KOMPAS.com - Hati atau liver merupakan organ terbesar dalam tubuh yang berfungsi untuk memproduksi dan melakukan ekskresi empedu, ekskresi bilirubin, kolesterol, dan hormon, juga membantu dalam aktivasi enzim.
Selain itu hati juga bertugas dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
Oleh karena itu, penyakit hati dapat menimbulkan banyak komplikasi yang bisa menghambat fungsi-fungsi tersebut.
Penyakit hati dapat berkembang secara perlahan tanpa menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal.
Ketika gejalanya telah berkembang, hal ini mungkin disebabkan oleh jaringan parut pada hati yang mengalami kerusakan.
Baca juga: Waspada, Ini Gejala Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan
Tahapan penyakit hati
Dilansir dari Times of India, Sabtu (14/1/2023), ada berbagai jenis penyakit hati yang dibagi menjadi empat tahap, antara lain:
Peradangan: Selama tahap awal penyakit hati, organ ini akan meradang dan membengkak. Hal ini terjadi karena respons alami tubuh terhadap cedera. Terkadang, kelebihan racun dalam darah juga bisa menyebabkan peradangan hati.
Fibrosis: Jika tidak diobati, peradangan hati dapat menyebabkan jaringan parut pada organ, yang disebut fibrosis.
Sirosis: Kondisi ireversibel dimana jaringan parut pada hati terlalu parah. Ini ditandai dengan degenerasi sel, peradangan, dan penebalan jaringan fibrosa.
Gagal hati: Tahap akhir atau tahap paling parah dari penyakit hati. Saat itulah hati berhenti berfungsi sama sekali.
Pada tahap ini hati tidak dapat sembuh, memperbaiki sendiri atau pun dengan pengobatan. Transplantasi hati menjadi sangat penting.
Baca juga: Apa Itu Sirosis Hati, Penyakit akibat Sering Minum Alkohol?
Benarkah tanda penyakit hati bisa dilihat dari jari kuku?
Menurut para ahli, salah satu tanda umum yang lazim di kalangan pasien adalah kelainan pada jari kuku.
Penelitian dari Departemen Dermatologi di Universitas Sohag mengklaim bahwa hal itu mungkin disebabkan karena penurunan kekebalan, kekurangan zat besi, anemia atau usia tua.
Pada kasus ini dokter akan memeriksa kuku dengan hati-hati terkait dengan warna, tekstur, ketebalan dan kelengkungan untuk membuat diagnosis yang cepat dan dini pada pasien dengan penyakit hati.
Masih dari sumber yang sama, menurut sebuah penelitian Mesir tahun 2010, perubahan kuku dilaporkan terjadi pada sekitar 68 persen pasien dengan penyakit hati.
Demikian pula, studi pada tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Evolution of Medical and Dental Sciences mencatat perubahan kuku pada 72 persen sampel pasien penyakit hati.
Baca juga: Gejala Kolesterol Tinggi Bisa Dilihat dari Warna Lidah, Ini Tandanya
Waspadai clubbing finger
Dikenal juga sebagai kuku Terry, badan kesehatan menggambarkannya sebagai sesuatu di mana dua pertiga bagian proksimal lempeng kuku berubah menjadi bubuk putih dengan opasitas ground-glass, yang dapat berkembang pada pasien dengan sirosis lanjut.
Dalam penampakannya, clubbing finger merupakan pembengkakan pada kuku, sehingga kuku nampak melebar mirip bagian belakang sendok.
Temuan awal menunjukkan bahwa clubbing finger yang disebabkan oleh sirosis bukanlah akibat dari kelainan tulang tetapi akibat dari peningkatan aliran darah perifer dengan pelebaran pembuluh darah di jari.
Baca juga: Kenali Ciri dan Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda, Jangan Disepelekan
Gejala awal
Dilansir dari British Liver Trust, berikut beberapa gejala awal yang biasa terjadi jika Anda menderita penyakit hati.
- Merasakan tidak enak badan dan kelelahan sepanjang waktu
- Kehilangan selera makan
- Mengalami penurunan berat badan dan pengecilan otot
- Merasa sakit, mual, dan muntah
- Merasakan nyeri di daerah hati
- Telapak tangan berwarna merah
- Jam tidur terganggu
Baca juga: 7 Tanda Hati Tak Sehat, Salah Satunya dari Warna Urine dan Feses!
Gelaja lanjut
Saat hati sedang berjuang untuk berfungsi, maka akan menimbulkan gejala lanjutan seperti berikut:
- Kulit akan sangat gatal
- Menguningnya bagian putih mata dan kulit (jaundice)
- Jari kuku terdapat bercak putih
- Ujung jari menjadi lebih lebar/tebal (clubbing finger)
- Rambut rontok
- Pembengkakan kaki, pergelangan kaki, kaki (edema)
- Pembengkakan perut (asites)
- Urin berwarna gelap
- Tinja berwarna pucat atau tinja yang sangat gelap/hitam
- Sering mimisan dan gusi berdarah
- Mudah memar dan kesulitan menghentikan pendarahan kecil
- Sering mengalami kram otot
- Nyeri pada bahu kanan
- Sesak napas
- Detak jantung yang sangat cepat (takikardia)
- Demam dengan suhu tinggi dan menggigil
- Pelupa, kehilangan ingatan, kebingungan dan mengantuk
Bagaimana cara mencegah sirosis hati?
Dikutip dari Mayo Clinic, sirosis merupakan tahap akhir jaringan parut (fibrosis) hati yang disebabkan oleh berbagai bentuk penyakit dan kondisi hati, seperti hepatitis dan alkoholisme kronis.
Seiring perkembangan sirosis, semakin banyak jaringan parut yang terbentuk, sehingga hati sulit untuk berfungsi (sirosis dekompensasi) dan sirosis lanjut dapat mengancam jiwa.
Pasien sirosis harus berhenti minum alkohol dan berhenti merokok. Mulailah untuk memilih makanan yang sehat dan rendah sodium.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.