Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus Pembunuhan Berantai Paling Populer Sepanjang Sejarah, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/mehaniq
ilustrasi kasus pembunuhan berantai
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan berantai di Bekasi ramai menjadi perbincangan publik.

Menurut pihak kepolisian, korban pembunuhan berantai di Bekasi tersebut sudah mencapai 9 orang dan telah dietapkan tiga orang sebagai tersangka.

Pembunuhan berantai sendiri dimaknai sebagai tindakan seseorang yang membunuh setidaknya dua orang dalam peristiwa dan waktu yang terpisah.

Selain kasus pembunuhan berantai di Bekasi, ada banyak kasus lain yang pernah terjadi, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari laman Britannica, berikut 5 kasus pembunuhan berantai yang paling populer sepanjang sejarah.

1. Jack the Ripper

Dijuluki ‘Jack the Ripper’, sosok di balik kasus pembunuhan berantai paling terkenal yang hingga saat ini belum diketahui identitas aslinya.

Kasus pembunuhan berantai ini terjadi di distrik Whitechapel, London pada 1888.

Jack the Ripper membunuh lima wanita dan memutilasi mayat mereka. Menariknya, semua wanita yang ia bunuh adalah pekerja seks komersial.

Ada dugaan dari pihak kepolisian bahwa sosok Jack the Ripper adalah seorang ahli bedah atau seseorang yang ahli menggunakan pisau bedah.

Meskipun ada sejumlah orang yang diduga sebagai tersangka selama bertahun-tahun, pembunuh aslinya tidak pernah teridentifikasi hingga saat ini.

Baca juga: 5 Kasus Pembunuhan Berantai di Indonesia, dari Ryan Jombang hingga Dukun Asep

2. Harold Shipman

Harold Shipman, juga dikenal sebagai ‘Dr. Death’, merupakan pelaku pembunuhan berantai paling sadis.

Shipman diyakini telah menewaskan sedikitnya 218 pasien, meskipun dalam dugaan lain jumlahnya mendekati mendekati 250 korban.

Dokter Shipman menjalankan praktiknya di London.

Dalam jangka waktu antara tahun 1972-1998, ia bekerja di dua kantor sambil melakukan aksi pembunuhan berantainya.

Harold Shipman menjalani hukuman pada tahun 2000 dan bunuh diri saat di penjara pada 2004.

Baca juga: 5 Pembunuh Berantai Terkejam asal Jepang

3.Ted Bundy

Ted Bundy pernah ditangkap di Colorado karena kasus penculikan. Namun, ia berhasil lolos dari tahanan dan mulai melaksanakan aksi pembunuhan berantainya.

Tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah korban pembunuhan berantai yang dilakukan Bundy. Namun, kebanyakan dari korbannya adalah wanita muda yang berasal dari Washington dan Oregon sampai ke Utah dan Colorado.

Ted Bundy kemudian berhasil ditangkap dan akhirnya dieksekusi di kursi listrik pada tahun 1989.

Baca juga: Pencuri Berantai Tertangkap karena Celana SpongeBob SquarePants, Kok Bisa?

4. Jeffrey Dahmer

Jeffrey Dahmer mulai melakukan pembunuhan berantai pada 1978 saat ia masih berusia 18 tahun.

Dahmer akhirnya ditangkap pada 1991, setelah seorang calon korban berhasil melarikan diri dan kembali ke rumah Dahmer di Milwaukee, bersama polisi.

Di rumah itu, sejumlah fakta terungkap melalui foto-foto tubuh yang dimutilasi hingga beberapa bagian tubuh yang berserakan di sana.

Dalam aksinya, Dahmer telah membunuh 17 korban. Bahkan, ia memiliki tong asam khusus yang digunakan sebagai tempat pembuangan korban.

Baca juga: Siapa Zodiac Killer, Pelaku Pembunuhan Berantai 51 Tahun Lalu di AS?

5. Pedro Lopes

Pedro Lopez bisa disebut sebagai salah satu pembunuh berantai paling produktif di dunia. Ia dijuluki sebagai ‘Monster of the Andes’.

Lopez terlibat dengan lebih dari 300 pembunuhan di Kolombia, Ekuador, dan Peru.

Ia kemudian ditangkap pada tahun 1980 dan polisi menemukan kuburan yang berisi lebih dari 50 korban.

Lopez kemudian dihukum karena melakukan pembunuhan berantai terhadap 110 gadis di Ekuador. Bersamaan dengan itu, dan mengakui telah melakukan 240 pembunuhan di Kolombia dan Peru.

Baca juga: 5 Pembunuh Berantai Perempuan Paling Terkenal

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pembunuhan Jack The Ripper

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi