Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Pempek asal Palembang dan Cara Membuatnya

Baca di App
Lihat Foto
Pempek Ny. Kamto
Di balik kelezatan pempek ternyata mengandung 4 filosofi yang bisa mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pempek adalah makanan khas Palembang, Sumatera Selatan.

Kuliner khas ini terbuat daru daging ikan yang digiling lembut dan dalam proses pembuatannya dicampur dengan tepung kanji atau tepung sagu.

Pempek biasa disajikan bersama kuah berwarna kehitaman yang dikenal dengan nama cuko.

Selain itu, pempek juga biasa dijual dengan berbagai variasi, seperti pempek lenjer, pempek kapal selam, dan sebagainya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Cara Membuat Lumpia Semarang

Sejarah pempek

Dikutip dari buku "Pempek Palembang Makanan Tradisional dari Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan", pempek diduga sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya atau sekitar abad 7 Masehi.

Dugaan itu berdasarkan temuan di Prasasti Talangtuo yang menyatakan bahwa tanaman sagu sudah ada di Palembang sejak abad ke-7.

Selain itu disebutkan pula bahwa pempek adalah hasil karya dari masyarakat Kayu Agung, suku yang gemar berdagang menggunakan kapal pinisi.

Suku Kayu Agung atau Komering Kayu Agung adalah suku asli Indonesia yang berasal dari kabupaten Ogan Komering Ilir, provinsi Sumatra Selatan.

Ketika itu para penduduk Kayu Agung berdagang dengan cara barter kemudian mendapatkan sagu dan ubi.

Mereka kemudian mengkreasikan antara sagu dengan ikan yang ditangkap saat berlayar dalam perjalanannya berdagang.

Tujuan pembuatan makanan tersebut awalnya adalah untuk bekal dalam perjalanan saat berdagang.

Pendapat tersebut didukung oleh terkenalnya pempek Kayu Agung sebagai pempek terenak di Sumatera Selatan.

Pempek berasal dari kata apek

Sementara itu, sumber lainnya menyebutkan bahwa pempek berasal dari kata 'Apek' yakni sebutan untuk laki-laki tua keturunan China.

Pempek disebutkan sudah dijual sejak zaman kolonial Belanda dan masa itu pempek banyak dijual oleh Apek.

Oleh masyarakat yang ingin membeli pempek saat itu memanggil Apek dengan 'Pek, empek, mampir sini', karena itulah diduga nama pempek muncul.

Pempek pada zaman dahulu dibuat menggunakan ikan belida, namun saat ini ikan tersebut semakin langka dan mahal.

Kemudian dalam perkembangannya, para penjual mulai mengganti dengan berbagai jenis ikan yang lebih murah.

Baca juga: Sejarah Pempek, Makanan Tradisional Pelembang sejak Zaman Kolonial

 

Cara membuat pempek

Salah satu jenis ikan yang bisa dipakai untuk membuat pempek khas Palembang adalah ikan tenggiri.

Berikut ini cara untuk membuat pempek Palembang menurut buku "Resep Autentik Pempek Palembang & Masakan Khas Wong Kito."

Bahan pempek

Berikut ini bahan untuk membuat pempek Palembang:

  • 500 gram ikan tenggiri
  • 300 gram air
  • 5 gram gula pasir
  • 25 gram garam
  • 5 gram penyedap rasa
  • 350 gram tepung sagu
Cara membuat pempek Palembang:

1. Campurkan ikan tenggiri halus dan air memakai tangan kemudian tambahkan gula pasir, garam, dan penyedap rasa. Campur rata hingga adonan agak mengental

2. Masukkan tepung sagu dalam adonan kemudian campur menggunakan tangan dan jangan diaduk terlalu keras.

3. Bagi adonan menjadi masing-masing 150 gram untuk lenjer besar atau 25 gram untuk lenjer kecil kemudian bentuk seperti silinder.

4. Rebus pempek dengan api sedang sampai mengapung dan permukaannya licin. Angkat dan tiriskan kemudian sajikan pempek dengan cuko.

Baca juga: Mau Tinggal di Kota Asal Pempek? Cek di Sini, Serba Rp 150 Jutaan (I)

(Sumber: Kompas.com/Penulis: Dini Daniswari, Yuharrani Aisyah)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi