KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin khawatir sakit kepala yang dialami adalah sakit kepala biasa atau akibat penyakit serius seperti tumor otak.
Namun, dikutip dari Hopkinsmedicine, banyak peneliti menilai, sangat kecil sebenarnya kemungkinan seseorang mengalami sakit kepala yang penyebabnya adalah tumor otak.
Sakit kepala merupakan kejadian umum dan biasanya tak ada hubungannya dengan tumor.
Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO), 50-75 persen orang dewasa berusia 18-65 tahun di seluruh dunia pernah mengalami sakit kepala.
WebMd mencatat, dari jumlah tersebut, hanya sedikit yang didiagnosis dokter mengalami masalah tumor otak.
Sakit kepala yang terus-menerus jarang merupakan keadaan darurat medis. Akan tetapi, memang tumor otak bisa menyebabkan sakit kepala parah dan terus-menerus.
Lantas, apa cirinya?
Baca juga: 6 Gejala Kanker Payudara yang Tidak Biasa, Jangan Disepelekan
Ciri sakit kepala akibat tumor otak
Asosiasi Tumor Otak Amerika mencatat bahwa sekitar 50 persen orang yang mengalami tumor otak, sebesar 50 persennya mengalami sakit kepala.
Namun, sakit kepala pada tumor otak ini berbeda dengan migrain atau sakit kepala akibat tegang.
Ciri sakit kepala akibat tumor otak, yakni:
- Luar biasa parah atau terus-menerus terutama pada orang yang tak memiliki riwayat sakit kepala parah atau kronis
- Lebih menyakitkan atau intens di pagi hari
- Membangunkan seseorang di tengah malam
- Memburuk dari waktu ke waktu
- Berlangsung beberapa hari atau minggu
- Memburuk saat batuk atau mengubah posisi
- Terjadi bersamaan dengan muntah.
Meski demikian, perlu diingat bahwa ciri tersebut bisa menjadi ciri sakit kepala akibat hal lain, seperti gangguan tidur, bruxism (gigi gemeretak), sleep apnea, dan insomnia.
Beberapa tumor otak sama sekali tidak menyebabkan sakit kepala, karena otak itu sendiri tidak mampu merasakan sakit.
Namun, saat tumor cukup besar untuk menekan saraf atau pembuluh darah barulah hal tersebut dapat menyebabkan sakit kepala.
Jika sakit kepala adalah keluhan utama Anda dan polanya cukup konsisten, maka kemungkinan besar sakit kepala itu bukan karena tumor.
Tumor otak juga seringkali disertai dengan gejala lain, yakni:
- kelelahan
- kelemahan
- kehilangan selera makan
- sering mual dan muntah
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- kehilangan koordinasi
- kesulitan berjalan
- masalah penglihatan, pendengaran, atau bicara
- kejang
- perubahan kepribadian atau suasana hati
- kesulitan berkonsentrasi.
Baca juga: Mengenal Jenis Tumor Ganas dan Tumor Jinak, Apa Saja?
Penyebab sakit kepala
Ada banyak penyebab sakit kepala, bahkan Internasional Gangguan Sakit Kepala (ICD) mencatat ada 150 jenis sakit kepala, antara lain:
1. MigrainMigrain merupakan kondisi sakit kepala yang paling banyak dialami oleh masyarakat di dunia.
Kondisi migrain biasanya disertai ciri:
- Sakit kepala intens yang berdenyut
- Kepekaan terhadap cahaya
- Mual
- Muntah
Sakit kepala ini juga umum terjadi baik ringan hingga sedang.
Sejumlah faktor yang memicu hal ini yakni:
- Ketegangan mata
- Kelelahan
- Postur tubuh yang buruk
- Stres fisik atau emosional
- Kafein atau alkohol
Sakit kepala ini biasanya menimbulkan gejala berulang meliputi rasa terbakar atau menusuk di sekitar satu mata.
Biasanya berlangsung tiba-tiba dan terjadi antara 15 menit dan 3 jam.
Sejumlah gejala lain sakit kepala ini, yakni:
- Kemerahan atau berair mata
- Kelopak mata yang terkulai atau bengkak
- Hidung meler atau tersumbat
- Berkeringat
- Pembilasan
- Kegelisahan
- Kepekaan terhadap cahaya atau suara.
Baca juga: 8 Buah yang Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Bantu Redakan Gejala
Pengobatan sakit kepala
Sebaiknya temui dokter jika mengalami sakit kepala parah hingga memengaruhi kehidupan sehari-hari atau pola sakit kepala yang berubah.
Berikut sejumlah gejala sakit kepala yang harus mendapat perhatian:
- Kejang
- Mual dan muntah
- Mati rasa
- Pembengkakan mata atau masalah penglihatan
- Kelemahan atau kelumpuhan, terutama pada satu sisi tubuh
- Gangguan bicara
- Perubahan kepribadian
Sakit kepala tumor otak hanya bisa dipastikan dengan CT Scan atau MRI. Penderita juga akan dipastikan pengambilan sampel jaringan atau biopsi
Baca juga: Mengenal Jenis Tumor Ganas dan Tumor Jinak, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.