Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Kasus Kejahatan yang Disertai Surat Misterius

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/fabrikasimf
Dalam kasus kejahatan, biasanya ada penemuan barang yang menjadi petunjuk. Misalnya, surat misterius.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Saat sedang menyelidiki kasus kejahatan, para penyelidik bisa saja menemukan petunjuk-petunjuk aneh di tempat kejadian perkara atau setelahnya. Terkadang pula ada beberapa pelaku yang meninggalkan petunjuk untuk menunjukkan eksistensinya, seperti potongan surat.

Hal ini juga terjadi dalam serial “Rubik” milik siniar Tinggal Nama episode “Tulisan Merah” dengan tautan akses dik.si/TNRubikE2. Dikisahkan setelah Lilith menghilang, ketiga sahabatnya pun mendapat teror berupa surat dari Lilith. Akan tetapi, apakah benar surat itu berasal dari Lilith?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain audio drama tersebut, ternyata di dunia nyata juga pernah ada kasus kejahatan yang pelakunya meninggalkan surat misterius. Bahkan, ada beberapa motif yang membuat kita terheran-heran. Surat misterius apa sajakah itu?

Amerithrax

Mengutip Listverse, surat yang berisi spora antraks ini muncul pada 2001 setelah terjadinya serangan 9/11. Totalnya adalah tujuh surat yang ditujukan ke media lokal Amerika dengan rincian: dua set dikirim ke ABC, CBS, NBC, AMI, dan New York Post.

Sementara itu, set lainnya dikirim ke dua senator Demokrat, yaitu Tom Daschle dan Patrick Leahy.

Akibat paparan spora tersebut, lima orang tewas dan tujuh belas orang terinfeksi. Diduga surat itu dikirim oleh ekstremis Muslim karena memiliki pesan yang berisi “matilah Amerika dan Israel”.

Baca juga: 5 Kasus Orang Hilang Paling Misterius

Awalnya, FBI menargetkan ahli senjata biologi, Steven Hatfill, sebagai tersangka. Namun, dugaan pun berubah ke Bruce Edwards Ivins, seorang ilmuwan di laboratorium pertahanan hayati pemerintah di Fort Detrick di Frederick, Maryland.

Namun, ketika FBI meminta National Academy of Sciences untuk meninjau pekerjaannya, mereka berkata tidak bisa membuktikan bahwa Ivins yang menciptakan antraks. Dari situ, banyak ahli yang tidak percaya Irvins adalah pelakunya.

Sayangnya, akibat tuduhan yang tak kunjung henti Ivins bunuh diri karena overdosis asetaminofen pada 2008.

Zodiac Killer

Kasus kejahatan kali ini dilakukan oleh seorang pembunuh berantai yang senang mengejek polisi dan masyarakat. Pembunuh yang dijuluki The Zodiac Killer ini beroperasi di California selama akhir 1960-an hingga awal 70-an. Sayangnya, hingga kini, identitasnya pun masih menjadi misteri.

Julukan ‘zodiac’ diberikan karena kata ini digunakan oleh sang pembunuh berantai sebagai tanda tangan pada serangkaian surat dengan total 18 yang dikirim ke media setempat.

Surat itu berisi empat sandi yang hanya mampu dipecahkan satu oleh pemecah kode amatir, Donald dan Bettye Harden. Mereka mengaku membacanya di koran.

Menurut penyelidikan, pembunuh ini biasanya mengirim suratnya ke surat kabar setelah ia melakukan pembunuhan. Ia juga mengukir pesan ke meja di perpustakaan dan pintu mobil di TKP. Suratnya semakin rumit karena Zodiac juga menggunakan kriptografi di dalamnya.

Diketahui ada lima korbannya pasti. Namun, diperkirakan korban Zodiac Killer mencapai puluhan orang dengan rentang usia 16 sampai 29 tahun.

Jack the Ripper

Pembunuh berantai yang juga masih menjadi misteri hingga saat ini juga mengirimkan surat setelah membunuh korban-korbannya. Secara keseluruhan ada tiga surat berbeda yang diperkirakan ditulis oleh Ripper sendiri, yaitu “Dear Boss”, kartu pos “Saucy Jacky”, dan “From Hell”.

“Dear Boss” adalah surat yang berisi asal nama Jack the Ripper. Dalam surat itu, ia mengejek polisi dan menjelaskan kesenangan yang didapat dari membunuh. Di dalamnya, Jack mengatakan akan lebih banyak wanita dan mengejek perkiraan polisi kalau ia adalah seorang dokter.

Baca juga: Merenungi Kembali Ekosistem Digital di Indonesia

Korespondensi kedua adalah kartu pos “Saucy Jacky” yang berlumuran darah. “Saucy Jacky” dan “Dear Boss” ini dikirim ke Kantor Berita Pusat. Sementara itu, surat ketiga dikirim ke George Lusk, Presiden Komite Kewaspadaan Whitechapel.

Bersamaan dengan surat itu, ada sepotong ginjal yang direndam dalam anggur. Setelah itu, beredar kabar bahwa ada korban yang kehilangan ginjalnya. Ada banyak tersangka dalam kasus ini, tetapi Jack The Ripper hingga kini tetap menjadi salah satu misteri pembunuhan besar yang belum terpecahkan dalam sejarah.

Kasus Mutilasi di Pasar Besar

Pada Mei 2019, Polres Malang Kota menemukan tiga surat misterius di lokasi penemuan jenazah wanita korban mutilasi di Lantai II Pasar Besar, Kota Malang. Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, tiga tulisan misterius itu ditempel di dinding sekitar TKP.

Dalam kertas itu, ada pesan yang ditulis dengan tinta merah. Tulisan itu panjang dan tak terbaca dengan jelas. Salah satu surat itu tertulis “Pusat Keruwetanmu Dimanapun Berada Yang Kamu Buat Sarang Ruwet”.

Polisi mengungkap kasus ini dilatarbelakangi kekecewaan pelaku, Sugeng Santosa, terhadap korban. Tersangka diduga tega membunuh korban yang tidak bisa melayani hasrat seksualnya karena sedang sakit.

Berdasar hasil pemeriksaan psikiater, pelaku mengakui dalam kondisi sadar dan normal saat melakukan pembunuhan dan mutilasi. Pelaku diduga sengaja menyembunyikan kejadian yang sebenarnya untuk mengelabui polisi. Atas perbuatannya, pelaku mendapat ancaman penjara maksimal 15 tahun.

Mutilasi Misterius di India

Seorang penelpon anonim memberi tahu ada sebuah mayat yang sudah dimutilasi di depan Penjara Tihar pada 2006. Setelah dilakukan pengecekan, ada sebuah surat yang berisi cacian untuk polisi Delhi. Sang pembunuh bahkan menantang mereka untuk menangkapnya.

Beberapa bulan setelahnya, ditemukan lagi dua mayat dengan keadaan serupa. Saat melihat pola pembunuhan, sub-inspektur Narendra Pehalwan teringat sebuah kasus yang ia selidiki pada tahun 1998. Setelah melakukan penyelidikan, diketahui pelaku tersebut bernama Chandrakant Jha.

Saat menangkap Chandrakant, pria itu mengakui kejahatannya. Ia pun akan bercerita dengan syarat polisi tidak boleh memukulinya. Chandrakant mengaku telah melakukan lebih dari tiga pembunuhan, mulai dari pembunuhan pada 1998 hingga 2006.

Baca juga: HOS Cokroaminoto, Pemimpin SI yang Tegas Terhadap Penjajah

Terkuak alasan pria itu membunuh adalah ketidakadilan yang ia rasakan. Adanya krisis migrasi membuat kehidupannya semrawut. Puncaknya, ia pernah mendapat tuduhan palsu oleh Ketua Serikat Pedagang Asongan hingga akhirnya ia dan sang istri juga harus dijebloskan ke penjara.

Tak sampai situ, di penjara, ia menjadi sasaran kebrutalan polisi. Seorang polisi bernama Balbir pernah menyiksanya, mengurangi jatah makannya, dan yang paling parah menelanjanginya di depan tahanan lain.

Lalu, bagaimana dengan kelanjutan kisah Lilith? Siapakah yang mengirimkan surat misterius itu kepada tiga sahabatnya?

Temukan jawabannya dengan mulai mendengarkan serial “Rubik” episode “Tulisan Merah” dari siniar Tinggal Nama di Spotify.

Dengarkan juga kisah-kisah mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi