Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Fenugreek Jadi ASI Booster, Benarkah Memiliki Efek Samping?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi fenugreek atau kelabat
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai fenugreek atau kelabat yang diyakini melancarkan air susu ibu atau ASI booster, ramai di media sosial. 

Sejumlah pihak menyebut bahwa fenugreek dinilai mujarab untuk melancarkan ASI atau jadi ASI booster. 

Namun ada pula warganet yang mengingatkan agar hati-hati terhadap kandungan fenugreek. Disebutkan, fenugreek dilarang di sejumlah negara karena memiliki sejumlah efek samping.

Benarkah fenugreek memiliki efek samping atau berbahaya untuk ASI booster? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Manfaat Daun Katuk, Tingkatkan Volume ASI hingga Sperma

Apa itu Fenugreek?

Dikutip dari Healthline, fenugreek merupakan tanaman yang memiliki nama ilmiah Trigonella foenum-graecum. Tanaman ini tumbuh dengan tinggi sekitar 60 cm hingga 90 cm.

Fenugreek memiliki bunga putih kceil dan setiap daun hijaunya terbagi menjadi tiga daun kecil dan kerap dipakai untuk penambah rasa pada sirup maple buatan, dan bijinya dipakai dalam kari.

Sebuah studi yang dilakukan pada 25 ibu menyusi menunjukkan bahwa fenugreek tak menimbulkan efek samping saat dikonsumsi. Dari penelitian yang dilakukan tahun 2019 juga dilaporkan bahwa fenugreek aman untuk bayi

Fenugreek juga masuk dalam daftar Generally Recognized as Safe (GRAS) Food and Drug Administration (FDA) dan menunjukkan fenugreek cenderung aman untuk dikonsumsi.

LactMed, yang mencatat mengenai info obat berkaitan dengan laktasi mengatakan, sebagian besar fenugreek ditoleransi dengan baik.

Efek samping

Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin bisa terjadi saat mengonsumsi fenugreek, di antaranya:

Selain itu orang yang sedang hamil diingatkan untuk menjauhi fenugreek karena dikhawatirkan bisa menyebabkan kontraksi rahim.

Baca juga: Seperti Apa Rasanya ASI yang Sangat Disukai Bayi?

 

Penjelasan dokter

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania menyebutkan, fenugreek atau kelabat biasa digunakan sebagai rempah atau bumbu masak kari khas India dan Timur Tengah.

Inggrid menyebutkan, fenugreek diyakini selain sebagai booster ASI juga bisa digunakan untuk penurun gula darah.

Menurutnya penggunaan fenugreek masih aman untuk ASI booster asalkan penggunaannya secara wajar atau tak berlebihan.

"Kalau ekstraknya dikonsumsi berlebihan di atas 5 gram per hari efek sampingnya kembung, nyeri perut, diare, dan keringat serta urin berbau seperti maple syrup," kata Inggrid.

Bau khas yang bisa timbul tersebut menurutnya disebabkan oleh senyawa derivat pirazin serta sotolon yang terkandung dalam fenugreek. 

Ia menambahkan, selain memastikan dosis tak berlebihan, pertimbangan selanjutnya untuk pemakaian fenugreek untuk ASI booster adalah alergi. 

"Pertimbangkan ada alergi atau tidak. Alergi terhadap kacang biasanya alergi terhadap kelabat juga," kata dia.

Konsultasikan dengan dokter

Sementara itu, dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta, Kurniawan Satria Denta mengatakan, secara umum penggunaan fenugreek untuk ASI booster aman digunakan.

Namun dia juga mengingatkan, sebaiknya penggunaan ASI booster termasuk fenugreek dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

"Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum konsumsi asi booster, agar bisa disesuaikan dengan kondisi ibu dan bisa dipantau juga efeknya," kata Denta saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/1/2023).

Ia mengatakan, konsultasi kepada dokter sebelum penggunaan ASI booster juga berlaku untuk semua jenis ASI booster tak hanya fenugreek.

Denta menyebut, efek samping bagi bayi yang paling sering dilaporkan saat ibu menggunakan ASI booster adalah adanya perut kembung, bayi rewel, dan sebagainya.

Baca juga: Cara Menyimpan dan Menyajikan ASI Perah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi