Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fading Kitten Syndrome pada Anak Kucing, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/jcomp
Bahaya Fading Kitten Syndrome pada Anak Kucing, Kenali Gejala dan Penyebabnya
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Fading kitten syndrome adalah kondisi saat anak kucing gagal berkembang selama periode antara kelahiran dan saat mereka menyapih dari induknya.

Pada kondisi ini kemungkinan besar anak kucing akan mengalami pertumbuhan yang gagal, bahkan bisa sampai menyebabkan kematian.

Apa itu fading kitten syndrome, penyebab dan gejalanya? 

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Termasuk Jenis yang Unik, Berikut Sifat dan Karakter Kucing Abyssinian

Dikutip dari Petmd.com, periode munculnya fading kitten syndrome berlangsung sekitar empat hingga lima minggu. Waktu tersebut adalah saat anak kucing paling rentan terhadap penyakit.

Bila dibiarkan, kondisi fading kitten syndrome yang serius bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian pada anak kucing.

Untuk itu, Anda perlu mengenali tanda-tanda fading kitten syndrome lebih awal, agar bisa mendapatkan penanganan dengan cepat.

Baca juga: Mengenal Gyra, Kucing Paling Mematikan di Dunia

Tanda dan gejala fading kitten syndrome

Anak kucing yang gagal dalam perkembangan normal kemungkinan mengalami fading kitten syndrome.

Misalnya, anak kucing kehilangan kemampuan untuk berbalik dari punggungnya pada hari ke 3 kelahiran.

Selain itu, kucing juga tidak sanggup menopang dirinya sendiri selama 2 minggu.

Tanda dan gejala fading kitten syndrome yang perlu Anda perhatikan sebagai pemilik adalah:

Keterlambatan dalam penanganan atau pengobatan pada kondisi-kondisi tersebut dapat mengakibatkan anak kucing dehidrasi, suhu tubuh rendah, bahkan hingga kematian.

Baca juga: Jangan Menarik Ekor Kucing, Ini Bahaya yang Mengintai!

 

Penyebab fading kitten syndrome

Fading kitten syndrome biasanya diakibatkan oleh beberapa hal. Bisa karena masalah saat melahirkan atau akibat nutrisi yang buruk dari sang induk.

Selain itu, soal genetika juga bisa menjadi penyebab terjadinya fading kitten syndrome.

Jika induk kucing memiliki golongan darah yang berbeda dari anaknya, antibodi keibuannya dapat menyerang sel darah merah pada anak kucing tersebut.

Akibatnya, anak kucing mengalami anemia yang dapat menyebabkan fading kitten syndrome. Kondisi itu juga disebut isoerythrolysis neonatal.

Baca juga: Mengapa Kucing Hobi Tidur?

Secara umum, penyebab fading kitten syndrome antara lain:

  • Kesulitan saat melahirkan
  • Kurangnya antibodi dari sang induk, yakni sel yang membantu melindungi sistem kekebalan anak kucing yang belum matang
  • Infeksi bakteri atau virus
  • Parasit
  • Malformasi saat lahir. misalnya cacat jantung, cacat pencernaan, cacat otak, cacat paru-paru, dan lain sebagainya
  • Berat lahir anak kucing rendah atau tidak normal
  • Trauma
  • Pengabaian dari sang induk
  • Malnutrisi

Kondisi fading kitten syndrome sendiri ada kemungkinan dapat diobati. Hal tersebut jika penyebabnya bisa dideteksi sejak dini.

Misalnya, ketika anak kucing terkena infeksi bakteri sehingga bisa langsung ditangani oleh dokter hewan.

Sementara itu, beberapa kondisi cacat bawaan saat lahir seperti cacat jantung, pencernaan, atau otak akan sangat sulit untuk ditangani.

Baca juga: Benarkah Kucing Ras Lebih Susah Kawin? Berikut Penjelasan Dokter Hewan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kucing Emas (Catopuma temminckii)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi