Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini Jenis, Gejala dan Penyebab Serangan Jantung yang Mengancam Jiwa

Baca di App
Lihat Foto
shayne_ch13/ Freepik
Ilustrasi dada sesak karena serangan jantung.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Serangan jantung menjadi salah satu penyakit yang berbahaya.

Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang serius di mana suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat.

Penyebabnya adalah pasokan darah ke jantung yang tiba-tiba terganggu. Tanpa suplai ini, otot jantung bisa rusak dan mulai mati.

Tanpa pengobatan, otot jantung akan mengalami kerusakan permanen. Hal ini akan berakibat jantung berhenti berdetak dan bisa mengakibatkan kematian. 

Lalu bagaimana gejala penyakit jantung itu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 8 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Bisa Disepelekan


Gejala awal serangan jantung

Dilansir dari NHS, serangan jantung memiliki beberapa gejala, antara lain:

Nyeri dada seringkali parah, tetapi beberapa orang mungkin hanya mengalami nyeri ringan, mirip dengan gangguan pencernaan.

Sementara gejala yang paling umum pada pria dan wanita adalah nyeri dada, wanita lebih cenderung memiliki gejala lain seperti sesak napas, merasa atau sakit, dan nyeri punggung atau rahang.

Baca juga: Kenali Ciri dan Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda, Jangan Disepelekan

Penyebab serangan jantung

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab utama dari serangan jantung.

Jantung koroner merupakan kondisi di mana pembuluh darah utama yang memasok jantung tersumbat oleh endapan kolesterol, yang dikenal sebagai plak.

Sebelum serangan jantung, salah satu plak pecah dan menyebabkan terbentuknya bekuan darah di tempat yang pecah.

Sehingga gumpalan tersebut akan menghalangi suplai darah ke jantung, memicu serangan jantung.

Komplikasi serangan jantung

Jika Anda sudah merasakan gejala penyakit jantung diatas, segera periksa ke dokter.

Jika tidak, maka bisa menimbulkan komplikasi serangan jantung yang serius dan mengancam jiwa. Seperti halnya berikut ini:

1. Aritmia

Aritmia adalah kondisi dimana detak jantung yang tidak normal. Jantung mulai berdetak lebih cepat dan kemudian berhenti berdetak (henti jantung).

2. Syok kardiogenik

Kondisi di mana otot jantung rusak parah dan tidak dapat lagi berkontraksi dengan baik untuk mensuplai darah yang cukup untuk mempertahankan banyak fungsi tubuh.

3. Jantung pecah

Kondisi di mana otot, dinding, atau katup jantung terbelah (pecah).

Komplikasi ini dapat terjadi dengan cepat setelah serangan jantung dan merupakan penyebab utama kematian.

Banyak orang meninggal mendadak akibat komplikasi serangan jantung sebelum mencapai rumah sakit atau dalam 1 bulan setelah serangan jantung.

Hal ini juga bergantung pada:

  • Usia, karena komplikasi serius lebih mungkin terjadi seiring bertambahnya usia
  • Tingkat keparahan serangan jantung, yaitu seberapa banyak otot jantung yang rusak selama serangan
  • Berapa lama sebelum seseorang menerima perawatan 

Baca juga: Gejala Kolesterol Tinggi Bisa Dilihat dari Warna Lidah, Ini Tandanya

Jenis serangan jantung

Ada tiga jenis serangan jantung berdasarkan tingkat keparahaannya. Ketiga jenis serangan jantung tersebut adalah:

1. Coronary Artery Spasm (CAS)

CAS atau serangan jantung tanpa adanya penyumbatan merupakan kondisi penyumbatan pada pembuluh arteri.

Kondisi ini terjadi saat salah satu arteri jantung menegang sehingga mengalami kejang, dan mengakibatkan aliran darah ke jantung berkurang drastis, bahkan dapat membuat jantung berhenti untuk sementara waktu.

Kejang arteri koroner juga dikenal sebagai kejang koroner, angina tidak stabil, serangan jantung diam dan juga penyakit angin duduk.

Penyakit ini dapat dideteksi dengan tes darah.

Tidak ada kerusakan permanen selama kejang arteri koroner.

Meskipun serangan jantung diam-diam tidak begitu serius, tetapi meningkatkan risiko serangan jantung lain atau yang mungkin lebih serius.

2. ST Segment Elevation Myocardial Infarction (STEMI)

STEMI terjadi ketika arteri koroner tersumbat sepenuhnya dan sebagian besar otot berhenti menerima darah. Ini adalah serangan jantung serius yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan.

STEMI memiliki gejala nyeri di bagian tengah dada. Ketidaknyamanan dada ini dapat digambarkan sebagai tekanan atau sesak yang sangat sakit.

Beberapa orang yang mengalami STEMI juga menggambarkan rasa sakit di salah satu atau kedua lengan atau punggung, leher, atau rahang. 

3. Non-ST Segment Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI)

Tak seperti pada STEMI, NSTEMI terjadi ketika adanya penyumbatan sebagian pada arteri koroner.

Akibatnya, aliran darah yang dibawa ke jantung sangat terbatas dan serangan jantung jenis ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.

Sekilas STEMI dan NSTEMI terlihat sama.Cara membedakan kondisi ini dilihat berdasarkan ekokardiografi (EKG) atau rekam jantung.

Kondisi ini dikenal dengan istilah sindrom koroner akut.

Angiografi koroner akan menunjukkan sejauh mana arteri tersumbat. Tes darah juga akan menunjukkan peningkatan kadar protein troponin.

Meskipun kerusakan jantung mungkin lebih sedikit, NSTEMI masih merupakan kondisi yang serius.

Baca juga: Apa Itu Palpitasi Jantung yang Dialami Haechan NCT?

Apa yang meningkatkan risiko serangan jantung?

Dilansir dari healthline, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung yang sebaiknya dihindari.

  • Kadar kolesterol LDL (jahat) yang tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Obesitas
  • Kurang melakukan aktivitas fisik
  • Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol
  • Usia lanjut
  • Diabetes

Tips pencegahan serangan jantung

Anda dapat menurunkan risiko dengan mengikuti gaya hidup sehat berikut ini.

  • Lakukan setidaknya 150 menit (2,5 jam) per minggu untuk melakukan olahraga intensitas sedang, seperti jalan cepat atau berenang
  • Ikuti diet jantung sehat yang berfokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak (seperti ikan), kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun
  • Hindari daging merah, makanan olahan, dan minuman dengan tambahan gula
  • Berhenti merokok
  • Minum obat Anda secara konsisten
  • Dapatkan 7 hingga 9 jam tidur setiap malam
  • Mengurangi stres
  • Lakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan darah

Baca juga: Berkaca dari Putri Elvis Presley, Apa Saja Gejala Serangan Jantung pada Wanita?

Berapa lama untuk pulih dari serangan jantung?

Untuk bisa pulih dari serangan jantung pada akhirnya bergantung pada tingkat keparahan kondisi serta seberapa cepat penanganannya.

Secara keseluruhan, dibutuhkan beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk pulih dari serangan jantung. Seseorang mungkin bisa lebih cepat maupun lebih lama itu bergantung pada kesehatan dan kondisi jantung Anda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi