Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spotify Umumkan Akan PHK 600 Karyawan, Berapa Jumlah Pesangonnya?

Baca di App
Lihat Foto
The Verge
Ilustrasi Spotify
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan besar dunia masih terus terjadi.

Hingga kini, sudah ada banyak perusahaan yang melakukan PHK besar-besaran untuk mencegah gelombang resesi yang akan datang.

Spotify kini bergabung ke dalam perusahaan yang melakukan PHK kepada karyawan.

Dilansir dai VOA News, Senin (23/1/2023), Spotify menjadi salah satu raksasa streaming media terbesar asal Swedia yang terdaftar di New York Stock Exchange. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan ini telah berkembang pesat selama bertahun-tahun dengan lebih dari 456 juta pendengar aktif bulanan.

Baca juga: Berapa Pesangon yang Ditawarkan Google, Microsoft, dan Raksasa Teknologi Lainnya pada Karyawan yang Terkena PHK?


Spotify umumkan pangkas enam persen karyawan

Pada Senin (23/1/2023), CEO Spotify Daniel Ek mengumumkan bahwa perusahaan akan mengurangi 6% dari tenaga kerja globalnya.

Hal ini dikarenakan perusahaan streaming musik itu sedang bersaing dengan lingkungan ekonomi yang suram yang membuat konsumen dan pengiklan membatasi pengeluaran mereka.

“Seperti banyak pemimpin lainnya, saya berharap untuk mempertahankan angin kencang dari pandemi dan percaya bahwa bisnis global kami yang luas dan risiko yang lebih rendah terhadap dampak pelambatan iklan akan melindungi kami,” kata Ek.

Dilansir dari CNBC, Spotify memiliki total karyawan sekitar 9.800 orang yang berarti PHK tersebut akan berdampak pada sekitar 600 karyawan.

Menurut profil LinkedIn Spotify, perusahaan mempekerjakan 5.400 orang di AS dan 1.900 di Swedia.

Lalu pada hari Senin (23/1/2023), saham Spotify juga mengalami kenaikan lebih dari 3 persen di tengah berita pemotongan biaya dan PHK.

Baca juga: Curhat Karyawan Google yang Di-PHK, dari Kesal hingga Merasa Terbuang

Alasan Spotify melakukan PHK

Daniel Ek mengatakan bahwa ia akan bertanggung jawab penuh atas langkah yang membawa mereka hingga harus melakukan PHK.

“Kalau dipikir-pikir, saya terlalu ambisius dalam berinvestasi sebelum pertumbuhan pendapatan kami. Dan untuk alasan ini, kami mengurangi basis karyawan kami sekitar 6 persen di seluruh perusahaan.” kata Ek.

Pada bulan Oktober, Spotify melaporkan pendapatan kuartal ketiga secara keseluruhan tumbuh 21 persen menjadi 3 miliar euro, dipimpin oleh pertumbuhan pelanggan berbayar.

Sementara pendapatan yang didukung iklan naik 19 persen menjadi 385 juta euro berkat dorongan siniarnya.

Kerugian naik tiga kali lipat menjadi 228 juta euro yang disalahkan perusahaan atas pertumbuhan jumlah karyawan dan biaya iklan yang lebih tinggi untuk inisiatif pertumbuhan.

Baca juga: Menyusul Microsoft, Google PHK 12.000 Karyawan, Berapa Pesangonnya?

Pesangon Spotify kepada karyawan

Ek mengatakan, Spotify berkomitmen untuk memastikan bahwa semua karyawan yang terkena dampak PHK diperlakukan secara adil.

"Kami akan mulai dengan garis dasar untuk semua karyawan dengan rata-rata karyawan yang menerima sekitar 5 bulan pesangon. Ini akan dihitung berdasarkan persyaratan periode pemberitahuan lokal dan masa kerja karyawan." ujarnya.

Selain itu, perusahaan juga akan memberikan jaminan perawatan kesehatan bagi karyawan selama masa pesangon mereka.

Ia menambahkan bahwa semua liburan yang masih harus dibayar dan tidak terpakai akan dibayarkan kepada setiap karyawan yang keluar.

Perusahaan juga akan memberikan dukungan imigrasi yang akan diberikan kepada karyawan yang status imigrasinya terkait dengan pekerjaan mereka.

Semua karyawan akan memenuhi syarat untuk layanan outplacement selama dua bulan.

Baca juga: Microsoft PHK 10.000 Karyawan, Berapa Pesangonnya?

Gelombang PHK perusahaan teknologi

PHK terjadi setelah perusahaan teknologi besar lainnya mengumumkan PHK mereka pada minggu lalu.

Alphabet, perusahaan induk Google akan memberhentikan 12.000 karyawan.

Sementara Microsoft mengungkapkan akan memangkas 10.000 pekerja.

Perusahaan teknologi menghadapi perhitungan pada tahun 2022 karena kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS membuat saham menjadi taruhan yang kurang menarik bagi investor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi