Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disepelekan, Berikut Jenis Makanan yang Bisa Memicu Keracunan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/New Africa
Ilustrasi mual akibat keracunan makanan
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Keracunan makanan secara umum merupakan suatu penyakit yang didapat seseorang dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Keracunan bisa disebabkan karena bakteri, kuman atau hal-hal berbahaya lainnya yang terkandung di dalam makanan atau minuman tersebut.

Gejala keracunan makanan biasanya dimulai dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah mengonsumsi makanan.

Kebanyakan orang yang mengalami keracunan sembuh tanpa pengobatan. Namun, ada beberapa kasus di mana penderita keracunan makanan berdampak parah hingga komplikasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Tips Dapur untuk Mencegah Keracunan Makanan

Gejala dan penyebab keracunan makanan

Melansir laman Mayoclinic, gejala keracunan makanan seringkali berupa sakit perut, diare dan muntah. Semuanya tergantung pada bakteri atau hal berbahaya yang terkandung dalam makanan.

Dalam beberapa kasus, keracunan makanan bisa mempengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan penyakit parah. Gejalanya bisa termasuk penglihatan kabur, kesemutan atau mati rasa pada kulit, hingga merasa lemah.

Banyak kuman atau bakteri berbahaya, yang disebut kontaminan, pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada orang yang mengonsumsinya.

Baca juga: Cara Alami Mengatasi Keracunan Makanan

Makanan dapat terkontaminasi oleh salah satu dari beberapa faktor berikut ini:

Jenis makanan yang menyebabkan keracunan

Dilansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, ada sejumlah makanan yang umum dikonsumsi sehari-hari, berpotensi menyebabkan keracunan makanan ketika salah diolah atau dikonsumsi.

Baca juga: Belajar dari Kasus Bangkai Daging Kambing, Berikut Hal yang Harus Dilakukan apabila Keracunan Makanan

Beberapa jenis makanan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ayam, daging sapi, dan kalkun

Sebagian besar unggas mentah mengandung campylobacter. Sebagian juga mengandung salmonella, clostridium perfringens, dan bakteri lainnya.

Kemudian daging mentah mungkin mengandung salmonella, e. coli, yersinia, dan bakteri lainnya.

Beberapa cara untuk mengolahnya adalah sebagai berikut:

Baca juga: Cara Mengolah Pare agar Tak Terlalu Pahit

2. Buah dan sayuran mentah

Mengonsumsi produk segar dapat memberikan manfaat kesehatan yang penting, tetapi terkadang buah dan sayuran mentah dapat menyebabkan keracunan makanan.

Buah dan sayuran segar dapat terkontaminasi kuman dan bakteri di mana saja, ketika proses distribusi dari pertanian hingga ke meja makan. Sehingga bisa terkena kuman berbahaya seperti salmonella, e. coli, dan listeria.

Baca juga: 4 Tips Cara Mengolah Kacang Merah agar Kandungan Gizinya Tidak Hilang

3. Susu mentah atau susu murni

Seseorang bisa sakit parah akibat mengonsumsi susu mentah yang tidak dipasteurisasi atau produk yang terbuat dari susu mentah. 

Itu karena susu mentah bisa membawa kuman berbahaya, termasuk campylobacter, cryptosporidium, e. coli, listeria, dan salmonella.

Pasteurisasi sendiri merupakan proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri dan proses untuk memperlambat pertumbuhan mikroba pada makanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait konsumsi susu mentah adalah:

  • Susu mentah harus melalui proses pasteurisasi yang membutuhkan panas yang cukup untuk membunuh kuman penyebab penyakit.
  • Sebagian besar manfaat nutrisi dari minum susu mentah juga tersedia dari susu pasteurisasi, dan tentunya tanpa risiko.
  • Meskipun infeksi Listeria sangat jarang, penyakit ini dapat menyerang wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
  • Infeksi Listeria dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, persalinan prematur, dan penyakit serius bahkan kematian pada bayi baru lahir.

Baca juga: Ini Cara Memasak Daging agar Daging Rendah Kolesterol

4. Telur

Telur bisa mengandung kuman bernama salmonella yang bisa membuat Anda sakit, walaupun telur tersebut terlihat bersih.

Gunakan telur dan produk telur yang dipasteurisasi saat menyiapkan resep yang membutuhkan bahan telur mentah atau setengah matang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait konsumsi telur adalah:

  • Hindari makanan yang mengandung telur mentah atau setengah matang
  • Masak telur hingga kuning telur dan putihnya mengeras.
  • Simpan telur dalam lemari es pada suhu 4-5°C atau lebih dingin
  • Jangan mencicipi atau memakan adonan atau adonan mentah

Baca juga: Jika Tidak Digoreng, Bagaimana Cara Memasak Makanan Sehat?

5. Makanan laut dan kerang mentah

Masak makanan laut hingga 63°C dan panaskan sisa makanan laut hingga 74°C. Hal tersebut untuk menghindari infeksi bawaan makanan.

Hindari mengonsumsi ikan mentah atau setengah matang, kerang, atau makanan yang mengandung makanan laut mentah atau setengah matang.

Beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang tiram dan keracunan makanan:

  • Tiram dan kerang penyaring lainnya bisa mengandung virus dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
  • Tiram yang dipanen dari perairan yang terkontaminasi dapat mengandung norovirus.
  • Untuk menghindari keracunan makanan, masak tiram dengan baik.

Tiram mentah atau setengah matang dapat mengandung bakteri vibrio, yang dapat menyebabkan infeksi yang disebut vibriosis.

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Misteri di Balik Insiden Keracunan Roman Abramovich

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi