Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Brandon Tsay, Rebut Senjata dari Pelaku Penembakan yang Tewaskan 11 Orang di Monterey Park

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/JAE C HONG
Polisi berdiri di luar ballroom di Monterey Park, California, Amerika Serikat, Minggu (22/1/2023). Penembakan di Monterey Park merupakan insiden penembakan massal Imlek yang menewaskan 10 orang.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com- Brandon Tsay menceritakan detik-detik menegangkan ketika ia merebut senjata milik pelaku penembakan di Monterey Park, Amerika Serikat, Sabtu (21/1/2023). 

Insiden penembakan massal di Monterey Park dilakukan oleh Huu Can Tran dan menewaskan 11 orang. 

Huu Can Tran (72) melakukan penembakan massal ketika perayaan Tahun Baru Imlek di Monterey Park setelah melepaskan sedikitnya 42 tembakan. 

Baca juga: Korban Tewas Penembakan di Monterey Park AS Tambah Jadi 11 Orang

Kronologi kejadian

Dilansir dari Today, pertemuan Brandon dengan Tran bermula ketika pelaku melepaskan tembakan di Star Ballroom Dance Studio di Monterey Park.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berselang 20 menit, Tran masuk ke Lai Lai Ballroom and Studio di Alhambra, tempat Brandon bekerja.

Lokasi tersebut dipenuhi pengunjung yang merayakan Tahun Baru Imlek dan mereka bersenang-senang di dalamnya.

Tetapi, kegembiraan seketika berubah menjadi kengerian ketika Tran masuk pukul 22.30 waktu setempat.

"Ketika saya pertama kali melihatnya yang ada di benak saya adalah, 'Ya Tuhan itu pistol'. Dan yang terjadi selanjutnya adalah kepanikan dari apa yang saya lihat, ada senjata yang bisa membunuh orang," kata Brandon. 

Baca juga: Korban Tewas Penembakan di Monterey Park AS Tambah Jadi 11 Orang

Brandon berpapasan dengan pelaku penembakan

Brandon yang berada di Lai Lai Ballroom and Studio ingat betul ketika Tran mengarahkan senjata kepada dirinya.

Beruntung, pada saat itu senjata yang dibawa Tran tidak meletus dan pelaku menurut Brandon terlihat "ingin melukai orang lain".

"Ia mulai mencoba menyiapkan senjatanya sehingga dia bisa menembak semua orangTapi kemudian saya sadar bahwa inilah saatnya untuk melucuti senjatanya," kata Brandon

Brandon berpikiran untuk merebut senjata Tran karena ia punya kesadaran untuk melindungi orang di sekitarnya.

Ia juga ingin menyelamatkan dirinya sendiri walau mengaku hampir meninggal ketika berhadapan dengan Tran.

"Saya sedang memikirkan keluarga dan teman-teman, seperti apa hidup mereka tanpa saya. Saya perlu mengambil senjata itu," ungkapnya.

 

Berusaha merebut senjata pelaku

Brandon yang tidak mempunyai banyak waktu untuk berpikir segera menjauh dari pandangan Tran.

Ia tidak kabur, melainkan mencari posisi yang tepat untuk mendekati dan merebut senjata yang dipegang Tran.

"Jadi aku menerjangnya dan merebutnya dengan kedua tanganku dengan genggaman yang erat," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Tragedi Tahun Baru Imlek, Penembakan Massal di California

Ia sempat berpikir mengalihkan senjata Tran dari siapa pun dan mengarahkannya ke tanah jika pelaku melepaskan tembakan.

Tran yang merasa terancam sempat memukul rahang Brandon, namun tak lama setelahnya dia dapat merebut senjata tersebut.

"Ia coba membalas saya. Mencoba menabrak saya, mencoba mendorong saya ke samping," ujar Brandon. 

Setelah berduel selama beberapa saat, Tran yang sudah kehilangan senjatanya segera meninggalkan Lai Lai Ballroom and Studio.

Tran kemudian ditemukan bunuh diri pada keesokan harinya setelah tembakannya menewaskan 11 orang ketika perayaan Tahun Baru Imlek 2023.

"Tidur rasanya sulit. Saya hampir tidak bisa tidur. Dan ketika saya tidur, saya bangun dan mengingat situasi yang telah terjadi pada saya," jelas Brandon setelah berduel dengan Tran.

"Itu terus terlintas dalam pikiran saya. Ini sangat traumatis. Saya pikir kadang-kadang saya hanya menggigil memikirkan apa yang bisa terjadi," katanya.

Baca juga: 4 Fakta Penembakan Massal di Monterey Park yang Menewaskan 10 Orang

Tran tembakkan 42 peluru

Dikutip dari Associated Press, Tran ternyata menembakkan 42 peluru di Star Ballroom Dance Studio yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia.

Tembakan tersebut turut melukai 9 orang dan beruntung Brandon segera merebut senjatanya sebelum korban bertambah banyak.

Baca juga: UPDATE Penembakan AS: Pelaku Diyakini Pria Asia, Polisi Kepung Van Putih

Aksi heroik Brandon Tsay merebut senjata milik Tran lantas diapresiasi oleh Gubernur California, Gavin Newson.

Politikus asal Partai Demokrat tersebut menjulukinya sebagai pahlawan sejati.

"Pemuda yang luar biasa ini yang tanpa ragu meskipun dengan ketakutan mengambil tanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya," kata Newsom.

"Siapa yang tahu berapa banyak nyawa yang ia selamatkan," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi