Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Museum Rekor Indonesia, seperti Apa Perjalanannya?

Baca di App
Lihat Foto
Logo MURI
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 32 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 27 Januari 1990, Museum Rekor Indonesia (Muri) atau Museum Rekor-Dunia Indonesia (Murdi) didirikan.

Museum Rekor Indonesia (Muri) merupakan museum sekaligus lembaga swadaya masyarakat yang rutin mencatat dan menganugerahkan penghargaan atas rekor yang dicapai suatu pihak.

Museum Rekor Indonesia terletak di kawasan industri Jamu Jago, Semarang, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan No 275, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

Museum Rekor Indonesia buka setiap Senin hingga Jumat mulai 09.00 hingga 14.00 WIB dan tutup di hari libur nasional.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pentingnya Rekor MURI bagi Masyarakat Indonesia


Sejarah Museum Rekor Indonesia

Pendirian Museum Rekor Indonesia diprakasai oleh Jaya Suprana tepat pada ulang tahunnya ke-41.

Jaya Suprana adalah seorang budayawan, pianis, komponis, penulis, karikaturis, kelirumolog, humorolog, pembicara publik, serta presenter tv asal Semarang.

Ia lahir di Denpasar pada 27 Januari 1949. 

Dikutip dari laman resmi Muri, Jaya Suprana mendirikan museum ini untuk menegakkan pilar-pilar kebanggaan nasional bangsa Indonesia agar mau menghargai karsa dan karya bangsa sendiri, bukan bangsa asing.

Pencatatan rekor pertama

Dalam mengurus museum dan menetapkan pemberian rekor Muri, Jaya Suprana bekerja sama dengan Aylawati Sarwono mendirikan Institut Prestasi Nasional.

Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) mencatatkan rekor pertamanya, yaitu pejalan kaki termuda, yang dipegang Vinas V Lindri Saputri pada14 Juli 1990.

Vinas saat itu berumur 6 tahun tapi mampu menempuh jarak 55 km sepanjang Semarang-Jakarta selama 26 hari.

Pada 2009, Muri mulai menerbitkan buku rekor-rekor Muri yang memuat rekor dari 1990 - 2008. Hingga sekarang, buku ini telah terbit sebanyak 6 edisi.

Pada 2009, Museum Rekor Indonesia berganti nama menjadi Museum Rekor-Dunia Indonesia. Pergantian nama ini dilakukan agar museum juga mencatat rekor skala dunia.

Tidak hanya berdiri di Semarang, Galeri Muri Jakarta yang berlokasi di Mall of Indonesia resmi berdiri pada 2013 sementara galeri di Jatim Park 3 mulai berdiri pada 2019.

Baca juga: Fakta Terkini LRT Jabodebek, Long Span Terpanjang di Dunia hingga Dua Rekor MURI

Koleksi Muri

Museum Rekor Indonesia memiliki paling tidak 7 kategori pencatatan rekor.

Ketujuh kategori itu adalah ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, serta ekonomi dan industri.

Selain itu, ada kategori kemanusiaan dan lingkungan hidup, seni dan budaya, perintis dan penemuan, serta ketatanegaraan.

Berdasarkan data dari Asosiasi Museum Indonesia, Muri memiliki lebih dari 1.200 koleksi rekor hingga Juli 2005.

Rekor terbaru yang dicatatkan Muri adalah kompetisi keselamatan berkendara menggunakan aplikasi cengan peserta terbanyak pada 18 Januari 2023.

Kompetisi daring tersebut diikuti 2.531 pemilik dengan 5.204 kendaraan.

Baca juga: Pentingnya Rekor MURI bagi Masyarakat Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi