Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Masalah Kesehatan Penyebab Mudah Lupa

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Khosro
Sering lupa ketika melakukan kegiatan sehari-hari adalah salah satu gejala demensia pada usia muda.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Mudah lupa seperti lupa meletakkan kunci, lupa kata sandi, atau lupa arah sebenarnya adalah hal yang biasa terjadi. 

Namun jika mudah lupa ini terjadi cukup sering bahkan skalanya sampai mengganggu, maka harus berhati-hati

Ada banyak sebab mengapa seseorang mudah lupa, termasuk di antaranya adalah terkait masalah kesehatan. 

Selama ini, mudah lupa sering dikaitkan dengan usia yang makin menua dan juga kepikunan atau alzheimer.

Namun alzheimer bukan satu-satunya kondisi kesehatan yang menyebabkan seseorang mudah lupa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini sejumlah penyebab mengapa seseorang mudah lupa:

1. Stres yang meningkat

Salah satu yang menyebabkan seseorang mudah lupa adalah karena faktor stres atau kecemasan.

Dikutip dari EverydayHealth, stres atau cemas yang berlebihan bisa menyebabkan masalah terkait perhatian dan ingatan.

"Ini penyebab sangat umum pada orang-orang yang memiliki banyak tanggung jawab dan pekerjaan, serta tak bisa tidur nyenyak," kata Direktur Pusat Perawatan Memori dan Alzheimer di Johns Hopkins Medicine, Constantine Lyketsos.

Menurutnya, jika itu terjadi, maka untuk meredakannya adalah dengan mengurangi stres.

Ia mengatakan, stres kronis yang tak diobati bisa menyebabkan depresi yang akan mempengaruhi otak termasuk beberapa ukuran ingatan.

Namun dengan rutin menjalani pengobatan dan konseling, depresi dapat berkurang dan membaik. 

Baca juga: 3 Faktor yang Bikin Ibu Hamil Jadi Pelupa, Sudah Tahu?

2. Masalah tidur

Seseorang yang memiliki masalah tidur seperti insomnia, atau sleep apnea kerap dikaitkan dengan kehilangan ingatan dan demensia.

Saat seseorang kurang tidur, dia akan mengalami kelelahan yang akhirnya menyebabkan kabut otak dan masalah ingatan.

Hipotesa tersebut dikuatkan dengan sebuah penelitian yang dilakukan pada 2022 di Journal of Sleep Research, yang menyebut orang insomnia dan sleep apnea cenderung memiliki nilai yang kurang dalam sebuah tes yang dilakukan untuk mengukur memori.

Jika tak diobati, sleep apnea akan mempengaruhi memori navigasi spasial yang berguna untuk mengingat arah dan mengingat di mana anda meletakkan sesuatu.

 

3. Kekurangan vitamin B12

Saat Anda kekurangan konsumsi vitamin B12, maka hal ini akan mempengaruhi daya ingat.

Vitamin B12 digunakan tubuh untuk melindungi sel-sel saraf sehingga membuat seseorang bisa berpikir jernih.

Tubuh yang tak mendapat vitamin B12 secara cukup bisa menyebabkan kebingungan bahkan demensia.

Setiap hari kebutuhan vitamin B12 tubuh adalah 2,4 mikrogram, yang secara alami B12 bisa didapatkan melalui produk susu, daging, dan ikan.

4. Penyalahgunaan alkohol

Saat seseorang konsumsi alkohol yang terlalu besar maka bisa mempersulit proses pembentukan ingatan baru atau penyimpanan informasi lama.

Dikutip dari WebMD, saat seseorang minum alkohol dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, maka mungkin yang terjadi adalah pingsan.

Namun jika terlalu banyak mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama maka berisiko kehilangan ingatan yang permanen.

5. Cedera kepala

Jatuh, cedera kepala, atau benturan keras lain bisa membuat seseorang kehilangan ingatannya.

Seberapa parah cedera kepala yang dialami akan mempengaruhi apakah ingatan hilang sementara atau permanen.

6. Stroke

Stroke terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah yang menghalangi aliran darah ke otak.

Tanpa aliran darah yang baik maka otak akan kekurangan oksigen yang menyebabkan sel-sel otak mulai mati.

Stroke bisa menyebabkan kehilangan memori jangka pendek ataupun jangka panjang.

Seseorang yang stroke mungkin juga akan mengalami mudah lupa dan mudah bingung.

7. Masalah tiroid

Kelenjar tiroid di leher bisa menghasilkan hormon yang akan mengontrol kecepatan tubuh dalam membakar makanan untuk sumber energi.

Saat kelenjar tiroid menghasilkan terlalu sedikit hormon atau hipotiroidisme, maka seluruh tubuh akan melambat.

Pada kondisi ini maka tubuh Anda bisa merasa lelah, depresi dan pelupa.

8. Tumor otak

Kerusakan otak akibat tumor bisa mempengaruhi daya ingat. Tahapan pengobatan seperti kemoterapi, pembedahan dan radiasi juga bisa mempengaruhi seseorang dalam berpikir.

Karena itulah, makan yang baik dan istirahaat yang cukup adalah cara yang membantu untuk penerita kanker tidak menjadi pelupa.

Baca juga: Untuk Para Pelupa, Ini Cara Menajamkan Kembali Ingatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi