Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Dugaan Kecurangan Oknum Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta dalam Rekrutmen BUMN, Ini Kata FHCI

Baca di App
Lihat Foto
Instagram FHCI dan Kementerian BUMN/@fhci.bumn dan @kementerianbumn
Keputusan FHCI dan Kementerian BUMN mem-blacklist peserta rekrutmen BUMN yang curang
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Rekrutmen Bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) batch 2 diwarnai dengan kecurangan.

Beberapa peserta Rekrutmen BUMN diketahui mengandalkan jasa joki demi memuluskan niatnya diterima bekerja di perusahaan pelat merah.

Menteri BUMN, Erick Thohir, telah mengungkapkan komitmennya untuk menindak tegas peserta yang berlaku tidak sportif selama proses ini.

Salah satu pihak yang diduga berbuat curang dalam Rekrutmen BUMN kali ini adalah lulusan Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta berinisial MYH.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia diduga menjadi joki dengan cara membocorkan pertanyaan dan kunci jawaban tes Rekrutmen BUMN.

Baca juga: Ramai soal Kuota yang Tersedia di Pengumuman TKD dan AKHLAK Rekrutmen BUMN, Apa Maksudnya?

Baca juga: Hasil Tes Bahasa Inggris Rekrutmen BUMN Diumumkan mulai Pukul 18.00, Cek di Sini

Bikin warganet geram

Pengguna Twitter yang geram dengan aksi tersebut lantas menyebarkan foto MYH lengkap dengan identitas dan tempat kerjanya.

Mereka juga menyebarkan foto berupa tangkapan layar grup WhatsApp yang di dalamnya terdapat MYH ketika ia menyebarkan kunci jawaban tes Rekrutmen BUMN.

"Mantap banget prestasinya mengembangkan bibit-bibit korupsi di BUMN," tulis akun @Krim****.

"Serius nanya, gaji BUMN itu brp sih? Kalau dibandingkan beban kerjanya emg dikit ya, masa sampe punya side job beginian hadehh," cuit akun base @works****.

Baca juga: Langkah Tegas Erick, “Blacklist” Peserta Rekrutmen BUMN yang Curang

"Serius nanya gaes, kalo "bimbel" rekrutmen kerja gitu cara mainnya emang kayak gini? Kasian bgt yg emang jujur dan the real berakhlak," timpal akun base yang lain.

Dugaan kecurangan ini juga ditanggapi oleh content creator, Vina Muliana, melalui akun Twitter pribadinya.

"Kok bisa ya padahal ada yg belajar mati2an lho buat lolos tes BUMN ini. Ini malah seenaknya dibantu jawab," cuitnya.

"Pak/Bu, boleh tolong ambil tindakan lebih lanjut yg gini2 nih," sambung Vina sembari menandai akun Twitter resmi Kementerian BUMN dan FHCI.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Mahasiswi UNY di Tengah Perjuangan Mahalnya UKT

Tanggapan UPN Veteran Yogyakarta dan FHCI

Saat dikonfirmasi, Humas UPN Veteran Yogyakarta Dewi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan rektor soal dugaan lulusannya yang berbuat curang dalam Rekrutmen BUMN.

"Saya koordinasikan dulu dengan Pak Rektor," katanya, Jumat (20/1/2023).

Sementara itu, Direktur Eksekutif FHCI Lieke Roosdianti menyampaikan pihaknya bersama Kementerian BUMN memiliki keputusan yang jelas.

Kedua belah pihak bakal menindak tegas pihak yang diketahui berbuat curang atau membantu peserta yang tidak jujur.

"FHCI dan Kementerian BUMN sudah jelas keputusannya," ujar Lieke.

"Bila diketahui berbuat curang, membantu peserta berbuat curang, maka akan ditindak tegas," tandasnya.

Baca juga: Ramai soal Kuota yang Tersedia di Pengumuman TKD dan AKHLAK Rekrutmen BUMN, Apa Maksudnya?

Peringatan Erick Thohir

Terkait dugaan Rekrutmen BUMN yang diwarnai kecurangan, Erick Thohir menegaskan seluruh peserta yang terlibat kasus perjokian di-blacklist.

"Saya minta kepada Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi untuk melakukan investigasi secara seksama," ujar Erick dalam keterangan resminya di akun Instagram Kementerian BUMN, Kamis (19/1/2023).

"Jika terbukti tindakan itu melanggar hukum, maka jangan segan melaporkannya ke penegak hukum," sambungnya.

Baca juga: Profil 5 Bakal Calon Ketua Umum PSSI, Ada Erick Thohir hingga Doni Setiabudi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi