Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Chris Hipkins, Pengganti PM Selandia Baru yang Mundur?

Baca di App
Lihat Foto
ROBERT KITCHIN/POOL PHOTO via AP
Menteri Pendidikan Chris Hipkins akan menjadi perdana menteri Selandia Baru berikutnya setelah dia menjadi satu-satunya kandidat yang mencalonkan Ketua Partai Buruh dalam pertemuan pada Sabtu (21/1/2023)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern akan resmi mengundurkan diri pada 7 Februari 2023 nanti.

Sebagai gantinya, Chris Hipkins akan ditunjuk sebagai perdana menteri.

Hipkins menjadi satu-satunya kandidat yang akan memimpin dari Partai Buruh yang berkuasa.

"Saya berharap orang Selandia Baru melihat saya sebagai seseorang yang blak-blakan, tidak takut mengakui kesalahan dan mencela diri sendiri," kata Hipkins pada Sabtu (21/1/2023) usai dirinya dinyatakan terpilih.

Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Mengundurkan Diri, Apa Alasannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas seperti apa profil Chris Hipkins yang akan menggantikan Jacinda Ardern?

Profil Chris Hipkins

Christopher John Hipkins atau Chris Hipkins lahir pada 5 September 1978 di Hutt Valley, Wellington, Selandia Baru. 

Chris menamatkan sekolahnya di Waterloo Primary School, Hutt Intermediate, dan Hutt Valley Memorial College. 

Dia lalu menyelesaikan gelar Bachelor of Arts jurusan Politik dan Kriminologi di Universitas Victoria.

Saat ini dia dikenal sebagai seorang politikus Partai Buruh Selandia Baru dan anggota Kabinet Pemerintahan Partai Buruh Keenam sebagai Menteri Pendidikan, Menteri Gugus Tugas Covid-19, Menteri Pelayanan Masyarakat dan Ketua DPR.

Ia menjabat sebagai anggota parlemen mewakili Remutaka (dulunya bernama Rimutaka) sejak pemilu 2008.

Chris Hipkins merupakan sosok pria berusia 44 tahun dan kerap dikenal dengan julukan Chippy.

Dikutip dari The Guardian, julukan tersebut muncul dari nama panggilan yang berasal dari inisialnya.

Panggilan tersebut juga muncul karena gaya Chris Hippkins yang ceria dan terkesan nyentrik.

Hipkins memiliki reputasi seseorang dengan selera humor tinggi, suka menyindir, dan membuat coretan yang mencela dirinya sendiri.

Dikutip dari EuroNews, sosok Chris Hipkins cukup dikenal di Selandia Baru terutama saat masa-masa pandemi Covid-19.

Dia memiliki peran yang besar dalam manajemen krisis, mengunci perbatasan negara dan membangun reputasi sebagai orang yang berkompeten dalam penanganan virus.

Meski demikian ia sempat menuai kontroversi usai mengatakan orang-orang boleh keluar dan bepergian saat masa penguncian.

Hal ini ia lakukan karena menurutnya pada tahun lalu, orang-orang mulai muak dengan pembatasan pandemi yang keras dan menyebut penutupan perbatasan adalah hal yang sulit.

 

Jabatan Chris Hipkins

Chris Hipkins menyelesaikan gelar Bachelor of Arts jurusan Politik dan Kriminologi di Universitas Victoria.

Sebelum menjabat sebagai perdana menteri, Hipkins adalah Menteri Kepolisian yang menjabat sejak Juni 2022.

Dirinya juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Menteri Pelayanan Publik.

Sebelum masuk ke parlemen, Hipkins pada tahun 2008 merupakan penasihat senior mantan Perdana Menteri Helen Clark.

"Dia akan menjadi perdana menteri yang sangat kuat," kata Menteri Kehakiman Selandia Baru Kiri Allan.

Ia mengatakan, Hipkins sangat cakap dan telah membuktikan dirinya sebagai salah satu menteri yang dibutuhkan selama enam tahun terakhir.

Belum diketahui bagaimana Hipkins nantinya akan memimpin. Dirinya juga enggan membeberkan rencananya dihadapan wartawan.

Meski demikian, meskipun Ardern digantikan oleh Hipkins, akan tetapi banyak pihak menilai pemilihan Oktober nanti akan tetap berat bagi Partai Buruh.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa Partai Buruh masih tertinggal dari lawan utamanya, Partai Nasional.

Selain itu, Selandia Baru masih menghadapi tingkat inflasi tinggi yakni mencapai 7,2 persen, meskipun tingkat pengangguran di negara itu relatif rendah.

Baca juga: Profil Jacinda Ardern, PM Selandia Baru yang Akan Mengundurkan Diri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi