KOMPAS.com - Makanan khas untuk perayaan Imlek salah satunya adalah kue keranjang yang terbuat dari tepung beras ketan.
Di negeri asalnya, China, kue kenyal dengan dominasi rasa manis ini disebut sebagai Nian Gao.
Keberadaan kue keranjang ternyata telah berusia ribuan tahun, yakni sejak China masih berbentuk dalam beberapa kerajaan-kerajaan.
Baca juga: Kue Keranjang Khas Imlek, Kisah Sejarah dan Maknanya...
Sejarah kue keranjang
Dikutip dari China Highlight kue ini awalnya merupakan persembahan dalam ritual upacara adat, namun perlahan berubah menjadi makanan khas di festival musim semi.
Menurut cerita, pada musim semi dan musim gugur (722–481 SM), China masih terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil dan orang-orang menderita kelaparan karena perang.
Raja membuat dinding yang kuat untuk melindungi wilayah dari serangan. Raja pun mengadakan jamuan pesta untuk merayakan ide ini.
Rakyat pun tidak lagi dibuat khawatir dengan perang. Namun tidak dengan Perdana Menteri Wu Zixu.
Menurut Wu, perang tidak bisa dipandang enteng.
Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu juga merupakan penghalang keras bagi diri kita sendiri.
"Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk gali lubang di bawah dinding," kata Wu.
Baca juga: 13 Ucapan Selamat Imlek 2023 dalam Bahasa Mandarin dan Artinya
Menyelamatkan dari kelaparan
Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan. Banyak orang mati kelaparan saat perang.
Para prajurit pun melakukan apa yang dikatakan Wu Zixu sebelumnya dan menemukan bahwa tembok di bagian bawah dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.
Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Batu bata ini adalah Nian Gao yang pertama kali.
Setelah itu, orang-orang membuat Nian Gao setiap tahunnya untuk memperingati Wu Zixu.
Seiring waktu berlalu, Nian Gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Cina atau di Indonesia disebut kue keranjang.
Makna kue keranjang
Memakan kue ini di perayaan tahun baru, bagi warga Tionghoa memiliki makna positif yang dipercaya secara turun-temurun.
Kue keranjang menjadi simbol atas pendapatan dan jabatan yang lebih tinggi, anak-anak yang berkembang dengan baik, dan secara umum menjanjikan tahun yang lebih baik dari sebelumnya.
Sehingga mereka meyakini, makan kue keranjang selama perayaan Imlek atau Tahun Baru China mendatangkan keberuntungan dan nasib baik bagi yang memakannya.
Pada awal Dinasti Liao (907-1125), orang-orang di Beijing memiliki kebiasaan memakan kue di hari pertama bulan pertama.
Lalu dalam perkembangannya, seperti pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911), kue keranjang mulai menjadi santapan sehari-hari orang-orang di China.
Nah, itulah sejarah dan makna kue keranjang, makanan khas untuk perayaan Imlek.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.