Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendaki Gunung Saat Musim Hujan, Ini yang Harus Diwaspadai

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Michal Patzuchowski
Ilustrasi mendaki gunung.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Bagi pencinta alam, musim apapun tetap menjadi musim terbaik untuk menuntaskan hobi mendaki gunung. 

Musim hujan pun tak menyurutkan antusias orang-orang untuk mendaki. Pun termasuk di bulan Januari, bulan yang sering disebut puncaknya musim penghujan.

Mendaki gunung di musim penghujan harus ekstra hati-hati. Banyak persiapan yang harus dilakukan. 

Karena selain curah hujan yang menjadi tantangan saat musim hujan, resiko jalur pendakian yang licin dan berkabut juga bisa membahayakan para pendaki.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Hike Much, beberapa jalur pendakian tetap aman meski musim penghujan. Jalur aman ini biasanya di dataran atau di dalam hutan yang relatif lantai.

Namun di jalur yang menanjak atau menurun, risiko Anda terpeleset dan pergelangan kaki terkilir akan sangat tinggi di musim penghujan.

Lalu, apa saja yang harus diwaspadai ketika mendaki gunung di musim penghujan?

Baca juga: Ternyata, Ini Alasan Aliran Listrik Kerap Mati Saat Musim Hujan

1. Bahaya aliran air

Beberapa jalur memerlukan penyeberangan sungai, dan ini menjadi tantangan ketika Anda mendaki di musim penghujan.

Masih dari Hike Much, deras hujan bisa membuat Anda terjebak selama beberapa jam untuk bisa menyeberangi sungai.

Selain itu, deras hujan juga bisa membuat jalur setapak menjadi teraliri air, layaknya sungai.

Jadi Anda harus ekstra hati-hati dalam memilih jalur. 

2. Jalur pendakian menjadi sangat licin

Dilansir dari Kompas.com (9/1/2021), jalur pendakian di musim penghujan akan lebih licin dari biasanya karena diguyur hujan.

Selain jalur menjadi licin, hujan yang turun akan membuat genangan yang tentu saja semakin menyusahkan pendakian.

Kondisi jalur pendakian yang rawan ini hendaknya menjadi pertimbangan ketika Anda akan mendaki gunung di musim penghujan.

3. Harus membawa lebih banyak barang

Mendaki di musim hujan tentu saja membutuhkan bawaan yang lebih banyak dibanding mendaki di musim kemarau.

Selain membawa perlengkapan mendaki dan kemah, pendaki juga harus membawa jas hujan.

Meski begitu, ketika sudah mengenakan jas hujan, jangan berpikir tubuh akan terhindari dari basah hujan.

Hujan yang turun deras dan secara mendadak, bisa membuat tubuh basah kuyup sehingga Anda harus segera berganti baju yang kering agar tak terdera sakit dan hipotermia.

Nah, selain mempersiapkan jas hujan, Anda juga harus membawa pakaian ekstra yang dibungkus plastik agar tak terkena air hujan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Salju Gunung Es di Peru Longsor, 4.000 Orang Tewas

4. Risiko tersambar petir semakin tinggi

Musim hujan tak hanya berisiko membuat kita basah. Namun juga berisiko membuat para pendaki rawan tersambar petir.

Karena intensitas badai dan petir jauh lebih tinggi di musim hujan dibanding musim kemarau.

Gunung memiliki ketinggian lebih tinggi dibanding daratan biasa, sehingga lebih rawan tersambar petir. 

Masih dari Kompas.com, berada di tempat tinggi dan luas juga rawan tersambar petir.

Dampak yang terjadi ketika tersambar petir sangat fatal, karena dapat menyebabkan kematian.

5. Tenaga bakal banyak terkuras 

Mendaki gunung tentu saja melelahkan karena membawa barang bawaan yang lebih banyak.

Selain itu, keperluan dokumentasi juga bisa membuat beban bertambah banyak. Karena pendaki harus membagi tenaga antara berjalan, menggendong ransel yang basah, dan memegang kamera sekaligus melindunginya dari air hujan.

Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Dunia, Paling Tinggi Gunung Everest

6. Pemandangan alam di puncak terhalang kabut

Salah satu tujuan mendaki gunung adalah berhasil mencapai puncak dan menikmati pemandangan alam yang indah dari ketinggian.

Namun sayang, hal tersebut akan susah didapatkan jika Anda mendaki gunung di musim penghujan.

Ketika musim hujan, pemandangan dari puncak gunung biasanya terhalang oleh kabut yang menyelimuti sebagian lereng gunung, sehingga pemandangan indah yang diharapkan tak tampak.

Turunnya kabut juga membahayakan, karena bisa menghalangi jarak pandang. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi