Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral, Jasad Anak "Diantar" Pulang Buaya di Muara Jawa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Ahmad Riyadi
Seekor buaya membawa jasad korban balita yang tenggelam di Perairan Muara Jawa
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Video bernarasi buaya membawa mayat anak-anak di atas kepalanya, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram ini pada Jumat (20/1/2023) pagi. Pengunggah menerangkan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 06.40 Wita.

Lokasi kejadian disebutkan berada di Jetty Meindo Handil 1, Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"dan benar adanya ternyata buaya tersebut mengantarkan mayat anak anak yang hilang pada Rabu tanggal 18 Januari 2023," terang unggahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekitar Jam 07:00 pihak keluarga dari anak yang hilang tersebut datang menjemput. Semoga pihak keluarga diberikan ketabahan," lanjutnya.

Namun pantauan Kompas.com pada Jumat sore, video tersebut sudah dihapus pengunggah.

Kendati demikian, pengguna Twitter ini kembali membagikan video buaya yang disebut membawa mayat anak-anak tersebut.

"Udah liat ini belum? ceritanya tu anak hilang trus kmren 'dianterin' sama buaya. Cek videonya di ig itu ya kalo penasaran," tulis pengunggah, pada Jumat.

Hingga Jumat sore, twit tersebut telah dilihat lebih dari 925.000 kali dan disukai lebih dari 19.000 pengguna.

Adapun video terkait dapat dilihat di akun ini dan ini.

Lantas, benarkah unggahan video tersebut?

Baca juga: Viral, Video Pria Mencuri Belasan Bungkus Rokok Tepergok Saksi Mata: Lha Kui Mbak Sing Jupuk


Penjelasan polisi

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Muara Jawa AKP Hadriansyah mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kebenaran video yang beredar di media sosial.

Pasalnya, saat ini Muara Jawa tengah diguyur hujan. Kondisi hujan tersebut, lanjut Hadriansyah, menjadi kendala untuk mencari tahu di lapangan.

"Nanti kalau memang sudah ditemukan saksi yang betul-betul itu nanti baru kami konfirmasikan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Namun demikian, Hadriansyah dapat memastikan bahwa mayat dalam video adalah anak yang hilang beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, keluarga sempat melaporkan kehilangan anak sekitar tiga hari lalu. Menurut Kapolsek Muara Jawa, anak tersebut memang tinggal di dekat sungai.

"Di situ kan tepi sungai rata-rata daerah pinggir sungai, mungkin lagi mainan. Sudah beberapa hari yang lalu. Tiga hari yang lalu (laporan)," kata Hadriansyah.

Pihaknya pun sudah melakukan visum dan mendapati bahwa benar anak tersebut adalah anak yang dilaporkan menghilang.

Selain itu, jasad anak juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

"Sudah kita serahkan ke keluarganya tadi, positif anaknya yang tenggelam itu," terang dia.

Meski sudah ketemu, tambah dia, Polsek Muara Jawa masih perlu memastikan kebenaran dari video yang kini marak beredar di media sosial.

"Dan sekarang yang ramai itu dibantu sama buaya. Kalau saya belum memastikan itu buaya atau bukan karena saya harus memastikan cross check kebenarannya," tandasnya.

Baca juga: Menelusuri Kota Gaib Saranjana, Lokasi, Penamaan, hingga Sejarahnya

Benar ditarik buaya

Di sisi lain, Kepala Basarnas Kalimantan Timur, Melkianus Kotta membenarkan adanya penemuan jasad korban di atas buaya seperti dalam video.

"Yang di video itu betul, korban anak ditarik buaya. Tapi belum dicurigai kalau dimakan buaya, hanya korban tersebut ditarik buaya ke tepian," kata Melkianus kepada Kompas.com, Jumat.

"Korban dalam kondisi utuh, tidak ada bekas cabikan," imbuhnya.

Diketahui, korban ditemukan Tim SAR pada pukul 07.00 Wita. Saat itu, Tim SAR melihat seekor buaya dengan ukuran sekitar 2 meter membawa jasad korban ke tepian.

Setelah dibawa ke tepian, buaya tersebut langsung meninggalkan jasad korban dan Tim SAR pun segera melakukan evakuasi.

"Korban sudah dibawa ke rumah duka atas permintaan keluarga," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi