KOMPAS.com - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan bahwa biaya paket haji tahun 2023 turun 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Perwakilan Kementerian Haji dan Umrah untuk Layanan Haji dan Umrah, Amr bin Reda Al Maddah, dilansir dari Gulf News, 15 Januari 2023.
Disebutkan, sejauh ini lebih dari 90 persen paket haji ekonomi telah terjual.
Ia menambahkan, kategori domestik dibagi berdasarkan perusahaan penyedia layanan. Oleh karena itu, program ini akan diputuskan sesuai jenis layanan yang tersedia di kamp.
Baca juga: Rincian Rencana Kenaikan Biaya Ibadah Haji 2023 dan Alasan di Balik Kenaikannya...
Skema pembayaran paket haji
Lihat Foto
Ilustrasi, daftar tunggu haji reguler mencapai 97 tahun
Awal pekan lalu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyatakan, jemaah domestik memiliki pilihan untuk membayar paket haji dalam tiga kali cicilan.
Sebelumnya, Arab Saudi mewajibkan jemaah domestik untuk membayar penuh di muka bagi yang mengambil paket ini.
Untuk memesan tempat, calon jemaah harus melakukan pembayaran sebesar 20 persen dari total biaya dalam waktu 72 jam sejak pendaftaran.
Angsuran kedua sebesar 40 persen yang harus dibayar pada 7 Juli mendatang, dan 40 persen sisanya harus dibayar pada 10 Oktober.
Setiap pembayaran akan memiliki faktur terpisah, dan status haji akan "dikonfirmasi" jika pembayaran dilakukan tepat waktu.
Jika pembayaran tidak diselesaikan, maka pemesanan akan dibatalkan.
Baca juga: Alasan Pemerintah Rencanakan Kenaikan Biaya Haji 2023 Jadi Rp 69 Juta
Biaya paket haji domestik Arab Saudi
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Eko Hartono menerima informasi bahwa Arab Saudi memang menurunkan harga paket haji untuk jemaah domestik.
Untuk haji domestik, kata Eko, harganya bervariasi tergantung layanannya, mulai dari 3.960 Riyal Saudi Arabia (sekitar Rp 16 juta), 6.000-an Riyal (Rp 24 juta), hingga 10.000-an Riyal (Rp 40 juta).
"Tahun 2022 lalu, harga mulai 5.666 Riyal (Rp 22,7 juta), jadi memang turun sekitar 30 persen ya. Tapi itu untuk masyair saja (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) selama 5 hari," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (22/1/2023).
Arab Saudi telah mencabut semua pembatasan yang diberlakukan pada ibadah haji setelah pandemi virus corona.
Menteri yang bertanggung jawab atas haji, Tawfiq Al Rabiah, mengatakan bahwa jumlah jemaah haji akan kembali ke angka pra-pandemi dengan pembatasan, termasuk batasan usia, menurut Kantor Pers resmi Saudi.
Baca juga: Biaya Haji Naik Hampir Dua Kali Lipat, Ini Alasan Kemenag dan Tanggapan Komnas Haji
Sebelum pandemi, sekitar 2,5 juta umat Islam dari seluruh dunia biasanya berkumpul setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji di kota suci Mekkah.
Pada 2020, hanya beberapa ribu penduduk di kerajaan yang menunaikan ibadah haji di bawah aturan jaga jarak sosial yang ketat.
Sementara itu, pada 2021, sekitar 60.000 penduduk melaksanakan ibadah haji.
Tahun lalu, sekitar satu juta jemaah menunaikan ibadah haji karena dibuka kembali untuk umat Islam di luar negeri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.