Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan Truk Pembawa Mobil, Ini Penjelasan KAI

Baca di App
Lihat Foto
TWITTER.com/@sahabat_kereta
Tangkapan layar unggahan soal kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan truk pembawa mobil di Mojokerto, Jawa Timur.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Unggahan soal kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan truk pembawa mobil di Mojokerto, Jawa Timur ramai di media sosial.

Informasi itu diunggah salah satunya oleh aku Instagram @jalur5, Kamis (26/1/2023).

"Kereta api Sancaka mengalami kecelakaan dengan truk pembawa mobil di perlintasan sebidang jalan alternatif dekat Bypass Mojokerto (petak MR - Tarik) hari ini (26/1) jam 20.40 . Akibatnya perjalanan KA terganggu," tulis keterangan unggahan.

Hingga Kamis malam, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 1.450 kali pengguna Instagram.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Sebut Penumpang Adu Fisik Usai Paksa Masuk KRL, KAI Commuter Merespons

Baca juga: Viral, Foto Penumpang Buka Pintu Kereta demi Bisa Memotret Lokomotif Vintage, KAI Buka Suara

Lantas, bagaimana penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengenai kejadian tersebut?

Penjelasan KAI

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengonfirmasi adanya kecelakaan Kereta Api Sancaka dengan truk.

Ia menyebut, Kereta Api Sancaka dengan relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng tertemper truk di KM 51+825 antara Stasiun Mojokerto-Stasiun Tarik pada Kamis malam.

Akibat kejadian tersebut, lokomotif Kereta Api Sancaka mengalami kerusakan dan diganti dengan lokomotif pengganti yang didatangkan dari Depo Lokomotif Sidotopo.

"Sampai pukul 22.30 WIB, petugas yang ada di lokasi masih berupaya membebaskan jalur supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api," ujar Luqman kepada Kompas.com, Kamis.

 

Selain itu, akibat kejadian tersebut, terdapat 3 kereta api yang perjalanannya sempat terganggu, yakni:

Baca juga: Ramai Unggahan Penumpang Tertinggal Kereta di Stasiun Yogyakarta: Sudah Punya Tiket, Sempat Naik, tapi Turun Lagi karena Informasikan Tiket yang Salah

Permohonan maaf KAI dan service recovery penumpang

Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf.

"Kami atas nama Manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan yang mengalami keterlambatan perjalanan akibat kejadian ini," ucapnya.

Lebih lanjut, para pelanggan KA Sancaka akan mendapatkan service recovery sesuai ketentuan yang berlaku.

"Begitu juga dengan pelanggan KA lain yang terdampak, petugas akan memberikan service recovery," terangnya.

Para pelanggan yang terdampak, telah diinformasikan terkait kondisi terbaru perjalanan KA-nya melalui kondektur KA.

Baca juga: Ramai soal Tiket Kereta Promo Imlek Hangus dan Uang Tak Kembali, Ini Penjelasan KAI

Kondisi terkini jalur bisa dilewati

Update terkini hingga pukul 22.50 WIB, jalur KA tersebut bisa dilewati kembali oleh perjalanan KA.

KA Sancaka melanjutkan perjalanan kembali menuju Stasiun Surabaya Gubeng yang mengalami keterlambatan 110 menit.

Sementara itu, KA Wijaya Kusuma posisinya berada di Stasiun Mojokerto terlambat 45 menit, dan KA Lokal posisi Stasiun Tarik terlambat 65 menit.

"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan KA. Untuk itu, kami meminta doa dan dukungan masyarakat agar perjalanan kereta api dapat kembali normal serta dengan lancar," tutup Luqman.

Baca juga: Ramai Twit soal Permintaan Gerbong Kereta Usang Dijadikan Ruang Kelas, Ini Kata KAI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi