UKT dan ada sebab lain, tapi itu tetap ga menjawab masalah UKT yang katanya sesuai dengan pendapatan di UNY dan kampus lain. Pihak UNY harusnya ga perlu baper, toh hampir di semua kampus pasti masalah uktnya yah sama aja," timpal akun ini.

Tanggapan UNY

UNY buka suara soal beredarnya tangkapan layar yang menunjukkan pihak kampus diduga melakukan pelacakan terhadap mahasiswa yang berkomentar miring di media sosial.

Staf Ahli Bidang Hukum UNY, Anang Priyanto, menampik kabar bahwa kampus melakukan pelacakan seperti yang beredar di Twitter.

Ia justru mengharapkan kritik dan catatan yang dilengkapi data dan bukti untuk disampaikan melalui saluran dan media yang tersedia.

"Pimpinan tidak ada instruksi untuk melacak komentar miring," katanya kepada Kompas.com, Selasa (17/1/2023).

"Jika dirasa tidak mendapat tanggapan semestinya, bisa langsung disampaikan ke Bapak Rektor (UNY)," tambah Anang.

Sikap UNY soal kasus Riska

Perlu diketahui bahwa nama UNY belakangan ini disorot warganet setelah kisah Riska yang berjuang membayar dan meminta keringanan UKT demi melanjutkan kuliah beredar di Twitter.

Cuitan tersebut dikemas dalam bentuk thread oleh akun Twitter @rgantas pada 11 Januari 2023 lalu dan sudah ditayangkan sebanyak 4,2 juta kali.

Baca juga: Soal Mahasiswa UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor: Kalau Tidak Bisa Bayar, Kirim Surat ke Rektor

Secara singkat, Riska sempat meminta keringanan UKT yang nominalnya dinilai di luar kemampuan perekonomian keluarganya.

Setiap pergantian semester, hati dan pikirannya tidak bisa tenang karena khawatir tidak sanggup melunasi UKT bahkan harus dibantu oleh pihak lain.

Terkait viralnya utas tersebut, Anang menyampaikan bahwa pimpinan UNY sudah bertemu dengan pemilik akun Twitter @rgantas, yaitu Ganta Semendawi untuk klarifikasi.

Ia menyampaikan, Ganta menyebut unggahannya akun di medsos pribadinya tidak pernah menyatakan RNF meninggal karena depresi saat sedang mengurus penurunan UKT.

"Saudara Genta sudah dan akan melakukan klarifikasi tentang hal tersebut," ujar Anang.

Anang mengatakan, UNY berkomitmen untuk membantu mahasiswa yang memiliki kendala secara ekonomi dalam penyelesaian studi, sesuai prosedur, dan data2 yang valid atau terverifikasi.

UNY juga bersifat terbuka atas masukan, saran, dan kritik serta berkomitmen melakukan peningkatan layanan dan tata kelola dengan mengutamakan transparansi dan akuntabilitas.

"UNY menyediakan sarana atau media untuk penyampaian data atau informasi berkaitan dengan layanan, termasuk tentang UKT dan jika dipandang sangat perlu bisa langsung disampaikan kepada rektor," pungas Anang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi