Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kata Tumis Singkatan dari "Tuang Minyak Sedikit", Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@convomf
Tangkapan layar unggahan yang menyebut arti tumis adalah singkatan dari tuang minyak sedikit
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Media sosial belakangan ramai dengan asal mula penyebutan kata tumis, yakni singkatan dari "tuang minyak sedikit".

Melalui video yang diunggah oleh akun TikTok ini pada Senin (16/1/2023), pengunggah mengaku baru mengetahui arti sebenarnya dari tumis.

"Di usia berapa kamu tau arti dari 'TUMIS'?" tulis pengunggah dalam videonya.

"Tuang Minyak Sedikit. Kemaneee aje guweee," lanjut  pengunggah bernarasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditonton lebih dari 2.000 kali, video soal arti tumis adalah singkatan dari tuang minyak sedikit kembali diunggah di media sosial Twitter, pada Rabu (18/1/2023).

Di Twitter, unggahan ini pun menuai pro dan kontra dari warganet. Beberapa warganet mengaku baru mengetahui arti tumis.

Kendati begitu, tak sedikit pula warganet yang meragukan bahwa tumis adalah sebuah akronim.

"17 karena mamah selalu negur gw kalo numis tuh suka nuang banyak minyak, padahal artinya aja tuang minyak sedikit," komentar salah satu warganet.

"baru tau skrg pas liat tweet ini sih," tulis warganet lain.

"Gak, gak semua hal itu singkatan," kata warganet lain.

"Gak, gak ada. Tumis itu kata dasar menumis. Bahasa inggrisnya stir frying atau saute. Salah satu teknik masak," ujar warganet lainnya.

Lantas, benarkah kata tumis adalah singkatan dari tuang minyak sedikit?

Baca juga: Apa Arti Kata Sontoloyo, Mengapa Kini Jadi Berkonotasi Negatif?


Kata tumis bukan akronim

Guru Besar Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sarwiji Suwandi menjelaskan, kata tumis bukanlah sebuah akronim.

"Saya kira tidak. Tumis adalah salah satu jenis (olahan) sayur," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti tumis juga bukan merupakan singkatan. Melainkan, masakan (dari sayur dan sebagainya) yang digoreng dengan sedikit minyak.

Senada, pakar bahasa Indonesia dan wikipediawan, Ivan Lanin mengatakan, tuang sedikit minyak bukan merupakan asal usul kata tumis.

"Tumis dari bahasa Melayu yang sudah ada sejak dulu," terang Ivan, saat dihubungi terpisah pada Kamis (19/1/2023).

Menurut dia, arti tumis sebagai "tuang minyak sedikit" adalah kepanjangan yang dicocok-cocokan.

"Tidak. Itu kepanjangan yang dicari-cari. Istilahnya keratabasa," imbuh dia.

Keratabasa

Keratabasa sendiri merupakan perihal menerangkan arti kata dengan memperlakukannya sebagai singkatan.

Menurut KBBI, keratabasa biasanya digunakan untuk lelucon. Misalnya, kata "benci" ditafsirkan sebagai singkatan dari benar-benar cinta.

Ivan menjelaskan, keratabasa juga kerap terjadi pada kata lain. Contohnya, kata "tol" yang disalahartikan sebagai singkatan dari tax on location.

Padahal, kata tol merupakan serapan dari bahasa Belanda yang dalam bahasa Inggris disebut dengan "toll".

Secara etimologi, kata tol berarti pajak, biaya, upeti, uang perjalanan, atau sewa.

"Itu kabar bohong (hoaks) berupa keratabasa (mengartikan kata sebagai singkatan). Kata 'tol' kita serap dari bahasa Belanda (bahasa Inggris: toll)," papar Ivan.

Baca juga: Gubernur BI Beri Contoh Cara Baca QRIS, Kris atau Kyuris?

Teknik memasak menumis

Di sisi lain, Executive Chef Noormans Hotel Andreas Herlambang membenarkan bahwa tumis adalah teknik memasak dengan cara menuang sedikit minyak.

"Jadi tumis atau bahasa kulinernya sauteed itu salah satu teknik memasak yang melalui proses pemanasan dengan menggunakan minyak yang sedkit atau secukupnya," jelasnya kepada Kompas.com, Senin.

Andreas menuturkan, semua bahan makanan bisa diolah dengan cara tumis, seperti sayuran, unggas, karbohidrat, atau daging.

Dia juga mengatakan bahwa menumis adalah teknis memasak paling fleksibel untuk beberapa bahan makanan tersebut.

"Yang paling gampang contoh Chinese food," kata Andreas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi